42

1.7K 163 6
                                    

Morning Sickness?

Sudah tiga hari Yoongi merasa tidak enak badan, terhitung sejak kepulangan mereka dari rumah sakit. Tubuhnya terbaring lesu diatas ranjang, menggantikan posisi Sunny yang kini sudah sehat. Wajahnya tampak semakin memucat, mata sipitnya layu tidak seperti biasa.

"Oppa, ayo sarapan dulu. Dari semalam oppa belum makan." Bujuk Sunny menghampiri suaminya sambil membawakan semangkuk bubur dan minuman hangat.

"Tidak mau, sayang!" ucapnya dengan suara serak dan lemah.

"Kalau oppa tidak sarapan, tidak bisa minum obatnya, gimana mau sembuh. Ayo makanlah sedikit saja, biar aku suap, ya?" bujuk Sunny agar Yoongi mau makan.

"Tidak sayang!" tolaknya, Yoongi semakin menenggelamkan tubuhnya kedalam selimut. Saat Sunny menaruh nampan bubur diatas nakas, Yoongi yang di dalam selimut sedikit mengendus aroma bubur itu.

Srett!

Yoongi tiba-tiba menyibak selimutnya dan langsung berlari kearah kamar mandi, perutnya serasa mual mencium aroma bubur yang ada di sampingnya tadi. Melihat itu, tentu membuat Sunny terkejut.

Yoongi memuntahkan isi perutnya yang hanya berupa air, karena memang sejak kemarin ia belum makan apapun. Mendengar suara Yoongi yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu, Sunny menyusul kedalam kamar mandi. Ia melihat Yoongi yang sedang muntah di westafel. Sunny berdiri disamping Yoongi dan langsung memijit tengkuk suaminya itu.

"Oppa, sebaiknya kita ke dokter. Aku takut oppa sakit semakin parah, kau pucat sekali." Sunny membujuk Yoongi untuk berobat, karena Yoongi sangat susah berurusan dengan rumah sakit, Yoongi menggeleng tawaran sang istri.

"Ini mungkin hanya masuk angin, tidak perlu ke dokter sayang. Aku hanya butuh tidur." jawabnya lemah, berjalan kembali kearah ranjang.

Sunny menyentuh kening suaminya, panasnya semakin terasa. Akhirnya Sunny membantu Yoongi duduk bersandar diatas kasur.

"Kalau tidak mau ke rumah sakit, aku panggil Jin oppa saja ya untuk periksa. Tubuhmu panas sekali oppa." Ujarnya.

"Hm, terserah kau saja sayang." Jawab Yoongi pasrah saat melihat wajah khawatir sang istri.

"Oppa makan dulu ya, sedikit saja, hm?" Sunny mengarahkan sendok bubur itu ke mulut Yoongi, tapi dengan cepat Yoongi menutup mulutnya dengan tangan, lalu menjauhkan tangan Sunny.

"Kenapa? Oppa harus sarapan, ayo buka mulutnya." paksa Sunny.

"Itu membuatku mual sayang, jauhkan dariku!" ucapnya sedikit tak jelas karena masih menutup mulutnya.

"Apa mau sarapan yang lain?" Tawar Sunny.

"Buatkan aku cake peachberry, ya?" pinta Yoongi tiba-tiba.

"Mwo? Cake? Pagi begini?" Tanya Sunny terheran, biasanya Yoongi tidak suka makanan yang manis dipagi hari.

"Eoh, aku ingin cake itu. Buatan tanganmu!" rengek Yoongi memeluk Sunny manja, menelusupkan wajahnya di dada sang istri.

"Membuat cake tidak sebentar oppa, butuh beberapa waktu. Setidaknya sebelum cake jadi, makanlah sedikit, hm?" bujuknya lagi.

"Arraseo. Tapi, jangan bubur itu." Yoongi kembali menatap wajah Sunny seperti anak anjing yang ingin di elus. Astaga, Sunny jadi gemas.

"Jadi, oppa mau makan apa?" Tanya Sunny seraya mengangkup wajah Yoongi dan mengelus sayang pipi suaminya itu.

Yoongi tiba-tiba melahap bibir Sunny dalam sekejap. Melumatnya sedikit agresif, membuat Sunny harus menahan tubuhnya pada pundak suaminya itu. Ciuman panas mereka berlangsung lama. Sampai akhirnya Yoongi melepas tautan mereka dan langsung berlari ke kamar mandi.

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang