Mobil milik Liam, berhenti tepat didepan rumah Lara,Lara meminta untuk langsung pulang setelah melakukan kegiatan dirumah Liam.
"Sudah sampai"ucap Liam
"Kamu langsung pulang?"tanya Lara
"Terserah kau saja"ucap Liam, Lara menarik nafas panjang sebelum ia mengatakan sesuatu.
"Ada yang ingin aku bicarakan"ucap Lara
"Apa?"tanya Liam
"Lebih baik kita bicara di rumahku"ucap Lara,Liam mengangguk. Mereka berdua keluar dari dalam mobil.
Lara membuka pintu rumah dan seperti Ella belum juga pulang.
"Aku diluar saja"ucap Liam
Lara menatapnya.
"Baiklah,akan ku buatkan minum dulu"ucap Lara,Liam mengangguk , Lara berjalan masuk ke rumahnya dan membiarkan pria itu menunggunya diluar.
******
Lara mengambil surat yang tadi sudah ia tanda tangani, lalu ia menemui Liam, yang menunggunya diluar.
"Ini teh nya"ucap Lara sambil meletakkan secangkir teh di meja yang ada di sebelah Liam.
Lara pun duduk disamping Liam.
"Apa kamu yakin dengan perpisahan kita?"tanya Lara, Liam menatap Lara, yang membuat Lara semakin tak karuan.
"Aku yakin jika kau yakin, aku tidak ingin menyakiti mu lagi"ucap Liam, Lara menatapnya, ucapan itu sederhana namun begitu bermakna untuk Lara, Lara tak tau harus menjawab apa,ia masih bimbang dengan perasaannya sekarang.
"Lalu bagaimana dengan pria yang melamarmu tadi?"tanya Liam,Lara menatapnya, mungkin maksud Liam adalah Max.
"Itu teman ku waktu kuliah"ucap Lara
"Sepertinya dia menyukaimu,dia terlihat bahagia saat kita berpisah"ucap Liam, Lara mencoba memahami ucapan Liam.
"Itu tidak mungkin"ucap Lara.
"Kau membelanya"ucap Liam, Lara melihat ke arah Liam, apa yang barusan pria itu katakan.
"Tidak aku tidak membelanya"ucap Lara,Liam hanya tersenyum lalu meminum teh dari Lara.
Lara menatapnya,ia teringat saat tadi mereka berhubungan suami istri, memikirkan itu kembali membuat Lara malu sendiri.
"Apa kau menyukai nya?"tanya Liam,Lara langsung menatap tajam Liam.
"Tidak,aku tidak menyukainya"ucap Lara tegas.
"Kenapa,dia kan baik,tampan dan sempurna"ucap Liam.
"Tapi aku tidak tertarik padanya"ucap Lara lebih keras.
"Kenapa,hmm?"Kali ini Liam bertanya sambil memegang bahu Lara.
Lara menatapnya,ia harus menjawab apa pada Liam. Kenapa pria itu tidak pernah peka terhadap ucapan Lara.
"Aku tidak tertarik padanya..
"Karena tidak ingin Liam, pergi"ucap Liam,memotong ucapan Lara.
Lara menatap Liam sebentar lalu menundukkan kepalanya.
"Kau tidak perlu malu"ucap Liam.
"Aku tidak akan pergi, tapi mau bisa melakukan apapun yang membuat mu bahagia"ucap Liam,Lara menatapnya, bagaimana ia bisa bahagia jika bukan bersama Liam.
"Kau siap kan untuk bahagia"ucap Liam sambil tersenyum, Lara terdiam ia justru menggenggam erat tangan Liam.
Bersambung.
Vote comment for fast up :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Dia
Romance|Terdapat Unsur Dewasa| "KU KIRA KAU BENAR-BENAR MENCINTAI KU, KARENA KAU MENIKAHI KU, TERNYATA AKU SALAH, KAU MASIH MENCINTAI KEKASIH MU, TERBUKTI SAAT PERCINTAAN KITA KAU SELALU MENYEBUT NAMANYA, LALU KAU ANGGAP AKU INI APA?" ~~~~~~~~ "AKU TAU AKU...