Khaterine menatap jam dinding "mommy kebawah dulu" beralih menatap hana dan fero bergantian " dan kalian berdua—berhenti menyalahkan atteo. Aku harus kebawah. Tadi aku memanggang roti dibawah, mungkin sudah matang"Hana memutar matanya "ya sudah, pergi sana!"
"Ingat han, kalian jangan menakuti atteo dengan mata bundarmu itu"
"Iya iya" sahutnya malas. Tersenyum tanpa dosa "tapi gak janji"
"Han!"
"Ah lama! Udah sana, keburu rotinya gosong ntar!"
Saat sampai di daun pintu khaterine kembali memberi tatapan peringatan pada hana" udah sana! Jangan lupa bawa rotinya buat aku!"
"Aku juga kate!"
Khaterine mengangguk singkat sebelum benar benar menutup pintu
Hana menatap sinis atteo yang hanya diam. Mungkin masih syok mendengar kenyataan yang menghant dirinya. Dia kembali buka suara setelah mendengar suara langkah khaterine yang sudah menjauh
"Sekarang kau sudah tahu kebenarannya. Jadi kalau kau ingin khaterine bahagia, seharusnya kau sudah tahu apa yang harusnya kau lakukan"
"Pergi sejauh jauhnya dari hidup khaterine"
Atteo memandang hana dengan sorot tidak percaya. Apa benar dengan menjauh dari hidup mommy, wanita itu akan merasa bahagia?
Apa dengan kepergiannya mommy akan bisa jauh lebih bahagia? Tapi bagaimana dengan dirinya? Baginya, kebahagiaannya adalah berada di dekat mommy
Apa dengan kepergiannya mommy akan bisa jauh lebih bahagia? Tapi bagaimana dengan dirinya? Baginya, kebahagiaannya adalah berada di dekat mommy
Tapi jika dia pergi, apa mommy akan mencarinya? Apa mommy akan mencemaskannya?
Mendengar bagaimana pintarnya wanita itu bersembunyi selama ini tidak menutup kemungkinan dia juga hebat dalam menemukan persembunyian seseorang bukan?
"Tapi bagaimana kalau mommy marah karena aku pergi?"
Hana memandangnya tidak percaya "serously? Kau mempertanyakan sesuatu yang jawabannya sudah jelas adalah tidak?"
"Apa menurutmu seseorang akan menangisi kepergian orang yang menjadi alasan penghancuran kebahagiaannya selama ini? Oh ayolah, meski kau masih remaja, seharusnya kau tahu jawaban dari pertanyaan semudah ini"
"Akan ku beri tahu satu rahasia" hana memandang atteo serius "aku tahu selama ini kau menyadari kalau khaterine selalu memasang senyum palsu di hadapanmu, right?
Atteo mengangguk kaku. Ternyata fia ketahuan
Hana tertawa mengejek "dan apa kau tahu? Senyum palsunya itu hanya diperlihatkan didepan mu saja"
Kali ini atteo mengerutkan dahi tidak mengerti. Dia hanya melihat ibunya memiliji senyum palsu di hadapannya. Bagaimana dia tahu itu hanya diperlihatkan saat bersamanya?
"Kau ingin tahu alasannya?" hana memandang atteo dengan senyum kecil di bibirnya yang tidak sampai ke mata "itu karena dia tidak ingin kau merasa bersalah atas kelakuan busuk ibumu. Ahh kenapa sahabatku itu terlalu baik ya? Kalau aku jadi dia, aku pasti akan membalas dendam padamu. Tidak ada ibunya, anaknya pun jadi. Lagi pula alasan sebenarnya penderitaannya di mulai itu karena kanika mengandungmu. Jadi membalas dendam padamu tentu tidak masalah"
Artinya selama ini khaterine tidak pernah tersenyum. Dia hanya lebih mengekspresikan diri di depan atteo supaya remaja itu tidak curiga padanya
Kanika? Atteo kembali mengingat wanita wanita yang pernah bertemu dengan daddy-nya. Dan ingatannya berputar pada wanita yang beberapa hari lalu diseret kaluar karena menerobos ke kantor daddy
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Mommy (END)
Ficțiune adolescențipria yang sangat membenci mantan istrinya wanita karir di bidang modeling.tega meninggalkan suami dan anaknya demi mengejar karirnya seorang alexander tidak pernah mencari wanita jahat itu.meski anaknya masih sangat membutuhkan perhatian seorang ibu...