43 berpisah

14.6K 910 90
                                    

"Baiklah, kita hentikan sampai di sini"

Lebih baik segera menyudahi masalah yang sudah berlarut larut hingga belasan tahun ini dari pada mengobarbankan seseorang lagi. Tidak ada jesika yang kedua

"Hentikan apa?" daniel memandangnya tidak mengerti. Baru beerapa menit lalu wanita itu memberinya kejutan tentang putrinya dan sekarang dia ingin dia menghentikannya sampai di sini? "Menghentikan apa maksudmu?"

Khaterine menatapnya datar. Dia jelas tahu apa maksudnya tapi dia berpura pura bodoh? Ingin bermain dengannya? Oh maaf saja, dia tidak punya waktu untuk bermain sekarang

"Tolong jangan membuatnya semakin sulit"

"Aku tidak pernah mempersulitmu"

"Ya,kau melakukannya sekarang. Jadi tolong setujui saja keinginan jesika"

"Menyetujui apa? Keinginannya agar kau berpisah dari ku?"

"Ya, dan kau jelas tentang itu"

"Kau gila! Bagaimana bisa kau mengikuti permintaan remaja labil sepertinya?"

"Yang kau rendahkan itu putriku sialan!"

Terkekeh sinis "lihat, sekarang kau bahkan bisa mengumpat. Gadis itu sudah mengubahmu terlalu banyak"

"Perlu kuingatkan perbuatanmu padaku?" matanya menyirot tajam pada daniel "kau yang telah merubahku" secara tidak langsung daniel sendiri yang telah merubahnya. Dia membuatnya membuang sifat baiknya yang keterlaluan dan bersikap lebih tegas. Lalu apa sekarang dia menyalahkan putrinya?

Hell! Sialan! Jesika bahkan yang selalu mmberinya semangat selama ini. Tapi dia berani melemparlan kesalahannya dan menyalahkan putrinya?

Sejenak rasa bersalah melintas di mata daniel tapi dia segera mengenyahkannya. Dia tidak bisa mundur jika ingin mendapatkan khaterine kembali

Dia percaya jika khaterine sudah kembali padanya putrinya juga mau tidak mau akan mengikuti kemanapun ibunya dan perlahan bisa memaafkannya dan menerimanya

Hatinya merasa bersalah dan sedikit tidak nyaman jika memaksa kehendaknya pada khaterine. Tapi untuk aaat ini biarkan dia menjadi egoia untuk mencapai kebahagiaan yang diimpikannya selama ini

"Dengar kate, kau bisa meminta apa saja padaku. Aku juga tidak akan marah jika kau memukul ku. Tapi untuk menceraikanmu?" dia menggeleng kecil "aku tidak bisa. Aku masih menc—..."

"Persetan denganmu!" khaterine sungguh tidakengerti jalan pikiran pria itu. "Dulu kau yang mencampakkan ku seperti sampah demi wanita barumu. Demi kanika, kau ingat? Dan sekarang kau ingin memungut kembali sampah yang telah kau buang ?"

Daniel menatapnya dengan wajah marah "kau bukan sampah!"

"Lalu apa? Barang bekas?" khaterine tertawa sinis. Dia harus menguatkan hatinya untuk ucapannya yang mengolok dirinya sendiri

"Berhenti merendahkan dirimu sendiri!"

"Jika kau lupa, kau orang pertama yang merendahkanku!  Membuangku demi wanita silanmu itu!"

"Hentikan itu!"

"Bukankah itu yang kukatakan sejak tadi? Mari kita hentikan. Kau saja yang terus membahasnya! Sudah ku katakan turuti keinginan putriku!"

"Dia juga putriku khaterine!"

"Putrimu?" terkekeh sinis "kau tidak malu mengakui dirimu sebagai seorang ayah? Jesika saja malu mengakuimu sebagai ayah bioligisnya. Kau tidak dengar tadi dia bilang apa? Dia merasa sangat jijik darahmu mengalir dalam tubuhnya!"

