Hai semuanya... Sebelum baca vote ya! Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap paragrafnya dong! Dan Follow akun WP ini ya! Supaya author semakin semangat ☺️
Tidak ada yang spesial hari libur ini. Semua orang disibukkan dengan kesibukan masing-masing. Begitu juga dengan Nayla, dia memilih ke toko buku dekat rumahnya. Terlalu menyedihkan jika harus menonton sendiri di bioskop, atau nongkrong di cafe seorang diri. Nayla bukan tipe wanita percaya diri yang berani duduk sendirian.
Kakinya bergerak sesuka hati mencari yang belum pasti. Dia berada di rak novel. Selain nonton drama Korea dia juga suka membaca novel. Ya, novel bukan buku pelajaran.
But, ada buku yang suka ia pandangi. Buku desainer, Nayla suka sekali melihat gaun pengantin di setiap halaman buku desainer ternama. Seperti milik Tex Saverio, perancang gaun pengantin yang nyentrik. Dan Biyan, desainer gaun pengantinnya yang memiliki ciri khas yang rumit serta aplikasi bordir bercorak flora yang manis dengan manik-manik.
"Gue ke toko buku nyari apa ya," gumam Nayla seorang diri, bingung. Tangannya memilah novel yang ada di rak depannya, kemudian dikembalikan lagi. Tak satupun buku yang menarik perhatiannya, setelah kurang lebih 30 menitan dia memutari tiap rak sesekali meneliti buku yang dia pegang.
Hari ini Nayla mengenakan kaus berwarna putih berlengan panjang. Topinya menutupi kepala, dibiarkan rambut panjangnya diurai ke samping, sneaker putih selalu setia mengikuti langkah kakinya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti, melihat seseorang yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Nayla bersembunyi, dari sela buku dia bisa melihat dengan pasti sewajah itu siapa. Cowok itu tampak serius melihat buku yang dipegangnya, kemudian berjalan ke depan. Entahlah hati Nayla kian kuat ingin mengikuti padahal kakinya menolak dengan keras untuk melangkah.
Nayla menghela nafas, kakinya yang berat melangkah menuruti kemauan hatinya.
Orang itu selalu saja memakai hoodie pikirnya. Nayla tersenyum, entah sejak kapan sudah merekah di bibirnya.Saat cowok itu menoleh ke belakang dengan cepat Nayla membuang wajahnya supaya tidak terlihat. Jantungnya seakan mau copot, kemudian melewati tempat buku yang dipegang cowok tadi.
"Peter Lindbergh. A different vision on fashion," baca Nayla memegang buku yang ditinggalkan cowok itu. "Fotografer ternama yang dramatis dan romantis."
Wauh, gue satu model yang berhasil lo foto, bathin Nayla tersenyum.
Sudah bisa Nayla tebak, saat pertama kali ia mendapatkan fotonya terpampang di dinding kamar cowok itu. Raka memiliki minat di dunia fotografer. Lalu Nayla mengikuti langkah Raka di belakangnya. Berhenti kembali di tempat Raka memegang buku.
"Harry Potter! Gila aja gimana sanggup dia baca novel setebal ini. Apalagi bukunya ada banyak seri. Bagusan nonton DVD aja. Novel udah berapa abad ini mah," komentar Nayla seorang diri. Dia meletakkan novel Harry Potter kembali ke rak. Tapi, dia berbalik lagi ke posisi yang tadi tempat dia meletakkan novel itu dan membawa novel itu ke tangannya.
Serius Nayla, lo udah gila ngikutin dia terus.
Kemudian mengedarkan pandangannya, mencari cowok itu. Kini langkah mereka menjadi sebaris. Nayla hanya tersenyum memandangi punggung belakang cowok itu. Jarak mereka tidak terlalu jauh. Tapi, kenapa sulit untuk dijangkau.
Gila! Jangan bilang rasa bahagia dan geregetan ini berasal dari cowok yang sama sekali tidak tahu keberadaannya.
Nayla mengambil ponselnya lalu mengarahkan kamera pada punggung cowok itu. Belakang Hoodie itu bertulisan 'Yes its me' membuat Nayla tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA (Tamat)
RomanceNayla Anastasya Susanto murid baru SMA Budi Mulia. Karena bujukan kawannya dia mengikuti ekskul Pecinta Alam (PA) dan bertemu dengan Raka Nicholas Ciputra, alumni sekaligus mantan Presiden PA mereka. Cowok yang membuatnya sial pertama kali bertemu. ...