♤ [02] ♤

351 17 0
                                    

•••

Usai sudah semester ganjil yang berjalan biasa aja. Ara yang semakin dekat dengan Aditya, mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi, kecuali toilet. Seperti saat ini, Ara sedang mencuci tangannya di wastafel setelah membuang air kecil tadi.

"Heh lo! Lo Ara 'kan?! Jangan deket deket sama Aditya deh lo, dia tuh punya gue! Lo gak usah sok kecakepan kenapa sih?! Muka dibawah kkm aja belagu lo! "

"Iya tuh, belagu banget sih lo, mentang-mentang sekelas dan sebangku sama Aditya, lo jadi seenak udel deket-deket sama dia! "

"K-kalian siapa ya? "

"Lo gatau kita siapa?! Kita itu geng cewek populer di SMA Angkasa! Dasar kampungan, gitu aja gak tau! "

"Maaf gak kenal"

"Heh! Temen gue lagi ngomong sama lo, lo harus tatap dia dong kalo lagi diajak ngomong! Gak punya sopan santun banget! Diajarin sopan santun gak sih lo sama orangtua lo?! Udah deh! Mending lo jauhin Aditya kalo lo mau hidup lo tenang! "

"Udah lah Shin! Gini ya Ara, gue Felicia, ini Shinta, dan ini Amanda, kita itu geng cewek cantik dan tajir disekolahan ini dan Aditya tuh punya gue, lo gak berhak deket-deket sama dia! "

"Sesuai yang temen gue bilang tadi, jauhin Aditya dan hidup lo bakal tenang! "

Ara hanya menatap kepergian mereka dengan jantungnya yang masih berdegub kencang. Dirinya takut, selama hidup dan bersekolah ini adalah kali pertama dirinya di labrak seperti itu.

Ara memutuskan untuk segera keluar dari toilet dan kembali ke kelas untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.

♤♤♤


"Ke kantin yuk? " ajak Aditya setelah membereskan buku-buku nya.

"Duluan aja," tolak Ara tanpa menatap Aditya daan sibuk memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya.

"Ayo dong, gue mau nya bareng sama lo," ucap Aditya.

"Gue gak laper, Dit" tolak Ara lagi.

"Ayolah, gue mau ngomong sesuatu sama lo," bujuk Aditya.

"Ngomong aja," cuek Ara.

"Tapi gak disini"

"Sama aja"

"Oke deh, lo mau nitip apa? Biar gue beliin"

"Gak perlu, makasih"

Aditya sedikit heran dengan perubahan sikap Ara yang tiba-tiba. Namun, lelaki itu segera menepis pikiran negatif yang bersarang di kepalanya.

Aditya berdiri dari duduknya dan pergi ke kantin bersama teman-temannya dengan pikiran yang masih bingung terhadap sikap Ara yang berbeda.

"Maaf, gue terpaksa ngelakuin ini" ~batin Ara.

"Bagus, terusin sampe kalian bener-bener udah serasa gak pernah kenal"

Ara memutuskan untuk memainkan ponselnya daripada dirinya tidak melakukan apapun. Menahan lapar di perutnya yang meminta asupan makanan karna sejak pagi pun dirinya belum memasukan apapun ke perutnya kecuali segelas air putih sebelum berangkat sekolah tadi.

Tidak kuat menahan lapar, Ara memilih untuk tidur. Gadis itu menenggelamkan kepalanya di lipatan kedua tangannya hingga dirinya terlelap.

"Ra, Ara! "

Broken Home || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang