•••
Sekarang SMA Angkasa sudah akan mengadakan ujian kenaikan kelas. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik dan memuaskan. Seperti Ara yang hari ini belajar bersama Aditya di kediaman keluarga Bagaskara.
"Jadi tuh ini rumusnya harus dihafalin semua, harus tau ini rumusnya buat soal yang kayak gimana. Kaya semisal ini rumus tekanan gravitasi, yang ini -"
"Aduh banyak banget sih, Dit? Harusnya aku gak usah susah-susah hafalin rumus-rumus kek gini, pusing aku nya," keluh Ara memotong penjelasan Aditya.
"Ya ga boleh gitu dong sayang, kalo gak bisa ngerjain ujian nya gimana dong ntar? "
"Ya kan tinggal nyontek kamu hehe," cengir Ara.
"Nyontek? Gak! Gak boleh nyontek harus dikerjain sendiri! "
"Ih kok gitu sih, Aditya kan baik sama Ara ya kan? " ucap Ara menaik-turunkan alisnya.
"Engga ya engga, harus bisa kerjain sendiri! " tegas Aditya.
"Ihh yaudah Ara mau nyontek Reyhan aja! " final Ara.
"Gak! Jangan! Reyhan tuh suka sama kamu, nanti kamu direbut sama dia gimana?! "
"Ya gapapa salah sendiri kamu gak mau kasih contekan buat pacar sendiri, wlee! " ejek Ara menjulurkan lidahnya pada Aditya.
"Ihh malah meletin aku ya kamu, sini ga kamu! " seru Aditya berdiri dari duduk lesehannya dan akan menyerang Ara yang ikut berdiri dan berlari mendahuluinya.
"Wle wle wle! Gak kena! " ejek Ara.
Aditya tersenyum tipis lalu mempercepat larinya untuk mengejar Ara di depan.
"Eh, Ara awas! "
"Akh! "
♤♤♤
"Nghh"
Ara terbangun dari mimpi buruknya di dorong dari atas tebing dan mati tanpa ada seorang pun yang melihatnya. Ara mengerjapkan matanya beberapa kali hingga kini dirinya melihat ruangan serba putih dengan bau obat yang mendominasi.
Ara menoleh ke kiri dimana tangannya terasa berat. Ara menatap seseorang yang tengah tertidur dengan wajah polosnya sambil menggenggam tangannya.
Tangan kanan Ara terulur menyentuh surai hitam lelaki tersebut hingga dirinya baru sadar bahwa tangan kanannya di infus. Ara gelagapan. Gadis itu bangun dari tidurnya lalu ditariknya tangan yang sebelumnya di genggam oleh orang tadi dengan cepat dan keras hingga yang menggenggam terbangun dan kaget.
"Ra? Kamu udah siuman, aku panggilin dokter ya? " tawarnya menatap Ara.
Ara menatapnya sebentar lalu kembali panik dan fokus pada tangan kanannya. Dengan gerakan cepat Ara melepas paksa infus di tangannya hingga membuat darah keluar kemana-mana hingga mengotori selimut rumah sakit.
"ARA?! KAMU-?! ASTAGA! " geram lelaki tersebut lalu segera memencet tombol nurse call lalu menatap Ara khawatir.
"Ara, kamu kenapa? Ini aku, kamu ingat? " lirihnya mendekati Ara.
"Hah? Oh! Kerjain ah" ~batin Ara.
"STOP! Jangan deket-deket! Kamu siapa?! "
"Kamu amnesia? Ini aku sayang, Aditya! " ucap Aditya lembut.
"Enggak! Aku gak kenal Aditya! " sentak Ara.
"Kamu beneran gak inget aku? Aku Aditya pacarmu, Ra" ucap Aditya mulai ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home || sfnauraaa ✔
Fiksi Remaja"Tante" panggil Ara. "Ya sayang? " sahut bunda Santi. "Ara boleh peluk tante? " tanya Ara meminta izin. "Sini sayang" Firman baru saja akan kembali bergabung, namun melihat istrinya memeluk Ara yang sedang menangis membuatnya seketika iba. Firman du...