Hai semuanya ♥️ Sebelum baca vote dulu dong! Biar author semangat. Jangan lupa juga spam koment ya! Okeh.
S/d 15 Bab 3, 4, 5
Kita semua adalah pelancong di Padang belantara dunia, dan hal terbaik yang dapat kita temukan dalam perjalanan adalah teman sejati.
BAB 3
Nayla, Rangga, dan Desy berjalan saling dorong-dorongan ke depan mengikuti arahan. Hanya terdengar suara jangkrik dan angin malam. Semua pohon di sekeliling tampak berwarna gelap. Mereka menebak-nebak apa yang akan terjadi dalam hati. Terlihat dari kejauhan Doni sedang menunggu di bawah pohon dengan api unggun.
"Sebelum kita mulai, kita kenalan dulu. Nama gue--"
"Udah kenal Ka Doni, siapa coba yang nggak kenal," potong Desy dengan senyum manis. Mereka jongkok di depan api unggun berhadapan dengan Doni.
"Okeh kalau gitu," ucap Doni tersenyum bangga. "Kalian sekarang masuk ke area abang Doni, udah pada baca lembaran materi yang kemarin dibagiin, kan?" tanya Doni. "Gue kasih pertanyaan, jawab dengan benar," ucap Doni menatap ketiga juniornya.
"Nggak inget lagi Ka, tiba-tiba aja semua isi kepala hilang semua. Padahal sudah gue baca semua, beneran," ucap Nayla pelan diikuti anggukan kedua kawannya.
"Kok bisa?" mata Doni melotot.
"Namanya otak Ka, bisa ngeblank kalo kena sindrom. Ada kagak ya sindrom gunung?" Kata Rangga dengan wajah harap-harap cemas.
"Parah!" Doni menggeleng kesal. "Untung gue duluan yang kalian dapetin, coba kalau yang lain, bagimana? Udah nyanyi deh kalian," suruh Doni.
"Ka Doni yang baik dan ramah tamah. Kami nyanyi apa?" tanya Desy dengan mata lembut pada Doni.
"Astaga nih anak bikin khilaf aja. Serah kalian mau nyanyi apa." Doni mengibaskan tangannya ke udara dengan pasrah. Ketiga orang itu pun berbisik melakukan musyawarah. Tidak lama mereka membuka suara.
LIHAT KEBUNKU PENUH DENGAN BUNGA
ADA YANG MERAH DAN ADA YANG PUTIH
SETIAP HARI KU SIRAM SEMUALol.. Lagu yang gembira mendadak horor mereka nyanyikan. Suasana semakin mencekam di kegelapan.
"Stop! Stop! Lo bertiga mau bikin gue mati ketakutan. Itu lagu kaya manggil roh halus tau nggak!" Doni berdecak.
"Eh, Ka Doni. Ngomong di hutan jangan sembarang. Beneran datang baru tahu rasa." Nayla parnoan. Doni terdiam, tiba-tiba merasakan tengkuknya dingin seperti ada angin lewat.
"Sorry-sorry, gue khilaf." Doni memukul bibirnya dengan tangan beberapa kali. "Kalian sih, udah sana-sana lanjut jalan ikutin jalur ini," usir Doni.
"Makasih Ka Doni, aduh.. baik banget," ucap Nayla tersenyum manis. Doni meneguk ludahnya lalu balas tersenyum.
"Kalau baik, boleh minta nomornya dong," pinta Doni. Senyum Nayla hilang seketika, lalu melangkah menjauh dari Doni.
"Kalau nomor gue mau Ka Doni?" Desy menawarkan diri dengan mata yang masih terkagum. Doni menatapnya tanpa ekspresi. Belum Doni menjawab Rangga lebih dulu menarik tangan Desy lalu menyusul Nayla yang sudah di depan.
"Jangan kegatelan. Inget ini hutan belantara!" Rangga berdecak.
Sekarang mereka ada di kawasan Ellena. Alumni cantik ini masih aktif di PA. Dia termasuk most wanted zaman SMA di Budi Mulia. Di tempat kuliahnya juga Ellena masih sepopuler itu. Gadis bertubuh tinggi seperti model itu bersedekap dada melihat juniornya yang berjejer.
![](https://img.wattpad.com/cover/211723888-288-k15119.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA (Tamat)
RomanceNayla Anastasya Susanto murid baru SMA Budi Mulia. Karena bujukan kawannya dia mengikuti ekskul Pecinta Alam (PA) dan bertemu dengan Raka Nicholas Ciputra, alumni sekaligus mantan Presiden PA mereka. Cowok yang membuatnya sial pertama kali bertemu. ...