Dunia berhenti seketika

612 56 7
                                    

8 April 2019 pukul 14.34 Denaries Saloon

Ji Changwook nampak sedang membaca sebuah majalah yang dimiliki Salon. Hari ini Changwook bersih keras untuk menemani Jiwon yang punya agenda untuk pergi ke salon. Salon ini memiliki interior yang sangat bagus, warna coklat batu bata pada tembok serta lampu yang berwara emas membuat kesan mewah pada salon ini. Ini adalah salon langganan Kim Jiwon.

Saat ini Changwook membaca sambil melirik apa yang sedang Jiwon lakukan dengan para pekerja salon. Jiwon tampak cantik mengenakan baju putih dan rok mini, yang sekarang sedang tertutup dengan jubah hitam milik salon Denaries.

Jiwon samar samar menatap Changwook yang memperhatikannya dari kaca dihadapannya. Ia teringat beberapa jam yang lalu, saat dirinya menyuruh Changwook untuk tidak mengikutinya hari ini. Namun lelaki itu keras kepala. Jiwon hanya tidak ingin Changwook menunggu terlalu lama karenanya.

“Apakah dia kekasihmu?” tanya pegawai salon pada Jiwon yang sedang menatap pantulan Changwook dari kaca.

“Eoh? Apa?”

Changwook mendengar percakapan mereka dan tersenyum saat pegawai itu mengira bahwa ia adalah kekasih dari Jiwon. Kata orang ucapan adalah doa, semoga ucapan pegawai itu menjadi doa untuk Changwook dan Jiwon.

“Bukankah menyenangkan bila kekasihmu ikut kesalon denganmu?”

“Ah, dia bukan kekasihku” ucap Jiwon sedikit menurunkan suaranya.

Pegawai itu menatap pantulan wajah Jiwon di cermin dan beralih menatap Changwook yang sedang duduk sambil membaca majalah.

“Tapi kalian berdua terlihat sangat cocok. Aku bahkan mengira dia suamimu”

“Ah? Hehe, bukan” ucap Jiwon.

Satu hal yang membuat Jiwon pergi ke salon adalah untuk bersenang senang. Sejenak melupakan Seokjin yang masih berada diingatannya. Bahkan selalu berada di ingatannya. Jiwon masih berharap bahwa Seokjin menghubunginya terlebih dahulu, namun ia ingat bahwa dirinyalah yang meminta untuk berpisah.
Kini Jiwon sangat menyesali ucapannya.

Changwook terbangun dan keluar dari salon untuk mengangkat sebuah panggilan ponsel dari salah satu pegawainya. Wajahnya terlihat sangat serius dan sedikit kesal.

“kalau begitu pecat saja, aku tidak butuh pegawai sepertinya. Ya pecat saja” ucap Changwook dalam ponselnya.

Ia menutup panggilannya dan menatap langit Seoul. Beberapa belakangan ini kantor membuatnya sangat pusing. Hari ini juga. Ia sengaja untuk pergi bersama Jiwon untuk sekedar refreshing, dan juga meluapkan rasa rindunya. Hanya dengan menatap Jiwon, dirinya tenang, dan sejenak melupakan pekerjaannya.

Changwook kembali memasuki Salon, dan menatap Jiwon yang sudah berdiri dengan imut dan menatap Changwook dengan mata besarnya.

Kini rambutnya berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini rambutnya berbeda. Ia tampak cantik dan fresh dengan rambut pendek berwarna coklatnya. Changwook yang menatap Jiwon tetap diam tak bergeming. Jiwon sangat elegan kali ini. Membuatnya sangat berbeda, tentunya Changwook sangat menyukainya.

Perfect Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang