12

7.8K 705 23
                                    

Wanita yang terduduk diatas bangsal rumah sakit itu terlihat memberi senyuman tipis pada orang yang baru Saja memasuki kamar inap nya.

"Maaf mengganggu," Ujar Wanita itu.

Tiffany menggeleng, ia tersenyum "tidak apa-apa, silahkan duduk." Wanita berdress putih bercorak biru tua itu duduk kemudian.

"Terima kasih, bagaimana keadaan kamu?" Tanyanya.

Tiffany tersenyum, "seperti yang kamu lihat," jessica seolah terpancing, Wanita itu ikut mengukir senyuman.

Jessica meraih tangan kurus tiffany kemudian menggenggamnya, "Saya kesini ingin membicarakan hal penting," kening Wanita wantik berkulit pucat itu mengkerut.

"Hal penting?"

Jessica mengangguk tanpa melunturkan senyumannya, "Iya, ini mengenai anak kamu"

"Anak Saya?"

Wanita cantik itu kembali mengangguk sebagai jawaban. "Saya sering bertemu dengan dia akhir akhir ini..."

Tiffany mendengarkan jessica yang mulai membahas perihal penting itu.

Kalau boleh jujur, Tiffany sangatlah penasaran memangnya ada apa dengan anaknya?

Apakah Wanita bernama jessica ini kecewa dengan hasil pekerjaan anaknya di butik?

Ataukah hal lain?

Karena yang Tiffany lihat, raut wajah jessica tidak menunjukkan kekecewaan Sama sekali, Wanita itu bahkan terlihat... senang.

"Kamu tahu Saya punya anak laki-laki," baik, Tiffany mulai mengerti pembicaraan ini akan mengarah kemana. Wanita itu mengangguk.

"Saya menyukai anak kamu, dan Saya harap kamu mau menyetujui hubungan Yoon eun dengan anak Saya,"












***









"Apa ini? Sebenarnya kamu ini niat kerja atau tidak?!" Pria berjabatan tinggi itu membentak karyawan nya yang hanya menunduk dan tidak berani untuk mengangkat wajahnya, menatap boss nya.


"M-maafkan kecerobohan Saya pak," Pria yang berdiri menjulang itu menatap karyawan yang lebih tua darinya itu dengan tajam. Memang tidak sopan, Tapi hei dia boss disini.

Jeno membanting kertas ber-map hijau itu dengan keras keatas meja, lantas menunjuknya dengan kasar, "kamu lihat sendiri! Apa kamu pikir kecerobohkan kamu ini bisa di maafkan?!" Emosi Pria itu bergejolak, dia pun tidak mengerti kenapa Sebenarnya, Tapi Yang jelas sekarang ia hanya ingin memaki seseorang.

Jeno memarahi karyawan nya itu bukan tanpa alasan, karyawannya itu telah melakukan kecerobohan yang menurutnya fatal -lagi-.

Ahm, begini kronologi nya..

Karyawan ini adalah manager keuangan di perusahaannya.

Satu jam yang lalu, jeno memintanya untuk menemuinya di ruangan dan memperlihatkan rekapan data keuangan tahun ini, Pria ber-usia 40 tahun itu pun menemui atasannya dengan membawa rekapan data keuangan tersebut.

Dan siapa sangka jeno mendadak Emosi saat melihat rekapan itu.

Jeno sangat yakin bahwa pemasukkannya tahun ini sangat besar, Tapi kenapa di rekapan itu pemasukkannya terbilang kecil?

Kemana perginya uang itu?

Memang kecerobohan dalam penulisan atau ada penyelewengan?

Jika seperti ini terus, jeno bisa bangkrut.





"Maafkan Saya pa-"



"Keluar, kemasi barang-barangmu." Pria ber-name tag wang so hee itu sontak mengangkat wajahnya menatap sang atasan.


"Maaf?"



"Kamu di pecat, pesangonnya akan Saya transfer" so hee menggeleng pelan.

"Pak, Saya mohon pak jangan pecat Saya" mohon Pria itu, jeno menghiraukannya.

So hee bangkit dari kursi, kemudian dia memeluk kaki bos nya, "Saya mohon pak, jangan pecat Saya, anak dan istri Saya akan makan apa Jika Saya tidak memiliki penghasilan," mohonnya, suaranya mulai bergetar kala mengingat sang istri dan anaknya yang menunggu di rumah.



"Lantas apa peduli Saya?" Ayolah, Sebenarnya jeno itu tidak tega memperlakukan karyawannya seperti ini. Tapi apa boleh buat? Wang so hee ini sudah sering melakukan kecerobohan.

Kalau boleh jujur, jeno juga sedikit terkejut saat Pria bernama wang so hee ini memeluk kakinya lantas memohon.

Hei, dia manusia yang masih punya hati.
Tapi terkadang keperluan perusahaan yang semacam inilah yang memaksanya untuk bertingkah laku seperti manusia yang tidak memiliki hati.

Wang so hee kemudian berdiri tanpa diminta, "baik, terimakasih untuk kebaikkan anda selama ini." Pria itu berujar dengan kecewa.

"Hm"

Wang so hee memutar tubuhnya kemudian melangkahkan kakinya untuk menuju ruangannya dan membereskan seluruh barang-barang miliknya.





Wang so hee sudah benar-benar pergi dari ruangannya, jeno kembali menduduku kursi kerjanya. "Posisi manager keuangan kosong, hahhh nambahlah kerjaan gue.." monolognya.

Sepertinya ia harus cepat-cepat mencari pengganti.










Tbc

Suka gak? Votement dong:(




























Husband |Lee Jeno| [END✔]  (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang