25. Terima kasih

19.7K 596 6
                                    


Lara terbangun dan langsung melihat jam dinding yang ternyata kini sudah pukul delapan malam. Lara tidur sejak pukul satu siang,dan karena terlalu lelah membuat dirinya baru bangun.

Lara tersadar jika sekarang ia sedang berada di rumah Liam,ia bahkan masih ingat saat mereka berdua bertatapan sampai membuat Lara tertidur akibat memikirkan tatapan dari pria itu. Dan sekarang pertanyaan Lara, dimana keberadaan Liam.

Lara langsung turun dari tempat tidur nya,  dan membersihkan diri sebelum ia mencari keberadaan orang yang ia cari.

Lara mencarinya dari kamar tamu,dapur,ruang keluarga,ruang tamu dan sebagainya namun tetap saja pria itu tidak ada, dan tujuan terakhir adalah kolam renang,meski mustahil jika ada orang yang berenang di jam malam ini,tapi mungkin saja pria itu ingin menyegarkan tubuhnya.

Benar dugaannya,di tempat ini memang ada Liam, yang tengah duduk ditepi kolam, sambil menatap kosong kedepan. Tanpa ragu,Lara menghampirinya dan duduk disampingnya.

Liam menatapnya,ia pikir Lara masih tidur,tapi wanita itu kemari, dengan keadaan segar.

"Sudah bangun sejak jam berapa?"tanya Liam, Lara menatapnya

"Tadi jam delapan"jawab Lara

Liam menanggung.

"Kenapa disini?"tanya Lara,Liam menatapnya Lara sekilas.

"Hanya ingin sendiri"jawab Liam, Lara tersenyum mendengar jawaban Liam.

"Kamu sudah sendiri, kenapa masih ingin sendiri"ucap Lara

"Kau benar,tapi aku lebih suka disini,entah kenapa sejak tidak ada kau, aku sering duduk sendirian disini"jelas Liam, Lara menatapnya lagi, raut kesepian dan kesedihan, itulah yang ia lihat dari Liam.

"Kamu tidak pergi keluar rumah?"tanya Lara

"Aku sudah berada di fase, tidak ingin bertemu dengan siapapun"jawab Liam, entahlah tapi Lara bisa merasakan kesedihan itu, ia tak menyangka jika pria disampingnya ini bisa merasa sedih.

"Apa Eliza benar-benar tidak menemui mu sama sekali?"tanya Lara

"Aku malas menyebut nama itu"ucap Liam,dan hal ini yang membuat Lara semakin tak percaya,nama Eliza adalah nama yang sering Liam,sebut saat bersama Lara dan sekarang pria itu terlihat malas menyebut nama itu.

"Kenapa?, bukannya dulu kau sebut nama itu?"tanya Lara,Liam menatapnya,kali ini tatapan itu lebih dalam dari pada tadi.

"Iya itu dulu,saat aku masih bodoh karena mencintai nya"ucap Liam.

"Itulah resikonya,kalau kamu mencintai pasti kamu terluka"ucap Lara

"Bukan cinta yang salah,tapi memang aku yang tidak pantas mendapatkan cinta"ucap Liam, terdengar sedih. Ternyata pria itu bisa terluka karena cinta nya,sama seperti yang Lara rasakan.

"Semua orang berhak mendapatkan cinta"ucap Lara,Liam menatapnya lagi. Tanpa ragu ia mengecup bibir Lara, yang sudah lama tak ia lakukan. Suasana romantis yang ada disini,tak heran jika mereka berdua sama-sama terbawa perasaan.

"Terimakasih sudah datang ke dalam hidup ku"ucap Liam,sesaat setelah melepas kecupannya pada Lara.

Bersambung.

Vote comment yaa 😘😘

Aku Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang