Ya, kakek Gun hendak menjodohkan ayah dengan putri dari kawan bermusiknya, dengan niatan agar mereka tak hanya sekadar berkawan, namun juga bisa berbesan. Ayah yang sudah pasrah dan menyerah akan hubungan asmara hanya mengangguk saja. Menuruti apa yang terbaik menurut kedua orang tuanya.
Perempuan yang dijodohkan dengan ayah itu berdarah Amsterdam, Belanda, darah dari ayahnya, yang mana kawan bermusik kakek Gun. Sementara, darah dari ibunya, berdarah Badung, Bali. Perempuan itu seorang pelukis. Sudah sejak lama ia tinggal di Batukaras bersama kedua orang tuanya. Dan, rupanya ia pun tak menolak dijodohkan dengan ayah. Mungkin karena jiwa mereka satu frekuensi.
Perempuan itu bernama Dandeli Luh Jingga. Ayah menikahinya tak lama setelah kepulangan ke kempung halamannya itu. Sepuluh bulan berselang dari acara pernikahan itu, lahirlah seorang anak yang diberi nama Dandeli Eleanor Lennon. Itu hari kelahiranku. Sayangnya di hari itu juga Dandeli Luh Jingga, yang mana adalah ibuku, harus rela mengorbankan nyawanya demi membayar kelahirkanku ke dunia ini.
Jadi, jika Nurhayati adalah perempuan yang sangat berarti bagi ayah, bagiku ibukulah perempuan yang sangat berarti itu. Walaupun aku tak pernah mendapat sedikit pun kasih sayang seorang ibu, aku hanya tahu wajah ibuku dari potret yang terpajang di dinding rumah, namun aku sangat menyayangi ibuku. Dan, seperti doa ayah untuk Nurhayati pula, aku pun selalu berdoa agar aku bisa hidup bersama ibuku di akhirat nanti. Hidup bahagia bersama di kehidupan yang maha hidup. Kekal.
Ayah pun sangat menyayangi ibukku. Ia sangat menghormatinya. Ibuku adalah pilihan orang tuanya, ayah menikahinya, yang berarti ibuku pun telah menjadi pilihan Tuhan untuknya. Maka dari sanalah, ayah memberiku nama Dandeli Eleanor Lennon. Yang bertujuan, agar aku dapat dilimpahkan tiga bentuk kasih sayang berbeda dari ayah.
Dandeli adalah nama ibuku, perempuan yang telah rela mengorbankan nyawanya demi membayar kelahiranku. Ayah menyematkan nama itu agar ayah dapat mencurahkan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Ayah akan wakilkan kasih sayang ibukku yang tak sempat ia curahkan padaku.
Eleanor adalah cahaya, yang mana diambil dari kisah ayah dengan Nurhayatinya ini. Nurhayati adalah cahaya kehidupan. Ayah menyematkan nama Eleanor sebagai arti bahwa aku adalah cahaya kehidupannya. Bertujuan agar ayah dapat mencurahkan kasih sayang yang belum sempat ia balaskan terhadap Nurhayati itu padaku.
Selanjutnya, nama Lennon. Nama itu bukan dari nama John Lennon. Melainkan dari nama ayah, Yusuf Zico Lennon. Dengan artian, aku adalah darah daging ayah. Ayah akan mencurahkan kasih sayangnya padaku sebagaimana seorang ayah yang mencurahkan kasih sayang pada darah dagingnya sendiri.
Betapa beruntungnya aku dengan kasih sayang yang sangat melimpah dari ayah itu bukan?
Tepat dua puluh dua tahun lalu Nurhayati pergi meninggalkan ayah. Dua tahun dua bulan kemudian aku terlahir. Di hari itu juga ibu pergi meninggalkanku juga ayah. Kini, dua jam dua puluh dua menit yang lalu, akhirnya giliran ayah yang harus pergi meninggalkanku. Ia pergi menyusul ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEANOR II
RomanceLanjutan dari ELEANOR "Aku kangen banget, Yang. Tunggu aku di sana ya? Nanti, di sana, kita bisa sama-sama lagi. Hidup bahagia di kehidupan yang maha hidup. Kekal."