♤♤♤
"Jadi dulu waktu gue smp, gue hampir banget di perkosa sama David sama temen-temennya. Mereka banyak jumlahnya hampir sepuluh orang" setelah menyelesaikan kalimatnya, Ara kembali terisak kencang.
"Yaaumpun, gila sih gila! " ucap Lia.
"Astaga, gak punya otak apa gimana sih tuh orang? Gemes sendiri gue pengen bunuh aja tuh orang, kalau sayang ya harusnya gak gitu dong! Dia manusia apa bukan sih, ga punya hat-" ucap Felicia menggebu-gebu terpotong dengan ucapan Putra.
"Sayang, bukan saatnya"
"Hehe maaf habisnya aku kesel banget tau! "
"Udah kalian mending diem deh! Pusing gue dengernya" geram Aditya.
Setelahnya hening, kemudian Ara berhenti menangis dan meninggalkan sesenggukan saja.
"Udah? " tanya Aditya diangguki Ara.
"Udah ya? Gak papa, dia orang berengsek. Gak pantes buat kamu, kamu buat keputusan yang bener dengan ninggalin dia. Sekarang kamu punya aku, punya kita. Kita sayang sama kamu, kita bakal ngelindungin kamu" ucap Aditya mengelus kepala Ara sayang.
"Iya" balas Ara tersenyum tipis.
"Udah ya? Sekarang tidur udah malem juga" ucap Aditya yang diangguki oleh Ara.
"Tapi aku belum mandi" ucap Ara cemberut.
"Yaudah mau mandi? " tanya Aditya.
"Iyaa pakai air dingin aja biar nanti tidurnya selimutan jadi anget terus bisa langsung tidur nyenyak deh"
"Iya deh, mau di temenin gak nih? " goda Aditya.
"Ih gak mau! "
"Yaudah sana mandi! Aku siapin baju gantinya, ntar aku kasih ke kamu pas udah aku siapin"
"Iyaa makasih sayang! "
"Siap ibu negara"
♤♤♤
Pagi ini Ara ingin berbelanja oleh-oleh untuk orang rumah, jadi mereka pergi ke pusat oleh-oleh bersama.
Saat mereka sampai, mereka segera turun dan mulai berbelanja. Namun alih-alih membeli oleh-oleh, Ara malah membeli banyak camilan.
"Katanya mau beli oleh-oleh, kok camilan segitu banyaknya? " tanya Aditya heran.
"Hehe, gak papa! Nanti dulu beli oleh-olehnya ya? " sahut Ara.
"Iya deh terserah ibu negara"
Mereka hanya terkekeh dan kembali berbelanja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home || sfnauraaa ✔
Ficção Adolescente"Tante" panggil Ara. "Ya sayang? " sahut bunda Santi. "Ara boleh peluk tante? " tanya Ara meminta izin. "Sini sayang" Firman baru saja akan kembali bergabung, namun melihat istrinya memeluk Ara yang sedang menangis membuatnya seketika iba. Firman du...