5.

11.6K 808 31
                                    

sia merasa telinga nya semakin gatal.

semakin lama ia mendengar banyak omong kosong semakin sakit telinga nya.

pria di depannya terus memuntahkan banyak omong kosong tentang etiket dan moral,'siapa yang ingin memikirkan hal rumit seperti itu?!'

(catatan penulis: memuntahkan banyak omong kosong artinya ,terlalu banyak berbicara dan tak berarti*)

ia tak begitu menyukai omong kosong yang berniat mengikatnya di tempat kecil seperti ini ,ia ingin pergi dari kekaisaran lebih cepat dari jadwal setelah mendengar perkataan dari pria sialan di depannya.

"permaisuri ketahuilah tempat mu,di aula Perjamuan tepat di bawah hidung kaisar ini bersentuhan dengan lelaki lain!!! dimana letak kehormatan mu?!" kaisar ,Feng yan, memuntahkan semua kata kata yang telah ia tahan setelah jamuan resmi.

setelah menahan begitu lama ia secara pribadi menemui permaisuri secara langsung ke istana dingin dan mengeluarkan emosi nya ,membentak,berteriak dan memaki.

"begini kah sikap mu di hadapan suami mu?? permaisuri setelah begitu lama tak bertemu kau telah melupakan tempat mu!!"

"....."

sia tak menjawab ia hanya menatap pria sialan di depannya dengan tatapan malas,ia tentu tak berniat untuk berdebat 'ia terlalu malas'

mengikuti pria sialan didepan nya untuk memuntahkan banyak omong kosong??ia tak punya cukup energi untuk dibuang begitu saja.

┐( ̄ヘ ̄)┌

(catatan penulis:cerita ini diambil seperti kisah China jadi untuk memperdalam ,saya menggunakan bahasa dan filosofi yang sering digunakan dalam cerita China lainnya untuk memperdalam cerita ini).

"yang mulia~" wanita merak dengan warna yang cerah menghiasi tubuhnya berlari dengan lemah dan penuh keanggunan,kain kain lengannya beterbangan layaknya burung.

'kesialan untuk nya hari ini,bertemu pasangan yang di takdirkan oleh alam baka!"

(눈‸눈)

sia tak tahu bagaimana ia harus mengendalikan ekspresi sekarang,dahi nya berkerut memandang pasangan terkutuk yang berani menginjakkan kaki nya di halaman nya dan mengganggu ketenangan nya.

kaisar Feng yan menoleh melihat selirnya berlarian ke arah nya.

''meng'er"feng yan berjalan mendekati selir meng.

"yang mulia ku dengar kamu mengunjungi kakak permaisuri jadi aku da-"

"jaga kesehatan mu meng'er, jika kau ingin menemui ku ,kau bisa menunggu ku di kediaman azure"

"yang mulia~"selir meng memeluk Feng yang,sang kaisar, dengan manja dan tersenyum ke arah sia seolah olah mengejek sia yang tak bisa berada di tempatnya.

tak ada emosi apapun yang ditunjukkan oleh sia, membuat selir meng sedikit terkejut berbeda dengan Feng yan yang menatap permaisuri nya.

Dimata permaisurinya ia dapat melihat ketidakpedulian yang terlihat dengan sangat jelas,mata yang menatapnya seakan berkata untuk segera pergi.

mata yang penuh ketidakpedulian itu menatap Feng yan dan selir meng seakan kedua orang di depannya tak ada sama sekali.

perasaan Feng yan menjadi kacau melihat mata yang begitu asing, mata yang selalu menunjukkan belas kasih dan kelembutan kini menatapnya penuh dengan ketidakpedulian dan kebosanan.

perasaan seakan mendapat kan tamparan keras setelah menatap mata yang memandangnya.

"aiya~ kalian pasangan yang ditakdirkan langit,sempurna! terlihat menakjubkan"pujian sia yang keluar dari mulutnya berbeda dengan ekspresi nya yang biasa saja tanpa binar seseorang yang memuji

'pasangan terkutuk'  sia ingin berkata seperti itu namun untuk melancarkan kepergian nya nanti tanpa ada yang menghalanginya,ia harus memberikan kesan yang baik.

"ahh~ aku punya beberapa kalimat,yang mulia seperti yang kau tahu aku sudah menemukan titik dimana aku bosan dan ingin perubahan" sia berkata dengan serius memandang selir meng dan kaisar Feng yan secara bergantian.

"kalian pasangan yang ditakdirkan oleh langit,aku tak ingin menjadi penghalang dari kisah cinta kalian jadi aku berfikir, bagaimana jika yang mulia melepaskan ku dan memberikan peringkat permaisuri kepada selir meng agar cinta kalian tak mendapatkan lebih banyak kritik dari masyarakat?aku ingin bebas dan m--"

"LANCANG!!!"

Urat urat biru timbul di wajah kaisar Feng yan melihat permaisuri nya mengucapkan kata kata kata yang berat tanpa rasa apapun,seakan melepaskan suatu hubungan merupakan hal yang wajar.

"yang mulia~ tenangkan dirimu" selir meng menampilkan penampilan menyedihkan seakan ia yang mendapat kan teriakan dari sang kaisar.

"ahh.... permaisuri bagaimana kau bisa mengucapkan kalimat sialan itu?!! dimana kau kehilangan otakmu??!" kaisar Feng yan mengeraskan suara nya dan mengeluarkan tekanan dari tubuhnya.

"......"

sia tak menjawab ia telah mengeluarkan semua yang ia pikirkan dan itu sudah cukup.

tekanan yang begitu gelap menekan siapa saja untuk berlutut di tanah namun tamparan mengenai hati Feng yan ketika kembali menatap mata yang memandang nya seakan ia tak memiliki tempat di hati nya(sia).

sia yang mendapatkan aura tekanan dari Feng yan tak membuat nya merasa tertekan,tak ada apapun yang dirasakan tubuhnya 'yah....itu seperti angin yang kotor' tekanan yang keluar dari tubuh Feng yan terasa seperti angin kecil yang kotor' bagi sia.

"ya-yang mulia" selir meng telah terjatuh di tanah,ia tak bisa menahan aura tekanan yang begitu kuat dari tubuh sang kaisar.

"meng'er maafkan aku,a-aku--"

"yang mulia~ te-tenangkan dirimu,kakak hanya sedikit lalai dan tak sadar dengan ucapannya" selir meng berkata lembut dan memakai lengan Feng yan untuk berdiri.

"hahhh.... sadarkan dirimu permaisuri!! kalimat seperti itu tak seharusnya keluar dari mulut seorang permaisuri " selir meng menghela napas menasehati sia seperti seorang tetua.

"introspeksi kan dirimu permaisuri,aku akan menemui mu kembali besok!!" ucap Feng yan lalu pergi meninggalkan kediaman sia bersama selir meng yang terlihat dalam kondisi kesehatan yang buruk.

sia disisi lain tak menunjukkan reaksi apapun melihat kaisar dan selir meng yang pergi dengan penuh kasih.

ia tak memiliki hubungan dengan orang orang yang berada di kekaisaran,membalas perkataan mereka hanya membuat nya membuang lebih banyak omong kosong 'ia tak memiliki banyak energi untuk melakukan itu'

ia harus menyiapkan banyak tenaga untuk melakukan perjalanan yang panjang besok dan tak punya waktu menanggapi hal hal yang penuh omong kosong.

ia juga telah menyampaikan kalimat yang ingin ia katakan,terima atau pun tidak ia tetap akan pergi.

tak ada yang bisa menghentikan nya dan membuat nya berdiam diri di kediaman kecil,tinggal di sudut dan menjadi salah satu hiasan indah untuk satu pria.

wanita wanita yang memperebutkan seorang pria dan melupakan betapa indahnya dunia luar daripada berada dalam sangkar emas menunggu untuk di panggil 'sangat bodoh!! siapapun yang ingin melakukan hal seperti itu?!'.

ahh....ia salah!!banyak kecantikan yang tinggal di kekaisaran dan menunggu di dalam sangkar emas

(*`⌒´)

'sebenarnya apa yang dipikirkan oleh gadis gadis itu*?!' semakin ia pikirkan semakin ia tak dapat menemukan penjelasan.

(ノ`Д´)ノ彡┻━┻

Little Girl Don't Forget ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang