29

1.7K 208 4
                                    

"Apa ice cream-nya enak?" Yoobin mengangguk semangat. Yoongi jadi gemas melihat putranya yang begitu lahap menjilati ice cream cokelat miliknya.

"Pelan-pelan boy, nanti kalau sudah habis uncle belikan lagi," ujar Yoongi seraya mengusap sayang sirai lembut Yoobin.

"Benarkah? Uncle janji?" Girang Yoobin, anak ini memang pecinta ice cream sama seperti ibunya.

"Tentu, asalkan Yoobin mau berbagi cerita dengan uncle setelah ini, bagaimana?" tawar Yoongi.

"Oke uncle," Yoobin mengangguk setuju.

Yoongi menatap lamat wajah putranya, sungguh ia terpesona dengan visual Yoobin. Masih kecil saja sudah terlihat ketampanan yang luar biasa, bagaimana jika ia besar nanti. Pasti para wanita diluar sana berperang untuk mendapatkan hatinya. Visual Yoobin benar-benar gabungan antara Yoongi dan Sunny. Yang mana kulit pucatnya, hidung, bibir dan kepribadian mereka sama terkecuali sifat dinginnya. Sedangkan, Mata yang besar dan rahang tajamnya turunan dari sang ibu.

"Uncle, ingin mendengar cerita apa dari Yoobin?" Tanya Yoobin, Setelah ice creamnya habis.

"Hm... Uncle hanya ingin berteman dengan Yoobin, apa Yoobin mau?"

"Tentu saja, kenapa tidak. Sangat beruntung bisa berteman dengan Suga uncle yang terkenal ini," ucapnya begitu antusias, Yoobin membuat Yoongi gemas dan tak tahan untuk mencubit pipi gempilnya yang lembut.

"Uncle ingin mengenal Yoobin lebih, Boleh?"

"Eung, tenta saja boleh uncle, dengan senang hati."

"Kalau begitu ceritakan semua tentang Yoobin, seingatnya saja."

Yoobin berpikir sejenak, menata cerita yang akan ia berikan pada Yoongi yang ia panggil uncle itu, padahal itu ayahnya.

"Yoobin dari lahir tinggal bersama mommy, grandma, dan pengurus rumah. Yoobin juga banyak teman disekolah, ada Clara, Zuie, Jack, Aziel, Victoria, Endy, Louise, Haeun dan masih banyak lagi,"

"Yoobin suka semua makanan, tapi harus mommy yang membuatnya, menu favorite Yoobin saefood dan Yoobin tidak terlalu suka makanan manis, tapi Yoobin suka cookies dan ice cream,"

"Bin juga suka mendengar musik hiphop seperti lagu-lagu uncle, Bin bisa berenang dan bersepeda. Dulu mommy selalu melarang Bin bermain sepeda karena kata mommy nanti Bin bisa terluka dan mommy akan sedih,"

"Bin juga suka bermain basketball, kata mommy semua yang Bin lakukan sama seperti daddy, suka tidur. Sampai grandma pernah bilang kalau mommy marah karena Bin sangat mirip daddy, pemalas katanya," Yoobin begitu semangat menceritakan semua tentang dirinya pada Yoongi.

"Tapi...."

Yoongi yang sedari tadi fokus mendengarkan cerita Yoobin, tersentak saat melihat wajah murung dan mata bulat Yoobin yang tiba-tiba berkaca—menganak sungai. Namun dengan cepat Yoobin menghapus jejak airmata-nya. Yoobin kembali menatap Yoongi sendu.

"Yoobin kenapa sedih? Ada apa, boy?" Tanya Yoongi lembut.

"A-apa cerita Yoobin membosanka, uncle?"

"Ani. Malah uncle masih ingin mendengarnya, tapi kalau Yoobin tidak bisa melanjutkan tidak apa lain kali saja" ucap Yoongi.

"Tidak, Yoobin akan cerita lagi," jawab Yoobin, anak itu menarik nafasnya dalam, setelah membuang nafas kelewat lembut, ia melanjutkan ceritnya.

"T-tapi, Bin tidak tahu wajah daddy Bin seperti apa. Mommy hanya menceritakan saja." Lanjut Yoobin. Mendengar kalimat itu membuat Yoongi menyerngit keningnya bingung.

"Memangnya daddy Yoobin kemana?" Pertanyaan Yoongi berhasil membuat Yoobin kembali murung. Kepala anak itu tertunduk dalam, ia menatap sepatunya, menautkan jari-jari mungilnya dan berusaha untuk memulai ceritanya kembali.

I Without You is Nothing ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang