♤ [17] ♤

135 8 0
                                    

♤♤♤

Ara menoleh ke ibunya yang menggelengkan kepalanya.

"Bukan mama nak" ucap mama tersenyum tipis.

"Biar aku ya yang jelasin? " ucap Aditya diangguki yang lain.

"Jadi rumah ini udah aku beli lagi buat kamu, buat keluarga kamu. Aku beli pakai uang tabungan aku selama ini, aku pernah cerita ke kamu 'kan kalo aku udah buka usaha cafe shop dan usaha itu dimodalin papa awalnya? Sekarang udah berkembang pesat, walaupun gak banyak cabangnya, tapi aku bisa nabung buat keperluan mendadak. Walaupun ini bukan keperluan mendadak, tapi aku beli rumah ini buat kamu, buat keluarga kamu. Aku kasih kamu kado ini aja ya? Maaf kalo gak bermakna buat kamu"

Ara tersenyum menatap kekasihnya lalu menangis dan langsung memeluk tubuh kekar itu dengan erat.

"Udah-udah gak papa, aku kasih kado ini bukan maksud apa-apa, aku sayang sama kamu, aku kasih kado ini bukan untuk nyuap kamu biar kamu mau jadi istriku nantinya atau mau pamer. Aku kasih ini tulus buat kamu"

Kemudian, Aditya melepas pelukannya dan memegang kedua bahu Ara. Menangkup kedua pipinya lalu mencium kening Ara membuat gadis itu memejamkan matanya menikmati ciuman dari kekasihnya.

♤♤♤

Setelah kejadian tadi, Ara sudah berada di kamarnya. Semua barang-barang yang ada di rumah sebelumnya sudah di pindahkan kesini tadi. Ara bahagia. Sangat bahagia. Hingga sampai sekarang pun Ara masih memikirkan Aditya. Lelaki baik hati yang di cintainya dan tentu juga mencintai dirinya.

"Sayang? " panggil mama membuyarkan lamunan Ara.

"Eh! Iya ma, kenapa? " tanya Ara sedikit terkejut.

"Makan dulu yuk? Kamu dari tadi belum makan juga 'kan? "

"Iya ma, hehe" ucap Ara cengengesan.

"Kamu seneng banget ya? "  tanya mama diangguki Ara dengan antusias.

"Banget ma! " seru Ara semangat.

"Mama ikut seneng kalau kamu juga seneng. Yaudah ini di makan ya sayang, mama mau ke dapur lagi" ucap mama meletakkan nampan berisi makan dan minum untuk Ara di meja kamar gadis itu.

"Iya ma, eh ma! Mama mau bikin apa? " tanya Ara mencegah mamanya yang akan keluar dari kamarnya.

"Mau bikin kue sayang, udah lama gak bikin kue juga" balas mama berdiri di ambang pintu.

"Ikut! " seru Ara.

"Kamu makan dulu aja, nanti kalau udah selesai baru bantuin mama di dapur" ucap mama menunjuk makanan di meja dengan dagunya.

"Yaudah iya aku makan dulu nanti langsung bantuin mama kalau udah selesai"

"Nah gitu dong, dihabisin ya sayang? "

"Siap mama"

Mama terkekeh singkat, setelah itu berlalu ke dapur. Ara segera mengambil makannya dan memakannya dengan lahap.

Setelah selesai, Ara pergi ke dapur untuk membantu mama membuat kue sesuai janjinya tadi. Memang sejak kecil Ara suka membuat kue bersama mama. Bahkan Ara sesekali juga menjual kue itu dengan di titipkan ke kantin sekolah atau cafe shop milik kekasihnya. Aditya pun juga tidak keberatan karena dia malah suka dengan kue buatan Ara, rasanya tidak jauh berbeda dengan kue buatan mamanya.

Broken Home || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang