Atteo duduk di samping khaterine sambil memilin jarinya gugup. Bagaimana tidak? Mommynya sedang melihat nilai rapornya. Bagaimana jika nilainya jelek dan mommy marah?
Mommy nya mungkin tidak akan marah mengingat betapa sayangnya wanita itu padanya. Tapi mommy pasti akan kecewa jika nilainya buruk dan dia tidak suka jika ada gurat kesedihan di wajah cantik mommy-nya
Selama ini dia tidak perduli dengan isi rapornya. Toh dia datang ke selolah hanya untuk bersenang -senang saja. Karena di lingkungannya tidak ada yang bisa di ajak bermain, anak komplek mah gitu...sok sibuk. Jadi sekolah tempat pelariannya.
"Nilai kamu bagus"
Mendengar komentar khaterine, Atteo menghembuskan napas lega seraya tersenyum penuh syukur. Tidak menyangka jika nilainya bagus. Padahal selama ini dia sangat jarang masuk ke dalam kelas, tidak pernah mengerjakan tugas, dan bertindak dengan mood. Jika seperti ini saja dia masih bisa mendapat nilai bagus, jadi tidak apa-apakan jika dia menambah poin kenakalannya sedikit lagi?
Paling nilainya berkurang dikit....
masih bisa lulus jugaKhaterine menggelengkan kepala melihat senyum nakal di wajah Atteo. Dia bisa menebak apa yang dipikirkan remaja ini. Atteo termasuk orang yang mudah di tebak.
Lihat saja wajahnya, semua tertulis di sana.
"Jangan senang dulu" mendengar ini senyum di wajah atteo perlahan menghilang
Menatap langsung ke mata Atteo "Nilai kamu memang bagus, tapi apa kamu merasa pantas menerima nilai ini?" Khatrine mulaienghitung dengan jarinya. "Jarang masuk ke kelas, tidak mengerjakan tugas, nakal di sekolah, ikut tawuran, membully orang" khaterine menghela napas "Mommy dulu juga pernah sekolah, nakal juga sama seperti kamu, tapi...setiap di suruh guru momny yang paling sigap. Karena itu, nilai mommy lumayan. Tapi itu cuma semester pertama, selanjutnya, mommy berkerja keras. Mommy meminta mereka memberikan nilai apa adanya, mau merah merahlah...yang terpenting momny tahu batas kemampuan mommy. Jadi, kalau kamu mendapat nilai tinggi yang tidak sesuai dengan kemampuanmu, bagaimana kamu bisa mengukur kemampuan belajarmu?"
Memang pada kenyataannya,nilai di rapor atteo adalah nilai asal yang di berikan. Para guru takut dengan kekuasaan Alexander. Jika ayah atteo tahu nilai anaknya jelek, tidak menutup kemungkinan pria kaya itu akan menyalahkan mereka.
Atteo tahu pasti, ayahnya tidak akan pernah membiarkan dia sedih karena nilai rapornya yang buruk. Jadi apa yang di katakan mommynya memang benar. Nilai yang di dapatnya sama sekali bukan dari kemampuannya. Bagaimana bisa mereka memberikan nilai bagus sementara masuk ke dalam kelas saja dia bisa dihitung dengan jari. Kalau nilainya 3 dia tidak akan curiga. Tapi akan marah . Padahal salahnya sendiri
Melihat wajah berpikir atteo, khaterine tahu anak itu sudah tahu dimana letak kesalahannya. Bukannya tidak suka atteo senang melihat nilainya hanya saja semua itu akan sia sia di dunia kerja jika semua adalah kepalsuan
Atteo tahu ini tidak benar, tapi mau bagaimana lagi? Bukan dia yang memaksa mereka menuliskan nilainya. "Tapi aku tidak menyuruh mereka menulis nilai itu mom"
"Dan kamu tahu pasti, ayahmu mungkin saja melakukan sesuatu" tidak perlu ditanyakan seberapa kaya seorang Alexander. Khaterine sudah tahu hanya dengan milihat ruang tmu disana ldwat video call. Sangat besar.mampu menampung 20 orang
Ya, atteo tidak menyakalnya. Mommy-nya menebak dengan benar.
" tapi tetap saja itu bukan salah ku mom"
"Mommy tidak menyalahkan mu, hanya saja buat dirimu merasa pantas mendapatkan nilai di dalam rapor mu"
Atteo menekuk wajahnya "Aku akan memilih menjadi kuli . Belajar membuat kepala ku pusing". Dia sudah pernah mencoba mengikuti pelajaran beberapa hari, tapi malah kepalanya terasa sakit.itu sebabnya atteo lebih sering berkeluaran saat jam pelajaran. Meskipun beberapa kali duduk di kelas, dia pasti tidur. Hanya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Mommy (END)
Teen Fictionpria yang sangat membenci mantan istrinya wanita karir di bidang modeling.tega meninggalkan suami dan anaknya demi mengejar karirnya seorang alexander tidak pernah mencari wanita jahat itu.meski anaknya masih sangat membutuhkan perhatian seorang ibu...