Tanggal 14 February, biasanya dirayakan untuk memperingati hari kasih sayang atau Valentine. Tradisi barat ini sangat dilestarikan bagi mereka yang punya kekasih atau sedang jatuh cinta dan menyatakan cinta. Mereka saling bertukar notice dan kado.
Siang itu tepatnya di kelas Nayla sangat ricuh, kebanyakan murid sedang menyembunyikan coklat, setangkai bunga bahkan boneka kecil ke dalam laci mereka, tidak sabar untuk menunggu jam istirahat.
Nayla melirik Beca yang duduk di sampingnya. Gadis itu sedang mengelus kotak ukuran kecil berisi brownies kukus coklat buatannya. Tadi pagi Beca sudah memamerkan pada Nayla hasil buatannya yang akan diberikan untuk Bagas.
Nayla hanya tersenyum merana mengingat tadi malam dia juga diganggu Bagas untuk ikut membungkus boneka kecil dan juga coklat untuk Beca. Sepasang kekasih itu saja sudah cukup membuat jiwa jomblonya meronta-ronta.
Teng! Teng!
Jam istirahat disambut seruan murid dengan penuh semangat, belum lagi beranjak dari kursi, mereka dikejutkan dengan kedatangan Pak Bakri dan anak OSIS.
"Maaf anak-anak, jam istirahatnya diganggu sebentar. Sehubungan dengan cinta kebersihan, bapa tidak mau sampah berserak dimana-mana. Jadi bapa akan me-razia kalian, karena kado yang kalian bawa itu akan membuat sampah dimana-mana." Seolah Pak Bakri sudah tahu ritual murid di sekolahnya. Semua murid berseru kesal.
"Bapa ini kayak nggak pernah muda aja. Valentine tanpa kado kan hambar Pak." Thohir berdecak, disambut sorakan teman-temannya.
"Zamannya bapa nggak pakek valentine sama kado-kadoan. Tapi, surat-menyurat," jawab Pak Bakri tidak mau kalah.
"Tas kalian letakkan semua ke atas meja." perintah Reno sang ketua OSIS. Semua dengan muka malas meletakkan tas mereka ke atas meja.
"Ren, emang anak OSIS nggak ada yang bawa kado? Ntar punya kita aja yang kalian razia." Erick meletakkan tasnya dengan kesal. Tentu saja karena di tasnya sudah banyak coki-coki yang akan dia berikan pada cewek-cewek adik kelasnya.
"Semua kena razia nggak terkecuali." Tegas Reno, lalu melihat kepada dua kawannya untuk siap beraksi.
"Selain alat sekolah yang lain akan kami sita. Pihak guru juga tidak mengizinkan kalian merayakan valentine di sekolah, selain akan menimbulkan sampah tapi juga mengganggu fokus untuk belajar," ujar Pak Bakri.
Reno memimpin para antek-anteknya menggeledah tas dan melihat ke dalam laci meja mereka. Dan mayoritas di kelas memang menyimpan kado untuk valentine.
Nayla melirik plastik hitam besar yang dipegang anak OSIS, berisi hasil penyitaan mereka. Nayla mengelus dada, untunglah dia tidak menyimpan benda ala-ala valentine.
"Please, Ren. Kotak ini ini jangan diambil. Hasil jerih payah gue semaleman," ucap Beca seraya memegang kotak brownies yang sudah dipegang Reno.
"Udah peraturan Bek, lepasin tangan lo!" kata Reno.
"Nggak mau!" Beca mengeleng, masih memegang erat kotak browniesnya.
"Bek, entar lo malah kena hukum. Mau?" tukas Reno menarik nafas. Gadis itu melepas pegangannya dengan wajah mau menangis. Reno memberikan kotak pada antek-anteknya.
"Awas lo ya," ancam Beca dengan mata tajam, wajahnya sudah di tekuk.
Reno menahan tawa melihat Beca, lalu pindah ke sampingnya. Reno tidak mendapatkan apa-apa di tas ataupun laci Nayla. Well, ekspresi wajahnya cerah menatap Nayla dengan tersenyum. Maksudnya apa senyum kaya gitu.
![](https://img.wattpad.com/cover/211723888-288-k15119.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA (Tamat)
RomanceNayla Anastasya Susanto murid baru SMA Budi Mulia. Karena bujukan kawannya dia mengikuti ekskul Pecinta Alam (PA) dan bertemu dengan Raka Nicholas Ciputra, alumni sekaligus mantan Presiden PA mereka. Cowok yang membuatnya sial pertama kali bertemu. ...