Daniel meredupkan matanya. Dia tahu kesalahannya teramat sangat besar. Tapi apa dia tidak bisa memiliki kesempatan ke dua? "Tolong jangan terlalu kejam dengan ucapanmu, ku mohon. Ini sangat sakit" dia menepuk kasar dadanya yang mulai merasa sesak

Khaterine menatapnya datar. Sakit apa katanya? Dia pikir disini yang merasa sakit hanya dirinya saja? "Kau pikir rasa sakit hatimu lebih berat dari pada rasa sakit hatiku? Bertahun tahun kau melukai perasaan ku dan sekarang kau mengeluh hanya karena jesika membencimu? Jangan lupa jesika membencimu juga akibat dari perbuatanmu di masa lalu. Jangan bertingkah seolah olah di sini kaulah yang menjadi korban. Nyatanya di sini jesikalah yang menjadi korban dari kebejatanmu!"

Jesika sudah mengutarakan isi hatinya. Membongkar semua penyebab kesedihannya selama ini. Mana mungkin dia menolak permintaan sederhana putrinya. Jesika hanya ingin dia bahagia. Putrinya ingin melihat dirinya tersenyum setiap hari

"Lagi pula selama menikah denganmu aku hanya mendapatkan penderitaan. Jesika benar. Kita memang harus bercerai" dia tahu jesika melakukan ini unyuk kebaikannya. Dia tidak ingin melihatnya menangis lagi karena orang orang dari masa lalunya

"Bagaimana kau bisa mengikuti keinginan gila gadis itu? Demi tuhan! Dia hanya anak remaja yang asal bicara!"

Khaterine terkekeh sinis. Kakinya lelah berdiri begitupun dengan hatinya yang mulai bergejolak. Sepertinya hati baiknya yang telah dia kubur dalam dalam sudah mulai muncul kepermukaan

Dia tidak nisa membiarkannya. Jika perasaannya yang dulu timbul kembali dia takut tidak bisa bersikap tegas dan memenuhi permintaan kecil putrinya

"Begitu menurutmu? Sepertinya jesika memang benar. Kau memang tidak pantas menyandang status ayah untuknya"

"Hentikan omong kosongmu!  Jangan asal bicara khaterine. Biar bagaimanapun aku tetap ayah biologisnya!"

"Omong kosong kau bilang? Baiklah, kita lihat omong kosong itu akan segera menjadi kenyataan. Berhenti bertingkah dan jangan pernah menemuiku lagi! Minggu depan aku akan mengirim surat perceraian padamu. Kau hanya perlu menandatanganinya"

"Aku tidak akan pernah mau menandatanganinya!" jangan harap dia melakukan hal gila itu. Dengan membubuhkan tanda tangannya sama saja dia melepaskan khaterine. Dan dia tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama. Dia tidak ingin kehilangan wanita yang dicintainya. Sudah cukup selama belasan tahun hidupnya tersiksa dengan menghilangnya khaterine

Tidak untuk yang kedua kalinya!

Fero pun memiliki pendapat yang sama. Sepertinya keputusan untuk berpisah adalah yang terbaik. Selama ini khaterine paati merasa sangat menderita dengan statusnya yang masih tidak jelas. Bagaimana mau jelas? Pria yang masih berstatus suaminya malah mencampakkannya demi wanita lain

Seandainya khaterine ingin menikahpun dia harus bercerai terlebih dahulu dari daniel. Jadi jalan perceraiaan adalah keputusan yang terbaik. Kedua belah pihak akan di untungkan. Khaterine bisa mencari kebahagiaannya begitupun dengan daniel. Tapi kenapa si brengsek ini tiba tiba keras kepala menolak jalan perceraian?

Apa dia berniat menyakiti khaterine lebih dalam lagi? Apa selama ini luka yang dia torehkan di hati khaterine belum cukup membuatnya puas?

"Tidak perduli apa yang kau katakan Aku tidak akan pernah melepaskanmu!" hidupnya akan sangat hampa tanpa khaterine di sisinya

Fero menatapnya tajam. Belum menyerah he? "Abaikan dia kate. Biar aku yang mengurus proses perceraian kalian"

"Tutup mulutmu brengsek!"

"Jangan mengumpati sahabatku sialan!"

"Khaterine yang ku kenal tidak berbicara kasar seperti ini!"

"Kau lupa jika khaterinemu yang dulu sudah mati?" sekarang dia adalah khaterine yang baru. Khaterine yang tangguh menghadapi segalanya

"Khaterine!"

"Khaterine" fero meniru ucapannya dengan nada mengejek "bacot!"







Nah di part sebelumnya ada yang kasihan sama daniel ada juga yang kasihan sama jesika.

Sebenarnya yang paling kasihan di sini siapa sih?




Your My Mommy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang