41 permohonan novita

13.6K 888 28
                                    

Suara dobrakan pintu menghentikan aksi tarik menarik antara ryan dan bara yang mencoba menekan daniel ke sofa, menekan gerakannya untuk tidak mencoba melarikan diri

Fero berdecak kesal "kaki mu itu tidak bisa ya kalau tidak menendang sehari saja? Lama lama semua pintu juga kau rusakin" menatap tajam kaki jesika yang digoyang goyangkan gadis itu setelah berhasil membanting pintu dengan keras hingga terbuka lebar

Jesika menatapnya sinis. Mencibir "tinggal bilang makasih aja gengsi. Dasar Payah!" dia tahu betul tingkat kegengsian fero. Dia tidak akan pernah meminta maaf atau berterima kasih jika tidak dalam keadaan terpaksa. Dan dia tidak suka itu. Jelas dia menginginkan kalimat yang tulus. Bukan neko neko

Fero berdecak kesal "makasih kepala mu! Yang ada kami rugi pintunya lagi lagi kau rusakin!" kenapa juga kesika hobby sekali menendang pintu. Oh salah, dia bahkan sering menendang kaleng minuman di jalan. Dasar kaki kuda!

Jesika mendengus. Matanya menatap ke empat pria yang sedang mengerubungi seorang di tengahnya. Lebih tepatnya menahan tubuhnya untuk tidak bergerak. Emang mana bisa gerak, orang mereka hampir menindihnya. Yang ada tu orang mati!

Dia semakin jengah melihat seorang wanita yang tadi memeluk ibunya kini menangis histeris sambil menyebut nyebut nama daniel. Meminta sipemilik nama untuk lebih tenang. Dia mengacuh pada pria yang ditahan kan?

"Ini orang drama seri banget"

Hana mendengus mendengar cibiran santai jesika. Untung kesayangan khaterine "kalau kau tahu siapa mereka, ku peringatkan nanti jangan nangis padaku"

Jesika menaikkan satu alisnya. Bersidekap dada "ngapain nangisin orang gila macam mereka? Yang ada aku ketularan gila"

"Ngapain ditularin? Sekarang aja kamu udah stress. Tinggal tunggu efek obatnya habis aja"

Jesika memandangnya sinis "setan kaliwang diem aja deh" matanya beralih memandang ke depan "mereka pada ngapain sih? Drama baget"

Hana menatap datar jesika "cik, bisa silent bentar?"

Nada penuh peringatan hana menciutkan jesika. Wanita satu ini kalau sudah memasang tampang datar gini pasti lagi gak mau di ajak bercanda. Mana berkutik dia. Jadi dia hanya bisa mengangguk patuh

Hana mengangguk puas. Matanya kini menatap daniel yang sudah lemas dibawah kukungan ke 4 sahabatnya. Sepertinya dia kehabisan tenaga. Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Dia ingat memang ada yang aneh dengan pria itu saat khaterine mengabaikannya. Ketakutan dalam mata novita yang terus menatap daniel semakin membuatnya bingung. Apa dia melewatkan sesuatu?

Sekarang keadaan daniel tampak kacau. Tubuhnya lemas setelah tenaganya terkuras habis saat mencoba melawan ke 4 sahabatnya yang terus menghalanginya untuk pergi menuju pintu. Dia terlihat seperti seseorang yang dipaksa di pasung. Mengenaskan

Kening hana semakin mengerjit melihat histerisnya novita menyebut nyebut nama daniel sambil memohon untuk bisa lebih tenang. Nelihat penanpilan ke 4 pria yang seperti habis tawuran. dia tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya telah terjadi

Novita yang melihat keberadaan khaterine segera berlari ke arahnya dan menarik tangannya "kate tolong...tolong daniel aku mohon" suaranya tercekat karena menahan tangis. Dia terus menarik tangan khaterine tapi khaterine masih diam di tempat menatap lurus ke depan

Novita tidak bisa lagi membendung air matanya saat kepalanya menoleh sekilas dan melihat wajah tak berdaya daniel. Harapan satu satunya hanya khaterine. Hanya dia yang bisa menenangkan kegilaan daniel

Menghapus airmatanya kasar dengan punggung tangannya. Dia masih  menarik tangan khaterine mencoba membujuk wanita itu untuk membantu daniel. Saudaranya itu sudah seperti orang gila. Mengamuk tidak mengenali mereka semua

Your My Mommy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang