40

6.2K 588 66
                                    

  Happy reading^^

Mata yang penuh akan sorot ketegasan itu perlahan terbuka. Menandakan bahwa ia telah kembali dari alam mimpinya.

Sebenarnya, Lee jeno sedikit tidak rela untuk meninggalkan alam mimpinya dan kembali pada kenyataan yang tak seindah mimpinya.

Kemudian, dengan perlahan kedua bola matanya bergulir kearah lengan sebelah kanannya yang terasa sedikit berat.

Bibir tipis itu tertarik, mengulas sebuah senyuman tipis yang mampu menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini.

Hanya dengan sekali lirik, wajah gadis yang tengah menjelajahi alam mimpinya itu mampu membuat hati Lee jeno menghangat.

Lalu, tangan kirinya tergerak untuk merapikan anak rambut Seo yoon eun yang sedikit menutupi wajahnya.

Di perhatikannya lamat-lamat wajah cantik yang tengah tertidur itu.

Entah apa yang membutakannya beberapa waktu kebelakang, sampai-sampai istrinya sendiri yang dapat di katakan sempurna tak pernah ia lirik.

Ada rasa menyesal yang terbesit di hati pria itu.

Lee jeno harap, ia dapat menebus semua kesalahannya pada gadis ini. Jeno tahu ia sudah terlampau keterlaluan selama ini.

Lee jeno sadar akan itu.

Oleh karena itu, mulai sekarang, Lee jeno akan mulai bersikap layaknya seorang suami. Perlu di garis bawahi, Lee jeno melakukan itu tanpa ada sandiwara.

Lee jeno sudah benar-benar menyerah. Lagipula, jika ia jatuh cinta pada gadis ini pun, tidak akan jadi masalah.


Tangan kiri Lee jeno tergerak untuk menyentuh pipi lembut sang istri.

Senyuman yang terlukis di wajah tampannya pun seolah awet dan tak ada tanda-tanda akan pudar.

Di jelajahinya setiap inci wajah cantik bak pahatan itu.

Merasa terusik, kedua mata lentik itupun terbuka dengan perlahan.

Lee jeno terhenyak dan mematung dengan posisinya yang tak berubah sama sekali.

Sama halnya dengan yoon eun eun, yang pandangannya langsung terkunci pada objek yang pertama di tangkap oleh sepasang matanya.

Obsidian legam juga luas milik Lee jeno.

Tanpa mereka sadari, mereka tengah menyelami netra masing-masing. Jantung keduanya berdebar hanya karena tatapan.

Ini masih pagi, tapi hati yoon eun sudah di buat porak poranda oleh Jeno yang menatap matanya begitu intens.

Tersadar, Lee jeno menarik tangannya yang sedari tadi tak bergerak di pipi gadis itu. Kemudian, pria itu memutuskan kontak mata lebih dulu.

Seo yoon eun mengerjapkan matanya sebanyak dua kali sebelum akhirnya beranjak dari tempat tidur dan lengan Lee jeno yang menjadi bantalan nyaman baginya—

"Mau kemana?" Seo yoon eun menghentikan pergerakannya. Kemudian, melihat kearah tangannya yang terasa ditahan oleh tangan yang lebih besar dan hangat darinya.

Itu Lee jeno. Pria itu menahan pergerakan Seo yoon eun dengan cara menggenggam pergelangan tangan gadis itu.

"S-saya mau nyiapin sarapan. Kakak mau kerja 'kan?"

Husband |Lee Jeno| [END✔]  (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang