♤♤♤
Pagi ini, mama dan kedua anaknya memutuskan untuk menemui papa di kantornya. Setelah Raka memarkirkan mobilnya di depan perusahaan ayahnya, cowok itu langsung turun diikuti mama dan Ara.
Mereka menaiki lift menuju lantai tiga dimana ruangan papa berada. Saat sampai di depan ruangan papa, Raka langsung mendobrak pintu dan melihat ayahnya yang sedang duduk di sofa dengan seorang wanita menyandar pada dadanya.
Papa yang terkejut akan kehadiran mereka yang tiba-tiba langsung berdiri dari duduknya. Raka yang sudah sangat emosi menarik kerah baju papa dan langsung memukulnya membabi-buta.
"Papa macam apa lo?! Dasar bangsat! "
Mama yang melihat suaminya sudah babak belur menarik baju belakang Raka membuat lelaki itu mundur beberapa langkah sambil masih menatap tajam ayahnya yang terduduk di lantai.
"Cukup, Ka! Ini gak bakal bisa ngembaliin kehormatan Ara juga! "
Raka menurut dengan diam berdiri sambil memeluk Ara dari samping.
"Kalian ngapain disini? " tanya papa dengan wajah yang gelisah.
"Jangan sok polos deh lo! " kata bang Raka sambil menunjuk muka papa.
"Apa-apaan ini?! " tanya papa berdiri dan membenarkan bajunya.
"Mas, kamu jangan bohong lagi! " teriak mama emosi.
Papa berjalan tertatih menuju kursinya, kemudian pria itu duduk di kursinya dengan memegang rahangnya yang terasa perih.
Raka melempar pelan ponsel Ara setelah menyalakan rekamannya ke meja yang ada di depan ayahnya.
Papa mendengar rekaman tersebut dengan seksama hingga akhir. Wajahnya pucat pasi.
"Tapi perjanjiannya bukan kaya gini! Awas lo! " ~batin papa.
"Udah?! Gimana?! Mau ngelak lagi?! " tanya Raka mengambil kembali ponsel adiknya dan mengembalikannya pada pemiliknya.
"Aku kecewa sama kamu mas! Aku pikir kamu bener-bener mau jadi baik lagi. Mau jadi mas Bima yang dulu, yang sayang sama aku dan anak-anak, yang pekerja keras, yang gak emosional"
"Papa bener-bener udah gila! " teriak Ara kesal.
"Aku mau kamu ikut kita sekarang mas! " final mama.
Raka yang mendengar ucapan mama langsung melepas pelukannya pada Ara dan menarik papa dan menyeretnya keluar. Mama merangkul Ara dan mengelus kepalanya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Saat keluar dari ruang kerja papa, banyak karyawan papa yang meliatin ke arah mereka dengan tatapan berbeda-beda. Ada salah satu dari mereka memanggil satpam.
Satpam datang saat mereka baru saja keluar dari lift. Satpam tersebut menghalangi jalan mereka membuat Raka geram.
"Ada apa ini?! Kenapa pak bos diseret begitu?! Anda ini tidak sopan! Anda harus patuhi peraturan disini!"
"Minggir lo anjing! Gua anak nya! Ini masalah keluarga! Jangan ikut campur atau gue habisin lo sekarang juga! "
"M-maaf-kan s-saya" ucap satpam itu ketakutan.
♤♤♤
Sampai di kantor polisi, papa memberontak dan Raka langsung menguatkan cengkeramannya di kerah baju papa. Kita di hadapan polisi dan mama langsung menjelaskan tujuannya kesini. Raka juga menunjukkan bukti rekamannya ke polisi. Polisi menangani papa hingga membawanya ke salah satu sel bersama narapidana lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home || sfnauraaa ✔
Teen Fiction"Tante" panggil Ara. "Ya sayang? " sahut bunda Santi. "Ara boleh peluk tante? " tanya Ara meminta izin. "Sini sayang" Firman baru saja akan kembali bergabung, namun melihat istrinya memeluk Ara yang sedang menangis membuatnya seketika iba. Firman du...