19

1.7K 205 2
                                    

Terdengar suara tv yang menyala, entah dari kapan tepatnya. Namun sepertinya Yoongi tidak mengindahkan sama sekali, kedua matanya lurus dengan tatapan kosong.

Kantung mata yang sangat mengerikan, entah sudah berapa hari pria itu terus menangis dan memikirkan keberadaan Soobin, wanitanya yang hilang tanpa jejak. Wajah sayunya tampak sangat menyedihkan. Usahanya hingga sekarang masih tidak membuahkan hasil, walau ia tahu, kecil kemungkinan untuk mendapat keberadaan wanitanya itu, karena sudah mengganti semua data dirinya.

Yoongi sudah lama tidak masuk kerja, tapi Namjoon memahami kondisinya saat ini. Semua sahabatnya turut iba dan sedih melihat keadaan Yoongi sekarang. Wajah gempilnya semakin tirus, kantung mata sangat hitam, dan tubuhnya tampak lebih kurus. Keadaan rumah yang sangat berantakan, penuh dengan botoh alkohol. Baju kotor berserakan dimana-mana.

Bel pintu rumahnya terus berbunyi, namun Yoongi masih diam di dudukannya, tidak ada niat sedikit pun untuk membuka. Tamu diluar pintunya terus menekan bel, seolah ia tahu bahwa sang pemilik rumah ada didalam sana. Kesabaran Yoongi habis, dengan langkah malas ia berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Oppa, astaga, ada apa denganmu?" Tanya wanita itu saat melihat keadaan Yoongi. Seruan wanita itu membuat mata Yoongi memicing dan segera menghambur ke dalam pelukan rindu pada tubuh wanita itu.

Greb!

"Soobin-ah, jangan pergi, jangan tinggalkan aku lagi hiks" lirih Yoongi, memeluk erat tubuh wanita yang ia sebut Soobin, menaruh kepalanya diceruk leher jenjang itu dan sibuk mengendus aroma dari tubuh itu.

Kau masih saja mengingat jalang sialan itu oppa, tidak akan aku biarkan. kau milikku Min Yoongi - batin Seera.

"Soobin-ah, aku sangat merindukanmu sayang!" Yoongi masih belum sadar siapa yang ia peluk, tangannya semakin mempererat pelukannya. Seera merasa sesak karena Yoongi terlalu erat memeluknya, ia mendorong tubuh Yoongi pelan hingga dekapan itu melonggar.

"Oppa, ini aku!" ucapnya.

Yoongi mendengar suara itu, ia tersadar, tau betul bahwa itu suara wanita lain bukan Soobin. Yoongi mendorong kasar tubuh Seera, lalu matanya menatap benci ke arah wanita itu, tentu saja dengan wajah dinginnya.

"Mau apa kau kesini?" Tungkas Yoongi sinis.

"Oppa, kenapa kau sangat kacau. Aku hanya ingin mengantar makanan untukmu, aku tahu pasti oppa belum makan?" ujar Seera lembut.

Bukannya luluh, Yoongi malah semakin jijik dan muak melihat wanita iblis di hadapannya ini. Yoongi sudah mengetahui dalang dari kepergian Soobin, karena wanita di hadapan ia sekaranglah penyebabnya. Yang mengaku hamil anaknya padahal itu hanya kebohongan yang ia ciptakan untuk membuat Soobin pergi darinya.

Semua itu Yummi yang menceritakan pada Yoongi. Karena saat kejadian siang itu dimana Seera menemui Soobin, Yummi mendengar semua pembicaraan mereka.

Dengan kasar Yoongi menarik tangan Seera, menyeret wanita itu keluar dan segera membanting pintu tanpa ada keluar satu kata pun dari bibirnya, emosinya telah meluap.

"Oppa, buka pintunya. Oppaaaaa!" pekik Seera dari luar sana mengetuk pintu kasar.

Namun Yoongi tidak menghiraukannya, ia melangkahkan kakinya menuju kamar Soobin. Semenjak kepergian wanita yang ia cintai itu, Yoongi selalu tidur disana, menghirup aroma kamar khas wanitanya, aroma chocoberry yang selalu membuatnya sedikit tenang.

"Sayang kau dimana hiks, aku merindukanmu"


***
 

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang