19. berpisah

27K 806 16
                                        

Dengan berat hati ia menatap lempiran surat itu, ia membacanya sebentar, sangat berat untuk nya melakukan ini,tapi ia tidak bisa memaksa, ia harus melepaskan wanita yang ia usir dari rumahnya.

Surat ditangannya adalah sebuah surat perceraian. Yang rencananya akan diantar oleh nya kepada wanita yang telah ia nikahi.

Tak butuh waktu lama,Liam langsung masuk ke dalam mobil nya, untuk menuju tempat tinggal Lara. Mungkin ini akan menjadi yang terakhir untuknya, sebentar lagi ia akan benar-benar sendiri, Lara sudah ia usir sedangkan Eliza,entah kemana perginya wanita itu.

Liam tersenyum meratapi kebodohannya. Ia rasa,ia tak pantas untuk dicintai. Ia sadar apa kesalahan dan kekurangan nya. Ia tak akan pergi sebelum ia memastikan Lara bahagia, jika Lara sudah bahagia maka ia bisa pergi dengan bebas.

*******

Lara berada di dalam rumah nya, sore itu saat seorang pria bernama Max datang ke rumah nya, mereka sudah cukup lama dekat tapi entahlah apa yang membuat pria itu tiba-tiba datang kemari.

"Sebenarnya kedatangan ku kemari ingin mengatakan sesuatu"ucap Max

"Apa?"tanya Lara

Max menatapnya lalu menghembuskan nafas berat.

"Sudah cukup lama aku mengenal mu, dan berita tentang perpisahan mu dengan suamimu, membuat ku prihatin"ucap Max,Lara mengangguk

"Bisa kita langsung bicara ke point nya"ucap Lara yang sepertinya tidak ia tak ingin basa-basi.

"Lara aku datang kemari, aku ingin meminta mu menjadi pendamping hidup ku"ucap Max,Lara menatapnya, meski ia sudah mengenal pria itu sejak lama tapi entahlah Lara sama sekali tak tertarik.

"Itu mendadak"ucap Lara

"Aku akan menunggumu"ucap Max

Lara menatapnya lagi.

"Lagi pula aku belum bercerai"ucap Lara

"Tapi akan segera"ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam rumah Lara. Ya benar itu Liam.

Lara menatapnya,apa yang baru saja dikatakan oleh Liam.

"Kau bisa menanda tangani ini,agar kau bisa bahagia dengan pria yang melamar mu ini"ucap Liam,sambil menyerahkan lempiran surat itu pada Lara.

Lara menerimanya dengan heran, sedangkan Liam menatap Max.

"Kau,jaga dia ya"ucapnya,lalu ia tersenyum pada Lara.

"Aku permisi"pamitnya, Tanpa anggukan dari Lara,Liam langsung berjalan keluar dari rumah Lara.

******

Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, sang pengendara tengah menangis didalam mobilnya. Ini keinginannya untuk wanita itu bahagia tapi sekarang kenapa ia harus bersedih. Dan lebih parahnya ia menangis.

"Maaf Lara,Tapi aku harus melepaskan mu, aku harap setelah ini kau bahagia bersama pria itu"ucapnya,ya dia adalah Liam.

Seharusnya ia bahagia karena Lara sudah akan bahagia,tapi kebahagiaan tak bisa dipaksa, sepintar apapun ia menutupi luka nya,tetap saja laki-laki bisa terluka saat dalam posisinya.

******

Dengan paksa Lara menanda tangani surat itu, ia tak ingin berpisah seperti ini,tapi mungkin sudah jalannya. Lara harap pria itu bisa bahagia dengan hidup barunya.

Namun dibelakang surat perceraian itu,terdapat sebuah surat yang sepertinya ditulis dengan tangan. Entah surat apa itu. Lara hendak membacanya.

Bersambung.

Vote comment yaa ,, sedih juga sih :(

Aku Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang