34

1.9K 221 9
                                    

Suara merdu dari kicauan para burung di pagi hari membuat tidur Sunny terusik, wanita itu perlahan terbangun dengan mata yang mengerjap lucu. Setelah kesadarannya pulih ia melirik ke arah jarum jam yang ada di atas nakas samping ranjang. Sunny membalik tubuhnya, menatap keindahan wajah Yoongi yang benar-benar menikmati tidurnya. Tangan mungilnya menyentuh pipi mulus Yoongi, pria Min itu tidak bergerak sedikit pun atas gerakan lembut di wajahnya.

Sunny memilih bangkit dari atas ranjang, membiarkan prianya itu tidur lebih lama. Kemudian ia mengikat rambutnya ke atas membentuk cepolan dengan asal, lalu berjalan menuju kamar mandi. Hanya sekedar mencuci wajah dan menyikat gigi.

Di dapur, ia menyibukkan diri membuat sarapan untuk keluarganya, yang tak lain adalah nyonya Park dan Yoobin, dan jangan lupakan pria Min itu. Sudah ada beberapa potong sandwich yang tersedia diatas meja, juga ada susu, teh dan segelas coffee.

Sunny menaiki anak tangga menuju kamar sang putra yang ada dilantai dua, dimana mungkin jagoan kecilnya masih tidur. Saat ia membuka pintu, terukir senyum lebar diwajah cantik Sunny, didalam sana terlihat anak dan ayahnya sedang bercanda ria menyambut pagi mereka.

"Daddy, hahahaa hentikan, geli dad..." Yoobin bergerak rusuh saat tubuhnya di jahili oleh jari-jari lentik Yoongi.

"Menyerah? Mangkanya, ayo bangun dan mandi." Yoongi menghentikan gelitikannya saat melihat Yoobin yang sudah terlihat lelah dan menyerah. Kedua pria beda generasi itu akhirnya menyadari kehadiran Sunny yang kini tengah berada diambang pintu sambil tersenyum simpul.

"Mommy, Good Morning" sapa Yoobin, lalu ia turun dari ranjangnya, menubruk tubuh ibunya dengan pelukan hangat.

Cup!

Satu kecupan sayang Yoobin berikan untuk bibir manis ibunya itu. Sunny pun membalas kecupannya, "Mandilah, setelah itu bersiap untuk sekolah." ujar Sunny lembut.

"Hm, oke mom—tapi kapan daddy sampai, kenapa Yoobin tidak tau?" wajar anak itu terkejut pagi ini, tidurnya di bangunkan oleh pria yang ia idolakan dan yang ia panggil daddy itu.

"Tadi malam, saat Yoobin sudah tidur. Dan sekarang mandilah nanti terlambat." mengangguk kepalanya pelan, Yoobin pun segera masuk ke dalam kamar mandi.

Yoongi sudah berdiri dihadapan Sunny, lengan kekar pria itu sudah memeluk erat pinggang ramping wanitanya tanpa menyisakan jarak.

"Untukku mana?" tanya Yoongi dengan raut menggoda, menatap lamat wajah polos Sunny.

"Apanya?" tanya Sunny bingung, membuat Yoongi gemas.

"Morning Kiss!" jawabnya sambil mengerucutkan bibir agar wanitanya itu memberi moring kiss.

"Andwae, nanti Yoobin—"

Cup!

Secepat kilat tanpa bisa dihindari, Yoongi langsung mengecup dan melumat bibir Sunny, sebelum mendapat penolakan dari wanita itu. Sunny mendorong bahu Yoongi pelan, melepas tautan pagi mereka.

"Aish, kebiasaan sekali, ck!" decak Sunny lalu pergi keluar dari kamar Yoobin, meninggalkan Yoongi yang terkekeh gemas melihat Sunny marah.

Kini mereka semua sedang menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Sunny, tak terkecuali Yoobin yang hanya minum hot choco miliknya.

"Ini bekalmu sayang." Ucap Sunny memasukkan bakal Yoobin ke dalam tas sekolah Yoobin.

"Thank's mommy" ucap Yoobin, menampilkan gummy smile nya. Sungguh terlihat seperti duplikat Yoongi kedua ketika ia tersenyum seperti itu.

"Kenapa bawa bekalnya banyak sekali? Apa Bin sanggup menghabiskan semua itu?" Tanya nyonya Park melihat ada beberapa potong sandwich di dalam bekal Yoobin.

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang