41

1.7K 171 3
                                    

Trauma 💣


23.00, Kst.

Dokter Kim Namseok, beliau baru saja keluar dari kamar inap Sunny setelah melakukan pemeriksaan rutin. Ia melihat sosok pria pucat yang berjalan gontai, lemas, bagai tak bernyawa, yang akan menuju ke arahnya. Terlihat sekali wajahnya yang murung, seperti tiada semangat kehidupan dari sorot mata yang biasanya sangat tajam itu, Dokter Kim pun menghampirinya.

"Yoongi-ah," panggil dokter Kim,

"Oh? Paman." Balas Yoongi tidak semangat.

"Yoon, sudah berapakali paman katakan, Istirahatlah, kau terlihat sangat kacau dan buruk, nak." Ujar dokter Kim.

Yoongi menghela nafas kasar lalu menggeleng kepalanya pelan, "Bagaimana aku bisa istirahat paman, istriku belum sadar juga hingga sekarang, ini sudah satu minggu." jawabnya lemas.

"Tapi kondisinya sudah jauh lebih membaik sekarang, hanya saja mungkin Soobin masih betah dalam tidurnya. Kau juga tidak boleh seperti ini, jika istrimu bangun dan melihat keadaan mu seperti ini, pasti dia akan sedih." ujar dokter Kim.

"Tapi paman—" Ucapan Yoongi terhenti saat dokter Kim dengan cepat memotongnya.

"Jaga kondisimu agar kau bisa menjaga istrimu dengan baik, Yoongi." ucapnya lalu pergi meninggalkan Yoongi yang masih berdiri menatap pintu kamar Sunny.

Yoongi mengusap wajahnya kasar, pria itu terlihat sangat berantakan, image nya sudah bukan seperti seorang Min Suga lagi, kantung matanya menghitam, diarea wajah mulusnya sudah terlihat kumis dan janggut yang tubuh—walau terlihat tipis, juga terdapat beberapa jerawat disana, rambutnya tidak tertata dengan rapi, wajahnya juga tampak lebih tirus, intinya Yoongi terlihat tidak terawat.

Yoongi masuk kedalam ruangan Sunny, hatinya kembali bagai tersayat belati melihat sang istri yang teramat ia cintai masih terbaring lemah. "Sayang, ayo bangunlah!" ucap Yoongi, meraih tangan Sunny yang tidak dihiasi jarum impus dan menggenggam erat jemari lemah itu.

Pandangannya tidak beralih sedikit pun dari wajah cantik istrinya yang separuh tertutup alat bantu pernapasan, ia terus mengecup lembut punggung tangan mungil itu.

"Sayang, ku mohon bangunlah, aku disini, apa kau tidak ingin melihatku, hm? Apa kau tidak merindukan putra kita? Aku sangat merindukanmu Min Soobin." Lirihnya begitu sedih.

Terus memandangi wajah Sunny yang pucat, Yoongi merasa dirinya benar-benar mengantuk sekarang, karena sudah beberapa hari ini ia tidak tidur menunggu kesadaran sang istri. Akhirnya Yoongi tertidur dengan posisi duduk di samping Sunny dengan tangan yang masih bertautan erat.


***

Sunny.

Aku terbangun, saat itu juga rasa sakit menjalar diseluruh tubuhku. Perlahan ku buka mataku, dan saat itu juga aku merasakan ada sebuah tangan yang menggenggam jemariku begitu erat. Oh, ternyata dia suamiku, Min Yoongi.

Perlahan ku lepas pegangan tangannya. Tanganku terulur mengusap rambut halus suamiku, sungguh hatiku sakit melihat keadaannya seperti ini, ia tertidur dengan posisi duduk dan terlihat wajah pucatnya semakin tirus dan kusam.

Tanganku menyingkirkan helaian rambut yang mulai memanjang menghalangi wajahnya, perlahan ku usap pelan pipi priaku ini. Tanpa ku inginkan, airmata ini kembali membahasi pipiku. Teringat sebuah mimpi yang menjadi kebenaran—kenyataan yang tidak pernah ku bayangkan dan harapkan, suamiku memiliki wanita lain dibelakangku.

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang