32

5.8K 594 46
                                    


Happy reading^^

Hiruk-piruk bandara menyambut sepasang pengantin baru yang baru kembali dari bulan madunya.

Hari masih pagi di korea, tapi bandara sudah di penuhi oleh orang yang sibuk berlalu lalang.

Ada yang menjemput, ada yang mungkin baru akan berangkat, ada juga yang bekerja.

Yang pertama yoon eun rasakan ketika baru mendarat di korea adalah udaranya sedikit lebih hangat disini. Namun, tetap saja dia harus mengenakan mantel atau jaket jika sedang berada di luar ruangan. 

Memerhatikan langkahnya sendiri, gadis itu terlihat memikirkan sesuatu. Mamanya.

Mama tiffany sudah pulang dari rumah sakit bukan? Yoon eun ingin sekali menemui wanita yang menjadi pahlawan baginya itu, ia ingin tahu keadaan Mamanya sekarang. Apakah sudah benar-benar sembuh?

Jika iya, yoon eun akan sangat senang sekali.

Memikirkan Mamanya, membuat hatinya tak sabaran dan ingin segera sampai di apartemen, kemudian pergi kerumah somi untuk menjemput Mamanya.

Bunda jessica bilang, Mamanya harus tinggal di rumah keluarga lee.

Lalu nasib rumah lamanya?

Ah, tenang, Bunda jessica sudah membayar orang untuk menjaga dan membersihkan rumah itu.

Dan untuk butik milik istri dari lee jeno, butik itu masih berjalan.

Bunda jessica mempercayakan butik itu kepada pegawai yang paling yoon eun percaya. Wang yiren.

Kabarnya, butik itu masih saja sepi pembeli. Jadi, yoon eun sudah siapkan beberapa desain baru untuk produk pakaian mereka.

Selama di kanada yoon eun benar-benar mendapat banyak inspirasi untuk produknya. Suasana sekitar dan Suasana hati yang mendukung tentu berpengaruh baginya.

Suasana hati ya?

Sudahlah tak usah dibahas, yoon eun sudah tidak ingin mengingat kejadian yang membuatnya seperti orang gila dan hampir di perkosa pria bejad— ah, sudahlah...




"Yoon, mau kemana?" Seo yoon eun yang terasa terpanggil menoleh kearah suara.

Oh, konyolnya dia, karena sibuk dengan pikirannya, yoon eun sampai tidak menyadari bahwa dia berjalan ke arah yang salah sendirian.

Yoon eun pun memutar tubuhnya dan berjalan mendekat ke tempat lee jeno berdiri bersama tiga anggota keluarga lainnya. Iya, lee jinsol, bunda jessica dan juga park jisung.

Mereka sepertinya sengaja pergi ke bandara untuk menjemput— ah, tunggu, apa? Menjemput?

Ahm—baik, mungkin lebih tepatnya sama-sama baru kembali dari kanada.



"Yoon eun, kayaknya kamu capek banget sampe gak fokus gitu," sang bunda berkata sembari tertawa kecil, menertawakan tingkah konyol menantunya barusan.

"Sini, kak, biar aku yang bawain kopernya, capek 'kan?" Tawar park jisung pada kakak perempuannya, yoon eun melempar senyuman kemudian menggeleng. Tanda menolak.

"Nggak usah, gak berat kok." Seo yoon eun berkata tanpa memudarkan senyumannya.


Jisung terlihat ber o ria kemudian tersenyum dan mengangguk.

"Cieeee, yang baru pulang, cieeeee," lee jinsol menggoda sang kakak yang sedari tadi diam tanpa memberikan sapaan.

"Apasih?" Ketus lee jeno.

Husband |Lee Jeno| [END✔]  (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang