"Masih sakit?"
Yoongi menggeleng pelan meskipun kemudian meringis saat mencoba duduk dengan dibantu Jieun. Helaan nafasnya terdengar saat perempuan itu memberikan tiga butir obat yang berbeda. Yoongi sungguh membenci kondisinya saat ini. Obat bukan barang yang ingin ia konsumsi bahkan dalam keadaan sakit sekalipun. "Jieun-ssi..."
"Ani. Cepat telan!" seolah tahu apa yang akan diucapkan Yoongi, perempuan itu langsung memotongnya begitu saja. Yoongi sempat berdecak sebelum kemudian benar-benar menelan obat itu lalu Jieun membantunya meminum air untuk menghilangkan jejak pahit yang dirasa.
Tadi dokter yang dipanggil Seokjin datang dan memeriksa Yoongi dalam keadaan tak sadarkan diri. Setelah itu memberikan list obat-obat yang perlu dikonsumsi dan menyatakan bahwa Yoongi harus benar-benar beristirahat paling tidak selama dua hari penuh. Dan beginilah akhirnya, dikurung di dalam kamar dengan berbagai obat yang menyiksa.
Setelah memastikan Yoongi mengonsumsi obatnya, Jieun segera membereskan nakas lalu menyimpan kembali tabung-tabung obat itu ke dalam laci. "Beristirahatlah lagi. Aku akan memeriksa keadaan Jungkook."
"Jieun-ssi."
Perempuan itu sudah hampir menarik pegangan pintu ketika Yoongi memanggilnya. Jadi dia langsung menoleh, mengabaikan niat awalnya untuk mendengar apa yang ingin laki-laki itu katakan. Bahkan dia rela kembali lalu duduk di sisi tempat tidur saat Yoongi memberi isyarat kepadanya agar mendekat. "Ada apa?" tanyanya.
"Maaf, aku pasti akan menghambat rencana comeback mu."
Jieun mendengus. Dia pikir yang akan Yoongi katakan adalah hal penting. Ternyata hanya omong kosong menyebalkan yang sangat dibencinya. "Lupakan masalah pekerjaan dan fokus pada kesehatanmu saja. Cepat sembuh, jadi kau bisa menyelesaikan semuanya seperti yang kau inginkan." ujarnya tulus.
"Tapi semua rencana..."
"Sudah, Yoongi. Lagi pula sudah masuk proses recording. Kau tidak perlu mencemaskan terlalu banyak hal."
Yoongi menghela nafas lantas mengangguk. Jieun yang katanya tadi ingin memeriksa Jungkook juga tidak bergerak dari tempatnya. Bahkan jari lentiknya usil memainkan anak rambut Yoongi yang mulai memanjang. Lagi pula laki-laki itu tidak melayangkan protes, jadi Jieun tidak terganggu dengan kalimat Yoongi yang pasti akan terdengar jahat.
"Kau tidak ingin mendengar penjelasanku tentang postingan itu?"
Mata Yoongi yang sudah tertutup kembali terbuka karena ucapan Jieun yang tiba-tiba. Manik kelamnya bertubrukan dengan tatapan rumit perempuan itu. Yoongi bukannya tidak ingin tahu atau mendengar penjelasannya, hanya saja tidak ingin membuat Jieun sedih karena dirinya terkesan mencurigai perempuan itu.
Jika saja Jieun tidak menyinggung masalah ini, Yoongi tidak berniat membahasnya sama sekali. Tapi karena barusan dia sendiri yang memancing pembicaraan, maka Yoongi jelas menginginkan penjelasan yang bisa ia terima. Bagaimanapun hanya karena postingan itu karirnya menjadi terancam, kerja kerasnya nyaris tak bernilai, dan semua rencananya bisa saja gagal.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Yoongi.
"Bukan aku yang memposting foto itu. Seorang staff ku yang sengaja mengambil ponsel yang kutinggalkan saat rapat konsep untuk comeback kemarin. Aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi dia menemukan fotomu dan mempostingnya menggunakan akun milikku. Aku bersumpah tidak mengetahui apapun sampai manager ku menelepon dan menjelaskan semuanya. Tadi siang setelah mendengar kabar itu aku langsung ke agensi dan memberi klarifikasi tentang hubungan kita, mencegah skandal. Kau harus percaya, aku tidak pernah bermaksud menghancurkan karirmu. Semuanya..."
"Oke, aku tahu. Jelaskan pelan-pelan. Aku tidak akan menyalahkanmu." Yoongi memotong ucapan Jieun saat dirasa perempuan itu terlalu dikuasai suasana hingga panik dan kesal seperti itu. Jieun menghela nafas, mencoba menenangkan diri karena demi apapun karirnya juga dipertaruhkan di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [END]
Fanfiction[방탄소년단 x 전정국] Ini adalah kisah tentang kerinduan seseorang pada sebuah kebahagiaan. Mengenai bagaimana dirinya menjalani kesunyian hatinya dan tentang keteguhannya dalam mencari alasan mengapa dia harus menanti. Jeon Jungkook harus terpisah dari ena...