♤ [03] ♤

284 16 0
                                    

•••

"Ini obatnya diminum," ucap Aditya menyodorkan obat pada Ara.

Ara menerima nya lalu segera memakannya bersama air putih. Ara menyerahkan gelas kosong yang sebelumnya berisi air putih pada Aditya.

Aditya menerimanya lalu mengusap kepala Ara lembut. Ara mendongak menatap Aditya lalu tersenyum tipis.

Tok tok tok

"Permisi, Ara udah bangun sayang? "

"Iya tante, maaf tante kamarnya jadi di pakai Ara," ringis Ara merasa tidak enak.

"Gak papa sayang, gimana? Kamu udah enakan? "

"Udah kok tante, terimakasih banyak dan maaf udah ngerepotin tante sama Aditya"

"Iya gak papa, tante suka direpotin sama kamu, keluar yuk! Nonton diruang tengah," ajak bunda Aditya diangguki Ara.

Ara berjalan beriringan bersama ibu Aditya menuju ruang tengah untuk nonton. Sesampainya disana, Ara duduk di sofa panjang bersama Aditya dan bundanya di singel sofa di sebelah sofa panjang yang di duduki Ara dan Aditya.

"Adit sering loh cerita tentang kamu, Ra! " celetuk Santi, bunda Aditya sambil memencet remot mencari channel bagus untuk di tonton.

"Oh ya? Cerita apa tante? " tanya Ara mulai penasaran.

"Cerita kalo kamu tuh anak baru di pertengahan semester pertama terus kamu itu cantik, baik, ramah gitu," ucap Santi lalu meletakkan remot setelah menemukan channel yang bagus.

"Katanya juga, Adit tuh su -"

"Ayah pulang! "

"Eh, om tuh! Ayahnya Adit," ucap Santi berdiri dari duduknya dan menghampiri sang suami yang sudah tiba di ruang tengah.

Ayah Aditya mencium pucuk kepala istrinya saat wanita itu melepas jas kantor yang dikenakannya.

"Wah ada siapa ini? " tanyanya setelah duduk di singel sofa di seberang sofa yang sebelumnya di duduki oleh sang istri.

"Selamat malam om," sapa Ara mencium punggung tangan ayah Aditya sopan.

"Malam, saya tebak kamu Ara? " tanya Firman, ayah Aditya.

"Wah! Om tau? " kagum Ara.

"Haha, iya dong! Kelihatan dari wajah kamu yang cantik, sesuai sama deskripsi Adit pas nyeritain kamu"

"Aditya juga cerita ke om? " tanya Ara.

"Iya! Adit tuh tiap curhat ya gini pas lagi kumpul gini sampe mukanya tuh berseri-seri antusias banget tiap nyeritain kamu," sahut Santi meletakkan teh hangat di meja untuk sang suami.

Sekarang bagaimana caranya menjauhi Aditya jika kedua orangtuanya saja sangat hangat kepadanya? Belum lagi Aditya yang terlihat sangat berharap kepadanya. Ara tidak ingin menyakiti hati cowok yang sebenarnya ia sukai sejak awal bertemu.

"Haha, udah bun! Jangan di bongkar semuanya nanti kita yang kena semprot anaknya, tuh! " tegur Firman menunjuk Aditya dengan dagunya.

"Halah jangan semuanya, itu udah hampir semuanya! " cibir Aditya kesal.

"Haha, iya-iya! Om ke kamar dulu ya mau mandi, gerah" pamornya diangguki Ara.

Sekarang tinggal dirinya bersama Aditya dan Santi yang masih menonton acara yang sama.

"Aku ke atas dulu bun, Ra! Bentar aja," pamit Aditya.

"Yaudah sana! " usir Santi.

Santi pindah duduk sebelah Ara lalu mengelus bahu Ara sebentar dan kembali fokus pada acara televisi di depannya.

Broken Home || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang