Note: cerita ini menggunakan bahasa baku ^^
.
.Bruk!! .. bunyi suara barang di jatuhkan
"Ya!! Jungkook, hati hati dong, nanti rusak bagaimana". Ucap jimin
"Ah iya iya, bawel sekali".
"Kau ini niat ngebantu tidak". Ucap jimin menaruh barang.
"Kalo kau membayarku, aku tidak akan ngeluh".
"Kau ingin memanfaatkan situasi y".
Ting tong~ bunyi bel pintu.
"Siapa? Kau mengundang orang lain?". Tanya jungkook
"Tidak kok". Jimin pun kebingungan dan berjalan ke pintu apartmennya.
.
.
.
Jimin pun kembali sambil membawa sesuatu."Siapa? Apa itu yang kau bawa?". Tanya jungkook
"Dari tetangga sebelah, dia bilang ini ucapan selamat datang". Ucap jimin menaruh makanan di meja.
"Ohh, btw ini sudah selesai, aku mau pergi dulu".
Jungkook pun bergegas pergi"Hei kau mau kemana?".
"Urusan lelaki hehe".
"irisin liliki" sindir jimin
Jungkook pun pergi dari apartemennya jimin
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya."Wah ,di hari pertama masuk sekolah dia sudah telat". Ucap jungkook melihat jimin dari kejauhan.
."Kau stress ya, jam berapa ini". Ucap Jungkook
"Jam alarm ku rusak ".
"kau saja yang males bangun,besok jangan telat lagi bodoh, kita udah ketinggalan bus".
"Memang kau orang tua ku?".
"Kau ini..". Jungkook siap melepaskan tinjunya.
Tiba tiba seorang gadis melewati mereka berdua.
Seketika suasananya jadi sunyi.Bus pun tiba di depan mereka ,mereka naik bersama termasuk gadis tadi.
.
.
.
"Cantik sekali, sepertinya dia satu sekolah dengan kita"ucap jimin"Sepertinya" balas jungkook
"Hei kau berdiri sana, gantiin posisi dia, biar dia duduk disini bersamaku". Ucap jimin.
"kau saja sana". Jungkook mendorong jimin sampai terjatuh tepat di depan gadis itu.
Jimin menatap tajam ke arah jungkook, tiba tiba gadis itu mengulurkan tangannya.
"Kau tidak apa?".Jimin terdiam dan mengambil tangannya itu lalu berdiri.
"A-aku tidak apa". Ucap jimin.
Ia pun kembali duduk di sebelah jungkook"kekekkeke". Jungkook tertawa pelan
"Mau mati ?" ucap jimin kesal
Mereka berdua telah sampai di kelas baru mereka.
" Kita satu kelas lagi". Ucap jimin
"Aku bosan bertemu kau terus". Balas jungkook
"Sini ku pukul kau".
Tiba tiba gadis yang mereka temui di bus tadi masuk ke kelas mereka berdua.
Jimin kaget dan menunduk , ia masih merasa malu dari kejadian di bus tadi.
Jungkook hanya tertawa melihatnya"Berhenti tertawa ". Ucap jimin
Gadis itu kemudian duduk berjarak 2 meja dari kiri tempat duduk jimin dan jungkook.
Jungkook berdiri dan berjalan ke arah gadis itu.
Jimin hanya melihat bingung
"Hei, namamu siapa?". Tanya jungkook
Gadis itu menoleh ke arahnya.
"Seulgi"
"Mau tukeran tempat duduk?, Aku tidak bisa duduk di dekat jendela"
"Ohh, oke"Seulgi berdiri dan berjalan pergi
"Apa yang dia lakukan?
Ucap jimin.Gadis itu berjalan mendekati bangku jimin, dan jimin hanya kebingungan
Gadis itu pun sudah di depan jimin
"Hei, aku akan duduk disini".
"Mwo?" Jimin terkejut mendengarnya
"Orang yang disana katanya tidak bisa duduk dekat jendela". Ucap seulgi menunjuk jungkook
Jimin melihat ke arah jungkook sedang terkekeh
"Bocah sialan..". Ucap batin jimin.
"B-baiklah, duduk saja". Ucap jimin gugup.
Seulgi duduk di sebelah jimin dan membuat jimin menjadi salting dan menunduk ia merasa malu
"Sini ku pukul kepalamu" Jimin mengunci leher jungkook dengan lengannya.
"Hahaha, maaf maaf, baiklah lepaskan". Ucap jungkook
"Kau kenapa sih"
"Lucu saja liat reaksimu"
"Apanya yang lucu sialan" Ucap jimin kesal
"Lagi pula kau senang kan, kenapa kau kesal"
"Aku masih malu karna kejadian di bus tadi"
"Sudahlah, dia bahkan tidak mengingatnya, mungkin dia tidak tau itu kau yang di bus tadi"
"Benarkah?"
"Sepertinya "
"Tapi itu semua ulah mu semua sialan"
.
.
.
.
..
Jimin masih merasa canggung dan malu , ia kemudian mencoba untuk memberanikan diri berbicara dengan seulgi
"Ah, permisi"
Seulgi menoleh ke arah jimin
"Wah sial cantik banget". Terpesona dalam hati
"A-apa kau mengingatku ?". Tanya jimin ragu ragu
"Kau yang terjatuh di bus tadi". Balas seulgi
"Jadi dia mengingatnya" Ucap batin jimin
"Kenapa?" Tanya seulgi
"Ah tidak apa, hehe" balas jimin dengan senyum canggung
"Ok". Seulgi kembali menoleh ke bukunya
Jimin wajahnya memerah dan berpaling ke arah lain
"Perkenalan yang memalukan" ucap batinnya
Bersambung