Calon suami kelak?

554 49 5
                                    

11 April 2019 pukul 19.45 Keio Plaza Hotel Tokyo

Jiwon terduduk dikasurnya, entah kenapa Seokjin belum juga memberinya kabar. Ia sudah mengirim pesan pada Seokjin sejam yang lalu namun belum juga mendapatkan balasan dari Seokjin. Jiwon pun melempar ponselnya ke kasur dan membaringkan tubuhnya.
“Mungkin ia sedang sibuk. Mungkin aku yang terlalu khawatir” ucap Jiwon pada dirinya sendiri.

Krringg... Kriinggg

Jiwon mengambil ponselnya, sebuah nomor telefon yang tidak ia kenal menghubunginya. Dan terlihat itu adalah nomor telfon Jepang. Siapa yang menghubunginya malam malam seperti ini?

“Hallo?”
“.........................”

Jiwon menutup mulutnya yang terbuka, sebuah rumah sakit di Tokyo mengatakan bahwa temannya Yoora sedang berada dirumah sakit karena kecelakaan. Benar, Jiwon yang terlalu khawatir pada Seokjin jadi ia tidak bisa mengantarkan Yoora untuk berbelanja dan memutuskan untuk menetap di hotel. Kenyataan ini membuat Jiwon terpukul dan menyalahkan dirinya.

Dengan cepat Jiwon mengambil tas dan keluar dari kamarnya. Tak lupa ia mengetuk pintu kamar disebelahnya, yaitu kamar crew lain untuk memberitahu keadaan Yoora. Dengan menangis Jiwon menjelaskan kronologi yang ia dapatkan dari sebuah telfon, seluruh crew pun bersedih dan memeluk Jiwon agar ia tidak menyalahkan dirinya. Dan segera pergi ke the university of tokyo hospital.

11 April 2019 pukul 20.15 Seoul National University Hospital

Seokjin menatap Suzy yang tengah menyantap makan malamnya. Ia sedikit tertawa karena Suzy tidak menyukai makanan yang disiapkan oleh rumah sakit. Bahkan saat ini Suzy tengah cemberut sambil mengunyah bubur yang seharusnya bisa ia langsung telan.

“Jika kau seorang pasien, aku yakin kau tidak akan makan makanan ini” ucap Suzy pada Seokjin.
“Aku akan memakannya dengan senang hati” ucap Seokjin pada Suzy.
“Pembohong”

Seokjin merogoh kantung celananya, mengecek ponselnya yang sudah lama ia tinggalkan. Tadi siang ia matikan deringnya karena akan menjalani operasi. Namun ia lupa untuk menderingkannya kembali dan saat ia cek sudah ada 31 pesan dan 7 panggilan terlewat dari Jiwon.

Seokjin langsung menghubungi Jiwon saat itu juga, namun nihil, Jiwon tidak bisa ditelfon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin langsung menghubungi Jiwon saat itu juga, namun nihil, Jiwon tidak bisa ditelfon. Ini belum memasuki jam tidur namun Jiwon tidak bisa dihubungi, itu membuat Seokjin khawatir pada Jiwon.

“Kenapa tidak bisa dihubungi?”
“Siapa?” tanya Suzy pada dokternya.
Seokjin memasukan ponselnya kembali ke kantung celananya. Ia menatap Suzy yang telah menghabiskan makanan yang ia makan.

“Kerja bagus, Suzy-ssi”
“Kau tidak menjawab pertanyaanku?”
“Ternyata kau itu suka mencampuri urusan orang lain ya?” tanya Seokjin pada Suzy.

Suzy terdiam. Saat ini ia bertanya tanya dalam benaknya, apa dokter ini sudah punya pacar? Namun ia tidak mungkin berkata seperti itu pada Seokjin, dan lebih memilih diam. Sementara Seokjin berjalan menuju pintu keluar, langkahnya terhenti saat melihat seseorang memasuki ruangan.
Seokjin menunduk, memberi salam pada orang yang datang ke ruangan itu. Dia adalah saudara dari Suzy, yaitu kakaknya sendiri Bae Joohyun.

Perfect Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang