Jimin terbangun saat cahaya matahari bersinar terlalu terang untuk membuatnya tetap terlelap. Segera setelah matanya terbuka, dia menoleh ke sekeliling lalu terhenti pada sosok Jungkook yang masih terbaring dalam posisi yang sama seperti semalam.
Segera terbangun lalu duduk diam di sofa, Jimin kembali meneliti setiap sudut ruangan untuk mencari keberadaan Seokjin. Tapi tidak ada siapapun di sana, sekali lihat pun sudah jelas. Bahkan pintu kamar mandi terbuka, tandanya Seokjin tidak mungkin berada di dalam.
Dengan segera Jimin mengambil ponselnya, memeriksa jam. Setelah itu dia segera menelepon Seokjin karena tidak mungkin laki-laki yang lebih tua darinya itu pergi tanpa memberitahu. Jimin pikir dia akan langsung mendapat jawaban, tapi ternyata panggilan pertamanya tidak terjawab sehingga dia harus melakukan percobaan kedua.
"Yeoboseyo? Hyung, kau di mana?" Jimin langsung bersuara setelah telepon keduanya diterima oleh Seokjin.
"Aku di luar, Jimin-ah. Hanya sebentar, aku akan kembali dalam lima menit. Tetap di sana dan temani Jungkook, oke?"
Jimin mengernyit meskipun kemudian tetap menjawab, "Baiklah. Tapi kau ada di mana, hyung? Apa ada urusan lain? Selesaikan saja, tidak perlu terburu-buru. Aku akan tetap di sini, tenang saja."
"Aku hanya sedang menemani Yoongi di ruangan lain. Dia sakit karena kelelahan. Jangan beritahu Jungkook, dia akan khawatir. Yoongi yang melarang."
"Mwo?!" Jimin langsung menutup mulut setelah menyadari bahwa dirinya telah bersuara terlalu keras. Dengan hati-hati melirik ke arah Jungkook lalu helaan nafasnya terdengar karena mendapati maknae itu sama sekali tak terganggu. "Yoongi hyung dirawat di rumah sakit ini juga? Kau di mana, hyung? Aku ingin melihatnya." ucapnya dengan suara yang lebih pelan.
"Tidak jauh dari ruang rawat Jungkook. Tunggu aku ke sana lalu kau boleh melihat Yoongi."
"Kalau begitu cepat, hyung."
"Iya. Kalau begitu aku akan mematikan teleponnya."
Jimin tidak sempat membalas lagi karena Seokjin langsung mematikan telepon. Dia langsung meletakkan ponselnya lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Setidaknya Jimin berpikir untuk membasuh wajah dan membersihkan diri sebelum pergi. Tak lama kemudian dia keluar dan ternyata Seokjin sudah berada di sana.
"Hyung, sebenarnya apa yang terjadi?" jelas sekali nada panik yang terdengar ketika Jimin menanyakan itu kepada Seokjin yang sedang duduk di sofa.
Merasa ada yang bertanya kepadanya, Seokjin langsung mendongak untuk melihat si penanya. "Tadi Yoongi ke sini, tapi dia terlihat tidak sehat. Jadi aku membawanya menemui dokter setelah dia dan Jieun berdebat. Tapi katanya hanya kelelahan, tidak perlu terlalu cemas." jelas Seokjin, benar-benar mengerti mengapa Jimin terlihat secemas itu.
"Ah, syukurlah." Jimin bisa menghela nafas lega setelah mendengar penjelasan Seokjin. "Kalau begitu aku akan menemui Yoongi hyung. Di mana ruang rawatnya?" tanyanya kemudian.
"Tiga ruangan di sebelah kiri dari sini. Tapi jangan terlalu berisik atau bertingkah. Yoongi baru saja tertidur. Biarkan dia beristirahat."
Jimin mengangguk cepat, pertanda bahwa dia akan melakukan apa yang diperintahkan oleh Seokjin. "Kalau begitu aku pergi." ucapnya sembari mengambil ponsel lalu pergi dari ruangan itu.
Sepeninggal Jimin, ruangan itu kembali senyap. Seokjin memutuskan untuk membereskan ruangan karena terlihat berantakan. Jika Jungkook bangun lalu melihat semua ini, dia pasti akan merasa tidak nyaman. Jadi karena dia tidak ingin itu terjadi, Seokjin segera merapikan barang-barang yang tercecer.
Dia benar-benar menyusun semuanya dengan rapi, tapi gerakannya terhenti ketika secara tak sengaja dirinya menangkap sebuah cincin perak tergeletak di lantai. Merasa aneh karena tak seharusnya ada benda semacam itu di sini, Seokjin segera mengambilnya. Tidak ada yang spesial jika saja dia tidak menemukan ukiran 'BTS ARMY' di bagian dalam cincin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [END]
Фанфик[방탄소년단 x 전정국] Ini adalah kisah tentang kerinduan seseorang pada sebuah kebahagiaan. Mengenai bagaimana dirinya menjalani kesunyian hatinya dan tentang keteguhannya dalam mencari alasan mengapa dia harus menanti. Jeon Jungkook harus terpisah dari ena...