26

1.7K 218 6
                                    

Suara derap kaki terdengar melangkah pelan menuju ke sebuah ruangan, membuka pintu perlahan lalu masuk ke dalam kamar anak lelaki kecil yang masih sangat pulas dalam tidurnya pagi ini. Bocah itu menggeliat lucu saat tubuhnya diguncang oleh tangan yang terlihat sudah keriput itu.

"Yoobin-ah, bangun sayang" bisik nyonya Park.

"Eugh... Mom?" gumam anak itu yang masih sangat enggan membuka matanya.

"Sayang, ini grandma, ayo bangun..." ucap nyonya Park.

Mata bulat itu terbuka secara perlahan, mengerjap lucu kala melihat sang nenek tersenyum padanya. Berusaha mendudukan diri dengan malas sambil mengusap matanya yang masih terasa berat.

"Grandma, apa ini sudah pagi? Tapi kenapa masih gelap?" tanya Yoobin, suara serak bangun tidurnya sangat lucu.

"Ini masih subuh sayang." jawab nyonya Park seraya mengelus surai Yoobin yang berantakan.

"Tapi kenapa harus bangun?" Tanya Yoobin malas, ingin kembali merebahkan kepala ke bantal empuknya, namun nyonya Park menahan.

"Yoobin bilang ingin memberi surprise untuk mommy, bukan? Ayo, kita siapkan sekarang sebelum mommy bangun!" ujar nyonya Park.

"Eoh? Hampir lupa, ayo grandma!" seketika wajah kantuknya hilang menjadi semangat, menarik tangan nyonya Park keluar dari kamarnya.

"Cuci dulu wajah tampan itu dan sikat gigi, baru kita pergi" ujar nyonya Park, Yoobin pun menurut dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

Yoobin yang bersemangat pagi ini turun dari mobilnya di dampingi nyonya Park. Mereka berdua terlihat memasuki sebuah restoran yang belum buka untuk jam sepagi ini.

"Selamat pagi samonim dan tuan muda," sambut pelayan itu.

"Pagi Miko, apa semua bahan sudah siap?" Tanya nyonya Park.

"Sudah samonim, silahkan." Pria bernama Miko itu menuntun nyonya Park dan Yoobin menuju kitchen restoran.

"Grandma, Yoobin mau buat cookies juga." ujarnya begitu girang saat melihat semua bahan-bahan yang tersedia di atas meja, tangan kecilnya sudah meraih tepung.

"Iya sayang, kita buat bersama, oke?" jawab nyonya Park tersenyum lebar.

Miko adalah chef handal yang mengelola restoran milik nyonya Park, keberadaan mereka bertiga di pagi ini untuk membuat cake dan cookies.

Ide anak manis ini sangat mengharukan bagi nyonya Park, bagaimana tidak? Ia ingin membuat cake buatan tangannya sendiri untuk sang ibu dihari specialnya.


***

Sedangkan di kediaman nyonya Park, terlihat seorang wanita mungil masih betah bergulung dengan balutan selimut hangatnya. Menggeliat pelan, membiasakan matanya dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruang kamarnya.

"Eugh..." leguhnya saat mendudukkan diri, membuka selimut dan beranjak membuka jendela kamarnya. Menghirup udara segar kota france yang sangat menenangkan.

"Cuacanya sangat bagus hari ini" gumamnya seraya tersenyum manis.

Pintu kamarnya terketuk dari luar sana, langkah kakinya mendekat dan membuka pintu itu, terlihat bibi Han yang membawa nampan berisi satu gelas air madu ektrak lemon hangat untuknya.

"Sunny, minumlah ini. Agar flu mu mereda." bibi Han memberikan segelas air itu pada Sunny.

"Gomawoeo, bibi." Sunny langsung meneguk habis air manis itu, semalam ia terserang flu karena terlalu banyak makan ice cream tengah malam.

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang