16

1.9K 207 1
                                    

Tidak, yang di lihat Soobin tidaklah yang seperti ia pikirkan. Itu semua salah. Yoongi tidak membalas ciuman itu, memang benar Yoongi meraih pinggang Seera, tapi bukan untuk menikmati permainan jalang itu, melainkan untuk mendorong tubuh wanita itu agar menjauh. Namun Soobin sudah pergi berlalu meninggalkan mereka tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Membuat Seera menjerit senang dalam hati.

Wajah yang penuh airmata yang mengalir di pipi, Soobin memencet tombol lift kasar—tak sabaran, semua makanan yang ia bawa masih setia dalam genggamannya.

Ting!

Lift terbuka, masih dengan isakan pilunya gadis itu mendongak kepala, terlihat wajah itu basah, mata bulat serta hidungnya sudah sangat merah.

"Oh? Soobin-ah, ada apa? Kenapa kau menangis? Dan kenapa tidak masuk ke ruangan Yoongi hyung?" tanya Namjoon yang sedikit panik karena melihat wajah Soobin yang sudah sembab, rasanya saat Namjoon terakhir melihat beberapa saat lalu wajah itu masih terlihat ceria.

"A-anieyo oppa. Aku, aku harus pergi, dan ini—" memberikan semua bekal dan cake yang ada di tangannya pada Namjoon. "Kalian makanlah, aku ada urusan lain hiks!" lalu Soobin masuk ke dalam lift, menekan tombol tidak sabar agar pintu itu segara tertutup.

Namjoon masih terdiam bingung, ada apa ini sebenarnya? begitulah batinnya. Namjoon berjalan ke arah ruangan Yoongi, sesampainya disana, ia melihat pamandangan yang tak wajar. Akhirnya Namjoon mengetahui, apa alasan Soobin menangis. Pintu itu ia buka kasar, membuat kedua bibir manusia disana berlepas begitu saja.

"Hyung!!!" Pekik Namjoon marah. "Jadi ini—Ck! Kau bermain disini dengan wanita ular itu dan membuat kekasihmu menangis?" Suara Namjoon meninggi, ia tidak habis pikir dengan kedua manusia gila yang ada di depannya. Ya, disini Namjoon juga salah faham.

Deg!

Yoongi tersentak mendengar perkataan Namjoon, apa Soobin datang kesini? Dan melihat kejadian ini? Begitulah batin Yoongi bertanya dalam gelisah.

"Sudahlah, kau makan saja ini semua sendiri atau bisa ajak jalang itu, aku sudah tidak selera! Aku tak tahu bahwa kau bisa sebrengsek ini." ujar Namjoon terbawa emosi, ia meninggalkan tas bekal milik Soobin diatas meja yang ada didalam ruang itu, dan segera melangkah keluar.

Mata Yoongi seketika langsung tertuju pada tas bekal yang di tinggalkan Namjoon diatas meja. Jantungnya berdetak sepuluh kali lipat lebih cepat, marah, kalut dalam rasa bersalah, dan merutuk dalam hati. Ia kecewa dengan dirinya sendiri.

"Pergilah, sebelum aku berbuat kasar padamu!" ucap Yoongi dingin dengan suara rendahnya. Seera—wanita jalang itu langsung melangkah pergi begitu saja dengan senyuman atas kemenangannya—menghancurkan hubungan Yoongi dan Soobin.

Yoongi mendekat ke arah meja, lengan putih pucatnya meraih tas bekal dengan gemetar lalu membuka tas itu, saat itu juga airmata-nya mulai membendung memenuhi pelupuk mata sipitnya, "Aarrghh!" erang Yoongi frustasi.

"Dia bahkan mengingat hari ini, dan membuat semua ini untukku!" lirih Yoongi, mengusap wajahnya kasar dengan kedua tangannya. airmata-nya pun sudah mengalir membasahi pipinya. Jantungnya sakit, nafasnya sesak, rasa bersalah itu menggerogoti seluruh jiwanya yang kacau.

Terlihat ada sebuah surat kecil yang tertempel diatas bekal sup, kertas berwarna pink dengan gambar kucing yang lucu itu seketika menjadi titik pusat perhatiannya. Yoongi pun segera meraih kertas itu lalu mulai membacanya.

OPPA SAENG-IL CHUGHAHAE, SEMOGA OPPA SEHAT SELALU, SEMAKIN SUKSES, SOOBIN SAYANG OPPA, DAN....

💜💜💜 사랑해요 민윤기 💜💜💜

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang