Aku tidak bisa

802 42 1
                                    


                    🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺




Ain masuk ke kamar hotel Mario, menyibakkan kasar selimut yang membungkus tubuh Mario.

"Mario!!" Ain memekik.

Menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan mendapati lelaki itu hanya mengenakan boxer ketat memperlihatkan aset pribadinya.

"Bangun!" pekiknya lagi.

"Apa sih sayang..." sahutnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun! Ini udah siang!" seret tangan Mario.

"Ah!!"

Ain memekik ketika lengannya di tarik Mario, tubuhnya limbung dan jatuh dalam dekapan Mario. Ain memberontak, berusaha meloloskan diri. Memukul-mukul dada lelaki itu. Tenaganya tak seimbang, semakin erat Mario memeluk.

"Diem aja sih." gumam lelaki itu sambil memejamkan matanya.

Perlahan tapi pasti Ain tidak melawan. Memejamkan mata lalu terlelap. Mario tersenyum lalu membenarkan selimut, menyelimuti tubuh keduanya di bawah selimut.

🌺

Perlahan Ain membuka matanya menatap langit kamar yang berwarna putih, memejamkannya lagi lalu membulatkan mata horor. Cepat, dia lantas menoleh ke samping kanan. Tidak ada sosok yang dia cari, lalu dengan sigap dia melihat tubuhnya di bawah selimut, kalau kalau jika...

Menghela nafas lega, ternyata tidak seperti yang dia fikirkan. Toh pakaiannya masih membungkus tubuhnya rapat. Wajah wanita itu memerah karena malu.

Ia duduk di pinggir kasur, mencari sosok Mario, bisa di tebak dirinya berada di kamar mandi, terdengar percikan air shower terdengar. Ain mendengus lalu merapikan tempat tidur.

"Nyenyak boboknya?"

Benar, semalaman wanita itu tidak bisa tidur dan hanya menunggu waktu agar cepat pagi.

Ain terkesiap mendapati kedua tangan kekar Mario melingkar di perutnya, memeluk Ain dari belakang .

"Dua jam loh, kamu tidur tadi?" bisik Mario di telinga Ain.

Geli, Ain diserang rasa merinding di buatnya. Belum lagi aroma khas sabun mandi yang wangi.

Rambut Mario yang basah mengenai leher jenjang Ain. Mario mengecup leher wanitj itu. Benar-benar geli dan....

Ah sial, horny menyerang Ain. Tahan, tahan In, kamu bisa! Ain membatin.

"Mario!" Ain memekik dan mendorong dada lelaki itu saat berhadapan, lelaki itu...

Berbalik Ain berkata, "gak usah telanjang dada, cepet pakek baju kamu."

Mario terkekeh melihat Ain yang sedang malu, dan memalingkan wajahnya. Menghindari pemandangan di depannya. Wajah Ain memerah. Menggemaskan.

"Halah, dulu aja udah liat badan ku sampai ke anu anu-"

"Mario!" sangat memalukan harus mengingat kejadian malam itu, malam pertama kalinya mereka tidur seranjang hanya mengenakan dalaman.

"Udah. Berbaliklah..." lelaki itu memerintah. Namun...

"Mario!! enggak usah bercanda!" sebal Ain melihat Mario yang masih memakai handuk.

"Iya, iya. Aku pakek baju."

Ain berbalik memungi Mario memakai yang katanya akan memakai pakaian.

"Udah kelar?"

Ragu ragu Ain berbalik, dia tersenyum puas melihat penampilan Mario.

"Aku lanjut kerja ya," pamit Ain melangkah pergi.

Pacarku Brondong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang