2.Kamu membuatku sadar

31.1K 1.1K 28
                                    

Lara terbangun dari tidurnya,pada pukul lima pagi. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya, sejak dulu apalagi sekarang saat ia sudah menikah.

Lara termenung sebentar, mengingat hal semalam saat sang suami pergi menemui kekasihnya .

"Apa dia sudah pulang"ucap Lara,ia langsung turun dari ranjang menuju kamar mandi. Lara memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum ia melihat kondisi sang suami.

******

Setelah membersihkan diri,Lara pun keluar dari kamar, ia berjalan hendak menuju dapur namun saat melewati ruang tamu,ia melihat Liam, yang tertidur di sofa. Lara berjalan mendekati sofa itu.

Lara menatap sang suami yang tidur sangat pulas. Lara tak tau,kapan pria itu kembali ke rumah setelah mendatangi kekasih nya.

Lara hendak pergi ke dapur,namun genggaman tangan dari Liam,menahan kepergian nya.

"Eliza, jangan pergi, jangan tinggalkan aku, aku mencintaimu.." ucap Liam,saat sedang tertidur.

Lara kembali merasakan sakit itu dihatinya, bahkan air mata mulai menetes dari kedua matanya. Sudah sering ia mengalami ini tapi kenapa sampai sekarang ia belum terbiasa.

Lara sangat ingin berteriak, jika dirinya itu Lara bukan Eliza.

Lara melepas paksa genggaman tangan dari Liam. Lara segera berlari ke dapur. Lagi-lagi pagi ini ia harus ditemani dengan air mata yang akan terus membasahi pipinya.

"Apa kamu benar-benar mencintai wanita itu, lalu kenapa dulu kamu mau menikahi aku..aku pikir kamu benar-benar mencintai ku tapi aku salah.."ucap Lara dalam tangisnya,luka itu kian parah ia rasakan, meski ia bisa saja pergi dari Liam. Namun perasaannya begitu kuat untuk ia lupakan begitu saja,pergi akan menambah luka dihati Lara.

********

Lara duduk di depan meja makan yang sudah tersedia beberapa makanan masakannya. Sekarang ia hanya tinggal menunggu sang suami.

Lara menatap masakannya,ia tak yakin jika pria itu mau memakan masakan nya, karena yang Lara ketahui jika Liam, hanya akan mau makan masakan dari Eliza dari pada masakan Lara.

Tak berapa lama,pria itu datang menghampiri Lara. Ia menyambar buah apel yang ada.

"Besok aku akan pergi untuk menemani Eliza"ucap Liam, yang membuat Lara menatapnya.

"Menemani Eliza, kemana?"tanya Lara

"Dia ada pekerjaan di luar negeri,aku akan menemani nya,aku tidak ingin hal buruk menimpa nya"jelas Liam,Lara hanya mendengar ucapan itu dengan hati yang amat sangat terluka.

"Berapa hari kamu akan pergi?"tanya Lara.

"Sekitar dua Minggu"ucap Liam,Lara menatapnya. Dua Minggu ia harus berpisah dengan pria itu,Lara tak tau apa yang akan ia rasakan nanti. Tentu semua akan membuat luka dihatinya.

"Oh ya,nanti aku akan pulang sedikit larut,aku harus membantu Eliza setelah aku selesai bekerja"ucap Liam,Lara hanya mengangguk pasrah atas ucapan sang suami.

Pria itu langsung pergi dari hadapan Lara, tanpa pamitan ataupun sekedar kecupan. Hal mustahil yang selalu Lara harapkan.

Dan pagi ini,Liam kembali membuat Lara sadar, jika Lara tak ada artinya untuk Liam.

Lagi-lagi pagi ini Lara menangis didepan masakannya yang masih untuk tak tersentuh oleh orang yang ia harapkan.

"Sesakit inikah rasanya.."ucap Lara yang hanya mampu ia katakan dalam hatinya yang sudah terluka parah.

Bersambung.

Terima kasih atas respon positif nya :)

Vote comment for fast update

Aku Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang