01

13K 1K 46
                                    


Laki-laki itu berdiri di ambang pintu.

Suasana hening juga sepi menjadi sambutan yang ia dapatkan setiap harinya.

Menghela napasnya, Jeno menekan tombol lampu untuk menerangi ruang tengah apartemennya.

Jeno mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki apartemennya. Menutup pintu itu kembali, Jeno berjalan kearah sofa dan duduk di sofa tersebut.

Ia menyandarkan punggungnya yang terasa sangat pegal karena duduk seharian di kantor. Jeno melonggarkan dasi yang sedari tadi membelit lehernya.

Jeno mendongakkan kepalanya. Memejamkan matanya sebentar, ia Menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan perlahan.

Jeno menegakkan posisi duduknya, kemudian memijat tengkuknya pelan.

Jeno yang sudah tidak nyaman dengan tubuhnya yang terasa lengket pun bangkit dari posisi duduknya, ia berjalan kearah kamar mandi seraya melepas kancing kemeja cokelatnya satu persatu.













Setelah selsai dengan urusan mandinya dan berganti pakaian dengan pakaian santai, Jeno mulai menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri. selalu seperti itu.

Selain itu, ia juga selalu melakukan Segala hal sendiri. Seperti mencuci pakaian, membereskan dan juga membersihkan apartemen, mencuci piring dan berbagai kegiatan rumah lainnya.

Jika kalian bertanya tanya kenapa Jeno selalu melakukan hal-hal rumahan seperti itu seorang diri, itu karena dia sudah terbiasa melakukan hal-hal semacam itu.

Bagaimana tidak terbiasa, sudah hampir dua tahun ia hidup sendiri. dia jarang sekali pulang kerumah orang tuanya, Jeno lebih sering pulang ke apartemennya yang selalu bersesuasana sepi.

Tidak seperti dirumah, telinganya akan terasa panas saat harus mendengar ocehan sang bunda tentang pernikahan. Bundanya sangat ingin Jeno menikah lagi. Sedangkan dia tahu bahwa putranya itu memiliki trauma dengan yang namanya pernikahan.

Trauma itu disebabkan oleh kejadian yang terjadi Sekitar 1 tahun 6 bulan yang lalu, Ketika ia mencintai seseorang dan menaruh harapan kepada orang itu tapi kemudian orang yang sangat ia cintai itu mengkhianatinya. Memang terlihat Biasa, tapi kalian tidak tahu apa yang dirasakan Jeno Si suami yang pernah di khianati oleh mantan istrinya sampai akhirnya memutuskan untuk bercerai dan menduda.

Sebenarnya, Jeno bisa saja menikah lagi sesuai keinginan bundanya, hanya saja... kalian tau kan apa yang menghalangi pria itu? Traumanya.

Ia takut gagal lagi.

Karena itu, dia memutuskan untuk hidup sendiri. Dia lebih memilih tidak memiliki seorang istri daripada harus tersakiti kembali.

"Bunda" gumamnya seraya menatap layar ponsel yang memampangkan nomor Sang bunda.

"Halo Jen," suara dari sebrang menyapa.

"Iya bun"

"Kamu udah makan?"

"Belum, ini lagi masak" jawab Jeno apa adanya.

"Tuhkan bunda bilang apa? Makanya kamu tuh-"

"Udah dulu ya bun, masakannya udah mateng. Aku mau makan, daa..." ujar Jeno yang kemudian mematikan sambungan telponnya sepihak.

Dia terlalu malas untuk mendengarkan ocehan Sang bunda yang lagi lagi tentang 'pernikahan'.





***



"B-biaya oprasinya 7 juta won?" Tanya Yoon Eun.

"Iya, untuk informasi lebih lanjut ibu bisa Tanya ke bagian administrasi." Ujar Sang dokter yang baru saja memeriksa keadaan ibu Yoon Eun.

Yoon eun memaksakan diri untuk tersenyum. "B-baik terimakasih dok," Ujarnya. Sang dokter mengangguk dan kemudian berlalu dari hadapan Yoon Eun yang tengah berdiri di depan ruangan dimana ibunya dirawat.

Yoon Eun menduduki bangku yang ada di depan ruangan itu, dia Menghela napas pasrah.

Raut wajahnya berubah menjadi raut wajah yang menunjukan bahwa ia sedang sedih dan juga lelah karena beban berat yang harus ia pikul sendirian.

Yoon Eun mengusap wajahnya pasrah, ia benar-benar bingung. Bagaimana caranya ia mendapatkan uang sebanyak itu.

Sedangan omset butiknya sedang benar-benar menurun.
Dari mana dia harus mendapatkan uang sebanyak itu?

"Uang sebanyak itu, gue harus nyari kemana? Ya Tuhan..." Ujarnya seraya meremat rambut pinggirnya frustasi.

TBC

GARING?:')
Btw gaes aku mau nanya, jawab ya...
Menurut kalian kelebihan di ceritaku itu apa, si? Tolong dijawab ya biar aku bisa ngebangin itu, makasih:))

Lee jeno si duda tampan:*

Lee jeno si duda tampan:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Husband |Lee Jeno| [END✔]  (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang