I'm (Not) Allow to Love You Part 2

106 4 1
                                    

I'm not allow to love you

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

Song list:

Taeyeon – All About You 그대라는 시ASTRO – Always You너잖아THE EAST LIGHT – Are You Okay너는 괜찮니Crush – BeautifulNCT DREAM – Candle LightIOI – Downpour 소나기WANNA ONE – Home 집WANNA ONE – I.P.U Confession VersionHenry – It's YouNU'EST – Love Without Love 사랑 없는 사랑

Aku sudah menduga seminggu pertama di tahun ajaran akan berat untukku, sudah empat hari belakangan aku pulang jam 8 ketika sekolah tutup. Aku menggerakkan leherku yang pegal sambil tangan kananku menjinjing laptopku. Aku tidak suka membawa pekerjaan pulang, tapi aku tidak punya banyak pilihan. Memikirkan aku masih harus berjalan sekitar 5 menit menuju stasiun subway membuat langkahku berat.

"Miss, let me help you," seketika ada yang mengambil laptop dari tanganku.

Aku nyaris berteriak, kukira ada perampok di lingkungan sekolah. Tapi rupanya itu hanya Donghyun, yang terlihat agak berkeringat.

"Oh Donghyun, you haven't go home yet?" tanyaku setelah mampu menguasai diriku.

Donghyun adalah adik Dongsun. Min brothers memang sangat populer di sekolah, aku tak tau siapa yang punya fans lebih banyak di antara keduanya. Jika mau dibilang apa yang menarik tentang mereka, mereka punya cukup banyak persamaan, tapi aku tetap merasa ada pesona yang berbeda pada mereka. Sementara Dongsun boleh dikatakan hampir sempurna (nilai akademis hampir sempurna, dia cukup jago dalam basket, sepakbola dan bulutangkis, dan mahir memainkan gitar) maka dia terpilih sebagai ketua Students Committee, Donghyun tidak begitu serius dalam belajar (meski semua guru yakin dia cerdas) dan dia juga jago berolahraga (dia kapten tim sepakbola sekolah dan masuk juga dalam tim basket). Secara fisik, sang kakak Dongsun memiliki tinggi badan 184 cm dan si adik hanya 2 cm lebih pendek dari kakaknya. Kalau soal ketampanan, banyak orang sulit memilih, akupun begitu pada awalnya, tapi setahun terakhir aku sudah menentukan siapa yang lebih tampan bagiku.

"Well, I'm just done with my basketball club," jawab Donghyun.

"Dimana Dongsun? Kalian tidak pulang bersama?"

"Dia sudah duluan karena akan belajar kelompok, katanya."

"Wow, seperti yang kita harapkan dari seorang ketua Students Committee."

"Kita bisa ke stasiun subway bersama-sama, miss."

"Baiklah, itu ide yang baik."

Kami bersama-sama melangkah di keheningan malam. Memang tidak banyak keramaian di lingkungan sekitar sekolah kami, apalagi pada waktu malam begini.

"Miss, actually I feel disappointed."

"Why?"

"Kenapa bukan miss yang menjadi wali kelas kami?"

"Oh, kukira apa," tawaku ringan, "aku juga tidak tau. Ini keputusan kepala sekolah."

"Pasti akan lebih menyenangkan kalau kami dapat miss. Ini bukan karena pilihan miss kan?"

"No. Trust me I'm just following order from my boss."

"But at least you're still our English teacher."

"Yes, don't worry I'll still teach your class."

Kami tertawa kecil dan terus berjalan menuju stasiun subway. Perjalanan yang menjadi menyenangkan. Bagaimana tidak, aku ditemani murid yang tampan ini.

***

"Miss Baek."

"Oh ya, Kim sonsaengnim."

"Bisa kita bicara sebentar?"

Mau tidak mau aku gugup juga dipanggil begini oleh Kim sonsaengnim, wanita di akhir umur 30-an yang merupakan kepala guru SMA, atasanku langsung di departemen SMA. Aku mengikutinya melangkah menuju mejanya di pojok ruangan. Dia mempersilahkan aku duduk di hadapannya.

Dia tersenyum menenangkan, "tenang. Kamu tidak melakukan kesalahan apapun."

Aku tersenyum gugup, tetap saja, sebaik apapun Kim sonsaengnim, dia tetap atasanku.

"Sebenarnya akhir-akhir ini kami mendengar kabar dan aku ingin kamu mencari tau kebenarannya."

"Baik, Kim sonsaengnim. Kabar apa itu?"

"Ada kabar yang mengatakan muridmu Chungdae dan Suk Youngkyong berpacaran. Memang benar mereka sudah SMA dan legal saja bagi mereka untuk berpacaran, tapi tidak di lingkungan sekolah. Maukah kamu mencari tau soal ini?"

"Setau saya mereka adalah sahabat sejak kecil."

"Ya, tapi itu sebelum akil balik mereka kan?" tanya Kim sonsaengnim sambil tertawa kecil.

"Baiklah, saya akan menanyakannya."

***

Aku dan Eunyul eonni menghabiskan waktu dengan makan siang bersama. Syukurlah karena dia mengajar kelas 4-6 di SD, waktu istirahat siang murid-muridnya sama dengan murid-murid SMA dan hanya hari Kamis aku tidak bisa makan siang dengannya (aku punya jam mengajar di SMP di saat itu).

"Baru seminggu sebagai wali kelas aku sudah punya kerjaan."

"Apa itu?" tanyanya dengan mulut penuh dengan nasi goreng.

"Kim sonsaengnim menyuruhku mencari tau apakah Chungdae dan Youngkyong berpacaran."

"Wow, itu baru berita. Tapi mereka sejak dulu kan sudah cukup akrab."

"Itu dia. Aku tak yakin mereka berpacaran."

"Lagi pula Youngkyong terlalu baik buat Chungdae."

"Apa maksud eonni, apakah eonni menyindir muridku?"

"Bukan begitu maksudku. Aku tau Chungdae cukup populer, tapi bukannya Youngkyong ingin mencari yang lebih, dengan popularitasnya itu?"

"Maksud eonni, dengan Min brothers?"

"Ya, siapa tau. Lagipula aku cukup jengkel dengan peraturan sekolah yang satu ini. Biarlah anak SMA berpacaran sesuka mereka, mereka sudah bisa diberi tanggungjawab, menurutku."

***

Disclaimer: novel ini adalah karya fiksi. Kesamaan nama, sifat dan ciri-ciri tokoh adalah ketidaksengajaan. Penulis juga tidak memiliki semua lagu dalam daftar putar untuk novel ini, tapi semata-mata untuk membantu pembaca mendapatkan perasaan yang tepat ketika mendengarkan lagunya dan membaca novel ini. Novel ini berkonsep "drama Korea" dengan pemeran yang diperkenalkan dalam cast trailer dan termasuk dalam genre fanfiction dan romance.


I'm (Not) Allow to Love You // 널 사랑할 수 없(있)어Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang