Husband |Lee Jeno| [END✔] (REVISI)

14

Pernahkah terpikir oleh kalian jika hal membosankan seperti mencuci piring setelah makan dapat menjadi hal yang menyenangkan?

Bisa saja untuk sebagian orang, salah satunya adalah gadis ini, satu hal yang paling ia sukai adalah mencuci piring setelah makan.

Terdengar aneh, tapi entahlah gadis ini begitu menyukai aroma sabun cuci piring juga decitan piring bersih ketika di bilas.

Bukan hanya piring kotor yang Yoon eun cuci, namun terkadang piring yang masih bersih pun ia cuci. Jika sedang tidak ada pekerjaan lain dirumah.

Ketika tengah asyik dengan kegiatan menyenangkannya, Yoon eun seperti mendengar ponselnya berdering.

Mematikan keran, ia mengelap tangan basahnya dengan serbet yang ada di samping wastafel yang memang di khususkan untuk mengeringkan tangan.

Gadis itu berjalan menghampiri meja, ia meletakkan ponselnya disana.

Ada notifikasi chatt, sebenarnya Yoon eun terheran dan terkejut juga, apalagi saat membuka pesan itu.

Lee Jeno

Saya jemput besok jam setengan 12

Menjemputnya? Untuk apa? Untuk ditinggalkan lagi seperti kemarin?
Oh ayolah Yoon eun tidak ingin mendapat perlakuan konyol seperti kemarin.

"Kak, lihat charger aku nggak?" Yoon eun menolehkan kepalanya ke sumber suara, ia menemukan adik laki-laki nya yang tengah menggenggam ponsel yang mati, dan sepertinya ia sedang bingun mencari charger an nya.

"Di kamar Mungkin sung, ngapain kamu nyari di dapur?"

"Ya.. siapa tahu aja ada"

Sang kakak menggeleng "cari di kamar gih," jisung meringis kemudian pergi ke kamar untuk mencari charger an nya.

Adik nya itu aneh, bagaimana bisa dia menemukan charger di dapur? Ada-ada saja.

***

"Ini rumahnya?" Tanya jeno seraya melihat bangunan sederhana tersebut. Ya, sederhana. Tidak besar, juga tidak kecil. Sedang Saja.

Sang bunda mengangguk, "Iya, udah Sana kamu samperin dia. Bunda mau pindah belakang." Jeno mengerutkan keningnya.

"Kok Aku?"

"Ya kamulah Jen, masa Bunda? Udah ah sana" jeno menghela napas kemudian, ia tak punya pilihan lain sekarang. Jeno hanya perlu menuruti bundanya.

Keluar dari mobil, jeno berjalan menuju pintu utama rumah 'calon istri' nya itu.

Pria berstelan kemeja serta celana jeans itu menekan bell yang berada tepat di samping pintu rumah tersebut.

Setelah dua kali memencet bell, pintu itu pun terbuka, dan nampaklah sosok gadis cantik dengan balutan dress sederhana berwarna baby blue yang di padukan dengan blazzer berwarna putih. Rambutnya yang di gerai rapih itu terlihat begitu indah, sehingga menambah kadar kecantikkannya.

Tapi tetap saja itu tidak dapat membuat jeno tertarik, sedikit pun tidak. Ya... walaupun harus jeno akui bahwa gadis Ini memang cantik, Tapi... ah sudahlah.

"Maaf, saya har-"

"Cepat, saya masih ada urusan lain." Ujar jeno yang kemudian berbalik kebelakang dan mengambil langkah pertamanya untuk kembali ke mobil.

Gadis itu hanya mengangguk pelan, yoon eun meraih knop pintu, kemudian menguncinya.

Bunda jessica sedikit mengerutkan keningnya saat menyaksikan keduanya dari dalam mobil.