•••
Seminggu setelah kejadian itu dimana Ara hampir saja jatuh dari gedung tinggi, saat ini Ara sudah berada dirumah. Semalam, ayahnya bilang ingin berbicara hal serius padanya, Ara jadi takut beliau akan memarahinya lagi karena sering tidak masuk sekaolah.
Setelah mandi, Ara turun dari lantai dua dimana kamarnya berada untuk menemui sang ayah yang sudah menunggunya diruang tengah.
"Udah selesai? " tanya papa begitu melihat Ara berjalan mendekatinya.
"Udah pa" cicit Ara.
"Duduk samping papa sini, sayang" pintanya menepuk pelan tempat kosong disampingnya.
Takut-takut Ara berjalan mendekati ayahnya lalu duduk disamping beliau yang baru saja meletakkan kopi panasnya ke meja.
"Papa mau ngomong sesuatu sama kamu" ucapnya membuat Ara mulai gelisah.
"Iya pa" jawabnya.
Sang ayah memiringkan tubuhnya agar bisa menghadap putrinya dengan sempurna. Memegang kedua bahu Ara lalu meremasnya pelan. Tangannya turun ke lengan Ara hingga sampai di telapak tangan gadis itu. Lalu beliau menunduk lesu membuat Ara mengernyitkan dahinya bingung.
Ayahnya kembali mendongak lalu menatap sang putri dengan intens, "Nak, maafin papa ya? Papa sadar, papa selama ini terlalu mengekang kamu. Papa punya banyak salah sama kamu, papa nyesel lakuin semua itu ke kamu nak. Papa minta maaf, papa tau mungkin sulit buat kamu bisa maafin papa yang udah sebejat ini ke kamu. Tapi papa bakal berusaha biar kamu bisa maafin papa dan keluarga kita kembali harmonis lagi kaya dulu"
"P-pa? " panggil Ara dengan mata yang sudah berlinang air mata yang siap meluncur kapan saja.
"Maafin papa, sayang"
Grep
Dengan tiba-tiba, Ara menghambur ke pelukan sang ayah dan menangis kencang membuat sang ayah terkejut hingga mematung di tempatnya.
"Pa, aku udah maafin papa sebelum papa minta maaf ke Ara" ucapnya membuat ayahnya langsung membalas pelukan sang putri.
"Terimakasih sayang"
♤♤♤
Keesokan paginya, keluarga Ara sudah berkumpul diruang tengah. Mereka sudah siap untuk pergi berlibur, karna semalam mereka sudah merencanakan akan berlibur.
"Jadi ke Jogja? " tanya sang ibunda yang sedang memoles bibirnya dengan lipstik
"Jangan tebel-tebel, nanti di lirik cowok lain. Aku gak suka" celetuk sang ayah yang duduk di single sofa sambil membaca koran.
"Papa ada-ada aja deh! " seru mamanya malu-malu sambil menutup lipstiknya.
Raka dan Ara yang menyaksikan hal tersebut hanya bisa tersenyum senang bisa merasakan keluarganya kembali seperti dulu.
"Udah berangkat sekarang aja yuk! Keburu siang" ucap sang ayah melipat korannya lalu meletakkannya dimeja.
Lalu berdiri diikuti anggota keluarga lainnya yang ikut berdiri dari duduknya. Kemudian, keluarga itu berjalan bersama keluar rumah sambil membawa dua koper dan tas salempang mereka masing-masing.
"Ini kuncinya, tuan. Mobilnya sudah saya siapkan" ucap satpam yang bekerja dirumahnya.
"Iya terimakasih" ucap ayah menerima kunci mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home || sfnauraaa ✔
أدب المراهقين"Tante" panggil Ara. "Ya sayang? " sahut bunda Santi. "Ara boleh peluk tante? " tanya Ara meminta izin. "Sini sayang" Firman baru saja akan kembali bergabung, namun melihat istrinya memeluk Ara yang sedang menangis membuatnya seketika iba. Firman du...