24. Tatapan itu

19.5K 612 5
                                    


"Aku tidak bisa membiarkan mu disini, aku takut jika Max menyuruh orang untuk melukaimu"ucap Liam,pada Lara yang duduk disampingnya bersama Ella.

"Jangan khawatir dia tidak akan kesini"ucap Lara mencoba menenangkan.

"Kau bisa menjamin nya?"tanya Liam,Lara terdiam,ia tak bisa menjamin jika Max tidak menyuruh orang suruhan nya untuk melukai Lara.

"Lara,ku rasa benar ucapan suamimu,lebih baik kau ikut dengannya"ucap Ella, memotong pembicaraan mereka.

"Ella,apa kau juga akan ikut?"tanya Lara, Ella menggeleng

"Tidak,untuk saat ini aku akan kembali ke keluarga ku"ucap Ella,Lara menatapmu Ella.

"Mengertilah Lara,aku mengkhawatirkan mu"ucap Liam, Lara mengalihkan tatapannya kepada Liam.

"Ella,kapan kau akan kembali ke keluarga mu?"tanya Lara

"Sore ini, saudara ku menjemput"ucap Ella,Lara terdiam sejenak,jujur saja ia masih takut dengan kejadian yang menimpahnya bersama Ella.

"Baiklah aku ikut saja"ucap Lara pada Liam, pria itu tersenyum samar. Ia merasa bahagia jika akhir nya Lara mau kembali ke rumah mereka.

"Ella,jaga dirimu ya"ucap Lara,kali ini pada Ella, Ella tersenyum.

"Kau juga ya,ku harap kita bisa bertemu lagi"ucap Ella, mereka berpelukan sebagai tanda perpisahan,tapi meski begitu mereka tetaplah dua orang sahabat yang bisa saling membantu satu sama lain.

******

Lara menatap Liam yang saat ini sangat fokus pada jalanan di depannya. Jalanan cukup ramai jadi pria itu harus berkonsentrasi penuh dari pada terjadi hal yang tak diinginkan.

"Apa tidak ada Eliza di rumah mu?"tanya Lara, tiba-tiba.

"Tidak ada,aku hanya tinggal sendiri"ucap Liam. Lara mengangguk pelan.

"Kenapa sendiri, tidak meminta orang tua mu, untuk menemani?"tanya Lara

"Aku sudah besar dan tidak perlu ditemani kecuali jika yang menemani adalah istriku"ucap Liam,sambil menatap Lara.

Lara langsung mengalihkan pandangannya, padahal tadi,ia bicara agar rasa berat dimatanya hilang tapi justru sekarang,ia hampir tersenyum karena ucapan Liam.

Macetnya jalanan membuat Lara hampir saja menutup matanya namun ia kembali sadar.

"Lara,kau tidur saja, nanti akan ku bangunkan"ucap Liam.

"Tidak"ucap Lara,namun sayangnya akhirnya ia tertidur, mengingat setiap malam ia terus menangis akibat ulah Max.

Sesekali Liam menatapnya sembari mengusap lembut kening Lara,sampai Lara benar-benar tertidur pulas.

*****

Sesampainya di rumah, Liam membopong tubuh Lara menuju kamar,meski tak merasakan, tapi ia tahu betul jika Lara saat ini sedang lemah karena disekap oleh pria sialan itu.

Perlahan Liam menidurkan tubuh Lara diatas ranjang,akan tetapi pada perlahan Lara membuka mata.

Hingga mereka bertatapan. Tak ingin momen ini terlewatkan dan terhenti, mereka belum berhenti menatap satu sama lain, yang membuat kedua jantung mereka berdetak dengan kencang dari biasa nya.

Meski hanya melalui tatapan mata,tapi mereka bisa merasakan cinta itu.

Bersambung.

Vote comment ya 😄

Aku Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang