27

6.1K 547 23
                                    

Play song: If you were destined
By ben








                                  Happy reading^^





















Pernahkah kalian bepergian dengan pesawat? Jika pernah, bisa kalian jelaskan bagaimana rasanya?

Apakah kalian merasa sebahagia gadis ini? Ya, seo yoon eun sangat menikmati penerbangannya sejak keberangkatannya dari bandara dua jam yang lalu.

Jika tidak malu, gadis ini ingin sekali memekik kesenangan kemudian tertawa dengan lepas. Tapi untungnya gadis ini masih punya malu.

Gadis itu tetap berusaha membuat dirinya terlihat setenang mungkin.

Seo yoon eun duduk berdampingan dengan lee jeno tepatnya di kursi nomor tiga sebelah kanan kelas business. Tak terbayang bagaimana senangnya gadis itu.

Dia belum pernah bepergian dengan pesawat, sekarang penerbangan pertamanya akan menyisakan kenangan yang mungkin tak bisa dia lupakan.

Pertama kali terbang, namun sudah menempati posisi yang sejajar dengan orang-orang sekelas direktur.

Hahhh— sayangnya dia hanya terbang berdua dengan lee jeno tanpa mengajak adik dan juga mamanya. Padahal, yoon eun ingin mama dan adik-nya merasakannya juga.

Mencoba menetralkan perasaannya agar tidak terlalu menggebu, gadis yang mengenakan blazer cokelat itu menghela napasnya pelan, kemudian menyandarkan punggungnya dengan nyaman.

Memejamkan matanya sejenak, gadis itu melihat keluar jendela mengamati awan-awan yang terlihat berwarna putih bersih dan bergerak dengan lamban. Tak bisa yoon eun pungkiri, pemandangan awan dan langit sungguh sangat menarik perhatiannya.

Oh... jadi— begini rasanya mengamati awan dari dekat, indah sekali.
Rasanya, yoon eun tak ingin mengalihkan pandangannya dari keindahan itu.

Tangan sang gadis yang lentik tergerak menyentuh kaca dengan pelan, seolah menyentuh awan yang terlihat membuat bentuk-bentuk yang ia sukai.

Lee jeno yang sedari tadi menutup matanya pun perlahan membuka matanya. Dan disuguhi punggung sang gadis yang tengah sibuk sendiri. Entah apa yang dilakukan gadis itu, jeno tidak tahu dan tidak ingin tahu.

Menghela napas, pria itu melempar pendangannya ke sebelah kiri. Hahhh, tidak ada yang menarik disana, hanya ada orang yang sibuk dengan bacaan mereka, tidak sidikit juga orang yang tertidur.

Kembali mengalihkan pandangannya kearah kanan, tepatnya kearah seo yoon eun.

Dari belakang saja, istrinya itu terlihat begitu menawan— hei lee jeno! Apa-apaan kau!

Sadar, dan jangan termakan ucapanmu sendiri.

"Wah!—eh.." si gadis yang tak sengaja bersuara keras langsung menutup mulutnya dengan malu sembari melihat kearah sekitar. Hahh.. syukurlah sepertinya tidak ada yang terganggu. Sampai akhirnya dia melihat ke sebelah kirinya dan sepasang netranya di suguhi lee jeno yang tengah menatapnya dengan sedikit tajam.

Ahh, yoon eun sudah tidak aneh, pria bermarga lee ini memang memiliki tatapan yang tajam.

Tapi tetap saja yoon eun terkejut tiba-tiba di tatap terang-terangan seperti itu.

"Kenapa?" Tanya si pria yang lebih tua enam tahun.

"A— nggak, itu.. awannya bagus, hehe." Kau malah bertingkah aneh, seo yoon eun, sungguh.

Lee jeno mengangguk dan ikut melihat keluar jendela kemudian, "oh, iya, indah." Katanya.

"Hehe, Iya, kayak kakak."
Seketika lee jeno menatap gadis di sampingnya itu dengan dengan terkejut.

Husband |Lee Jeno| [END✔]  (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang