Sia meletakkan beberapa kue dan kue di atas meja.
"Pria ini jangan sungkan,memberi seseorang sesuatu adalah tindakan kebajikan"ucap sia dengan senyum di balik kerudung payung dan cadarnya.
Lelaki itu memandang gadis didepannya sekilas dan memberikan senyuman khawatir di wajahnya.
Hey...ia sedikit khawatir akan keadaan mental gadis kain didepannya gadis ini duduk dengan santai dengan banyak binatang sihir di sekitarnya
Binatang di gunung sujing adalah yang tak terkendali dan siap menerkam siapa saja dan gadis ini duduk dengan tenang tanpa gangguan dan sekali lihat gadis ini tidak memiliki mana dalam tubuhnya ia sama sekali tidak melihat teknik atau mana dalam tubuhnya.
Namun disamping itu ia merasa tidak pada tempatnya binatang binatang ini tidak mendekati mereka ataupun menekan mereka dengan aura yang dimiliki.
Binatang binatang ini memilih untuk menjauh dan memiliki ketakutan di hati mereka mungkin kah gadis ini adalah kultivator tersembunyi yang dengan sengaja menyembunyikan kultivasi nya atau tingkat kultivasi nya lebih tinggi dari yang dia miliki??.
Nampaknya ini terletak pada persepsi pertama.
"Nona ini...mungkinkah seorang kultivator yang menyembunyikan aura kultivasinya??" Karena rasa penasaran pria itu Jing Cen menyempatkan diri untuk bertanya.
"Tidak"
"Berapa lama wanita ini menutupi dirinya dari dunia vana"
"Tidak pernah"
"Kultivator apakah wanita ini"
"Tidak mengerti" apa itu??apakah itu bisa dimakan.
"......"
Nampaknya gadis didepannya memang manusia biasa.
Jing nan mengambil satu buah kue didepannya meskipun makanan makanan ini tidak memberikan manfaat apapun terhadap tubuhnya tapi itu cukup menyenangkan di mulut.
Sia yang melihat bahwa lelaki itu telah menghentikan semua omong kosong nya dan mengambil satu buah kue osmanthusnya merasa dirugikan melihat lelaki itu terlihat menyukai kuenya
Sia segera menghabiskan kue kue didepannya agar tidak diambil oleh tikus ini.
Meskipun ia berjalan pada jalan kebajikan namun ia merasa berat karena makanannya yang berkurang.
Dalam sekejap makanan itu habis mengisahkan remah remah Jing Cen mengerutkan dahinya merasa bahwa sedari pertama gadis didepannya tidak memiliki kesan tulus untuk berbagi.
Pria itu menggeleng geleng kan kepalanya dan tertawa sekilas merasa kelakuan gadis ini yang cukup naif dan sedikit 'serakah'( ´◡‿ゝ◡').
"TUAN!!!!"
Dengan ekspresi bengkok xiao Bao terbang ke arah sia dan Jing Cen 'sial!!ia baru saja meninggal kan tuannya beberapa saat dan sudah ada bajingan kecil yang mendekati tuannya'
"Celaka ini!!! memiliki keberanian sebesar gunung timur"xiao Bao mengeluarkan aura tekanan yang mengerikan memaksa Jing Cen untuk mundur selangkah.
Jing Cen merasa sesuatu memaksa keluar dari tenggorokan nya.
Aura tekanan ini tak dapat ia terima memaksa ia harus mundur.
"Xiao Bao biarkan aku mendapatkan beberapa makanan"
"Iya nih".
Sia meminta makanan yang telah dimasak oleh xiao Bao meja yang sebelumnya kosong telah terisi penuh sekali lagi.
Sia memakan makanannya dengan tenang dan tak memperdulikan apapun lagi.
Xiao Bao memberikan serangan yang berat yang menakutkan disetiap serangannya sedangkan Jing Cen yang merasa dirugikan memberikan serangan balik ia tak bisa memberikan dirinya dengan suka rela untuk dipukuli dengan alasan yang tak jelas.
Lelaki ini tiba tiba menyerangnya.
Sia terus memakan makanannya tidak memiliki keinginan untuk menghentikan kedua pria ini yang saling membunuh.
Ahh....sangat merepotkan
Ia tak memiliki niat untuk memisah kan mereka terlalu merepotkan mungkin setelah menghabisi beberapa makanan,ini,ini dan itu semuanya.
Cruncs.....crunch....crunch
Sambil memperhatikan makanannya ia merasa ada yang kurang.
"Koki dimana kecap asinnya??"
"Ini tuan"
"Ahh....lanjutkan lanjutkan"
"Iya nih"
Xiao Bao kembali ke dalam pertarungannya .
Sementara Jing Cen yang merasa otaknya tidak pada tempatnya orang ini terus menghunuskan pedangnya dengan niat membunuh menatapnya seakan ia memiliki utang yang belum terbayar
😶😶😶😶😶😶
Yeuu.....sia pokus Ama makanan Mulu
Hadeeehh 🤦Next chapter selanjutnya 🌺🌺🌺
Btw ......kemaren ada yang tanya in Feng yan....karena pertarungan habis habisan mana dan meridiannya terluka dan membutuhkan waktu untuk kembali.
Udah itu aja infonya 😁😁
Bye bye.....nanti ketemu di part selanjutnya 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl Don't Forget It
Historical Fiction*Buatan sendiri,bukan hasil tl,jangan copy paste* Dia adalah kecerdasan nomor satu dari abad 22 bertransmigrasi ke era kerajaan kuno. Dunia yang begitu menakjubkan dengan berbagai rahasia yang terkandung namun semenjak ia datang ke dunia itu ia memi...