03

9.3K 825 63
                                    

"Sampai kapan Jen lu kayak gini?"

"Gini gimana?" Tanya Jeno kemudian kembali menyesap rokoknya yang sudah tersisa setengah batang.

Jaemin menghembuskan napasnya. "Tiap malem pergi ke club, mabuk mabukan." Ujar Jaemin.

Ya, mereka memang sedang berada di club saat ini. Jaemin hanya menemani Jeno pergi ke club malam yang sudah menjadi kebiasaannya.

Setiap malam Jeno akan pergi ke club malam yang sudah menjadi langganannya itu. Dia akan minum Sampai ia puas dan akan berakhir dengan meniduri seorang jalang yang berbeda Setiap malamnya.

Jaemin sudah benar-benar muak dengan kelakuan sahabatnya itu. Dia merasa bahwa Jeno yang ia kenal Jeno yang ramah dan selalu berprilaku baik telah hilang dan berganti menjadi Jeno yang sekarang.

Jeno yang suka bermabuk mabukan juga Jeno yang senang bermain Wanita. Kadang Jaemin berpikir, apakah sebuah trauma di masa lalu separah ini dampaknya?

"Nikah lagi kek lo," celetukan Jaemin itu membuat Jeno yang tengah menenggak minumannya menoleh dengan raut wajah tidak suka.

Aahhhh sial! Kenapa tidak Jaemin, tidak bundanya, mereka sama saja!

Jeno berdecak seraya meletakan gelasnya di meja bartender. Ia menatap Jaemin tidak suka, "gak Lu, gak bunda, sama aja." Ujarnya.
"Lu Kayak gak tau aja kenapa gue gak mau Nikah lagi jaem."

"Gue tau, Jen, gue tau. Tapi trauma Lu itu gak bakal hilang kalo bukan diri Lu sendiri yang berusaha buat ngilangin." Ujar Jaemin yang di hanya di tanggapi tatapan dingin oleh Jeno.

Jika saja Jeno sudah benar-benar mabuk, dia bisa saja memukuli sahabatnya itu sampai babak belur. Tapi untungnya ia masih sangat sadar dan tidak mabuk karena ia baru meminum dua gelas minuman keras.

"Kenapa lu ngurusin trauma gue? Itu bukan urusan lu." Tekan Jeno.

"Tapi-"

"Lagi pula gue gak butuh istri, gue bisa ngurus diri gue sendiri." Jeno menyela ucapan Jaemin cepat, kemudian ia kembali menenggak minumannya yang tersisa setengah.

"Jen.. Tapi nanti bakal ada waktunya Lu butuh seorang istri." Ujar Jaemin.

"Halah, udahlah Jaem.." balas Jeno seraya mengibaskan tanggannya sekali. Tanda acuh.

"Sayang...." panggil seorang wanita sembari memeluk leher Jeno dari belakang. Tangannya mulai bergerak nakal mengelus dada pria tampan yang akan menjadi lawan mainnya malam ini.

Pemandangan seperti ini sudah jelas biasa, kalian dapat dengan mudah menjumpainya di setiap club malam. Tapi bagi Jaemin, pemandangan ini sangatlah tidak biasa. Dia bisa saja muntah karenanya.

Mungkin jika yang terlibat bukan sahabatnya dia akan merasa biasa saja, Tapi kali ini yang terlibat adalah sahabatnya. Jelas dia tidak suka.

Wanita itu naik ke pangkuan jeno dengan manja lantas mengecup pipi pria itu, "kapan mainnya?" Rengeknya sambil memainkan jarinya di dada jeno.

Jeno menolehkan kepalanya kearah wanita nakal itu. Yang di maksud wanita nakal itu... emhh, kalian pasti tau apa maksudnya.

Jaemin berdecak sebal, dia sudah benar-benar muak melihat pemandangan di depannya.

Bangkit dari posisi duduknya, Jaemin memutuskan untuk pergi tanpa permisi dari hadapan sahabatnya yang tengah sibuk bercumbu dengan jalang yang ia sewa untuk patner one night stand-nya malam ini.

Memang biasa, Tapi jika Jaemin tidak pergi, bisa-bisa dia muntah sungguhan karena Pemandangan yang membuat dia muak setengah mati itu.

Lihat saja cara si wanita 'jalang' itu tertawa dengan lenjeh dipangkuan Jeno, benar-benar seperti wanita yang haus akan belaian. itu terlihat sangat menjijikan dimata Jaemin.

Husband |Lee Jeno| [END✔]  (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang