13.Jawabanmu

22.1K 862 52
                                        

"Kau tidak bisa bertanya hal seperti ini"ucap Liam, namun Eliza tetaplah memaksa Liam untuk menjawab pertanyaan.

"Jawab,kau pilih dia atau aku yang pergi"ucap Eliza, Liam menatap Lara dan Eliza bergantian.

"Lara memang istri ku"ucap Liam, Eliza mencoba menahan emosinya, sedangkan Lara hanya bisa terdiam menerima kenyataan yang terjadi malam ini.

"Tapi aku tidak bisa membiarkan mu pergi"ucap Liam, terhadap Eliza.

Air mata hampir saja turun dari mata Lara,namun ia tetap menahannya.

"Itu artinya kau ingin tetap bersamaku"ucap Eliza, tak ada jawaban dari Liam. Yang bisa Lara jika pria itu benar-benar memilih Eliza.

"Dan malam aku mengatakan kalau aku siap jika harus menikah dengan mu"tambah Eliza, saat itu juga Lara langsung berdiri dari tempat duduknya. Tanpa basa basi Lara langsung pergi dari tempat itu.

"Kau mencintaiku kan?"tanya Eliza, Liam menatapnya sekilas.

"Ya,aku mencintaimu"ucap Liam, ia merasa bahagia jika Eliza sudah siap menikah dengan nya namun ia menyesal telah membiarkan Lara pergi.

Eliza menggandeng tangannya untuk mengajaknya segera pulang. Entah apalagi yang akan Eliza lakukan.

****

Lara tak sanggup lagi melangkahkan kakinya yang sudah terasa lemas sejak ditempat tadi. Sampai akhirnya ia terjatuh di pinggir jalan.
Air matanya sudah tak bisa ia tahan,air mata itu jatuh begitu saja dari mata Lara, sekarang bahkan ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Setelah ia mendengar keputusan Liam, tadi.

Mungkin Eliza akan mengira Lara akan pergi dari kehidupan Liam,namun Lara tidak akan mewujudkan keinginan Eliza. Lara tetap ingin bertahan meski setiap saat air mata tak bisa ia tahan.

"Aagghhhh"teriak Lara diantara ramainya jalan. Lara hanya ingin melepas emosinya lewat teriakan frustasinya. Lara lelah dengan semua ini.

Meski begitu Lara tetap saja memilih untuk pulang,ia harus mendengar perkataan dari Liam,meski Lara tau jika itu akan membuatnya terluka.

****

Lara pulang dengan taksi yang ia pesan melalui aplikasi. Kini ia harus berjalan ketempat awalnya bersama Liam.

Lara masuk ke dalam rumah dengan perasaan was-was, jujur saja hatinya masih sangat sakit,tapi bagaimana pun Lara harus mendengar penuturan dari Liam.

Lara berjalan menuju kamarnya,ia harap jika Liam, sudah berada di rumah.
Lara membuka pintu kamar nya,namun tidak seperti saat ia tinggal tadi. Jika tadi lampu kamarnya menyala namun kali ini sengaja dipadamkan.

Lara langsung menyalakan lampu kamarnya dari saklar yang ada di dekat pintu kamar nya.

Ia melihat di dalam kamar nya. Bukan terkejut tapi sakit. Saat melihat orang yang ia cintai telah berhubungan layaknya suami istri bersama orang lain.

Liam menatap Lara saat ia tahu jika ada Lara yang ada didepan pintu saat ia melakukannya bersama Eliza.

Lara kembali menutup pintu kamar nya.

Belum saja kering air matanya,kini sudah dibuat basah kembali. Lara tak butuh penjelasan nya, karena kini Lara tau apa jawaban nya.

Jawaban yang amat sangat menyakiti hati Lara yang sudah sakit. Mungkin ibarat seperti luka yang diberi perasan jeruk nipis lalu ditaburi garam, yang membuatnya semakin perih.

Bersambung.

Vote comment

Pengen nangis nulis ini 😭😭

Aku Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang