Happy reading^^
Suasana pagi di vancouver memang luar biasa bagus. Di tambah dengan butiran salju yang mulai turun perlahan dari langit membuat kadar keindahannya bertambah.
Hari ini salju pertama turun di kanada.
Yoon eun tidak pernah menyangka bahwa ia akan mengetahui seberapa indah salju pertama yang turun di negeri orang.
Sebenarnya tidak ada yang berbeda dengan salju pertama yang turun di seoul. Hampir semuanya terlihat sama.
Cahaya matahari yang tidak terlalu terang, hari yang di selimuti oleh kabut tipis yang juga membawa hawa dingin. Semuanya sama, hanya tataan kotanya saja yang berbeda.
Yoon eun jadi homesick, tapi kenapa harus tiba-tiba seperti ini?
"Lagi ngapain?" Pria jangkung yang mengenakan kaos putih polos itu menghampiri seo yoon eun yang tengah berdiri tepat di depan kaca besar yang menampakkan pemandangan kota vancouver yang sekarang sedang di selimuti kabut tipis juga di hujani butiran kecil berwarna putih.
Sebias suara bernada tenang itu membuat yoon eun menoleh kearah belakang, lantas tersenyum kearah lee jeno yang terlihat membawa dua cangkir minuman yang masih mengepulkan asap.
"Nggak, saya cuma lagi liat salju aja," katanya sembari menerima uluran secangkir cokelat panas dari lee jeno.
Lalu, lee jeno ikut melihat keluar, "Sama aja kayak di seoul," sang suami berkata.
"Ehe, iya sama, cuma suasananya aja yang beda."
Merasa kehabisan topik, keduanya terdiam sembari menikmati pemandangan pagi kota vancouver dengan di temani secangkir cokelat panas.
Si gadis seo itu kemudian menyesap cokelat panasnya sembari melirik kearah samping.
Pria ini terlihat begitu kalem jika dilihat dalam situasi seperti ini, situasi biasa.
Tapi... kenapa semalam rasanya beda sekali. Benar-benar berlawanan—
"Uhuk!" Ah sial, seo yoon eun tersedak saat mengingat apa yang lee jeno dan dirinya lakukan semalam.
Benar-benar membuat dirinya terbakar oleh rasa malu.
Meletakan cangkirnya di atas meja dengan segera, lee jeno kemudian menghampiri seo yoon eun.
"Pelan-pelan minumnya, masih panas." Kata lee jeno yang tersirat sedikit ke khawatiran di dalamnya.
Lee jeno mengambil alih gelas yang di pegang seo yoon eun, kemudian merangkul dan mengusap-usap punggung gadis itu dengan pelan.
"Udah gapapa? Mau minum air?" Tanya lee jeno pada seo yoon eun yang sudah tak terdengar mengeluarkan suara batuk lagi.
Si gadis menatap Pria itu sebentar, kemudian yoon eun menggeleng sembari menyunggingkan senyuman tipis yang menandakan bahwa dirinya tidak apa-apa, dia tak perlu minum.
Seakan tertular, lee jeno ikut menyunggingkan senyuman sembari merengkuh tubuh ringkih itu kedalam dekapannya yang hangat.
Rasanya nyaman, sungguh.
Seo yoon eun memang tidak sedang merasa tercancam, tapi pelukan lee jeno benar-benar membuatnya merasa aman dan terlindungi.
Saking nyamannya, yoon eun bisa saja tertidur dan bermimpi indah detik ini juga. Senyaman itu.
Bisakah tetap seperti ini?
Akankah Sang waktu berbaik hati untuk berhenti sejenak dan membiarkan gadis yang baru menemukan kebahagiaannya ini untuk merasakan hasil dari usahanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband |Lee Jeno| [END✔] (REVISI)
FanfictionBukankah semua yang manis itu berawal dari yang pahit? NCT√ LEE JENO√ GAJE√ BAKU NON BAKU√ MATURE KONTEN√ #1 in park jisung 21-03-2020 #1 in ljn 24-01-2020 #2 in leejeno 13-02-2020 #1 in wayv 02-03-2020 #1 in jenojaem 02-03-2020 #1 jenojam...