Kelas baru saja selesai. Rachel yang baru saja membereskan barangnya tiba-tiba dicolek oleh orang di belakangnya.
Siapa lagi kalau bukan Jose Rahardan?
"Cabs kuy?"
Rachel mengerutkan kening, "Kemana?"
"Boba yang lo ngomong kemaren ada promo buy 1 get 1."
"Serius lo?!"
Jose mengangguk, "Ayoklah!"
Rachel mengangguk pelan sembari mencangklong tasnya, "Ayok lah."
Jose berniat berjalan menyusul Rachel namun dicegat oleh Lia yang baru saja selesai berdiskusi dengan teman kelompoknya.
"Lo bawa pacar orang."ujar Lia,
Jose mengangguk, "Gue tau. Gue bakal hati-hati."
Lia menaikkan alis, "Lo harus tau hidup dia udah secapek itu dan lo jangan nambahin masalah."
Jose menghela nafas panjang, "Li, gak cuma Bian sama lo aja yang boleh ngelindungin Rachel kan?"
Lia mendengus, "Lo tau apa sih Jos tentang Rachel?"
Jose mengangguk, "Gue gak tau apa-apa tentang Rachel. Tapi itu bukan alasan buat gue berhenti jagain dia."
Lia terdiam sebentar lalu akhirnya mengangguk, "Lo harus pastiin dia jauh dari skandal lain dan jangan sampe lo bikin skandal lain."
Jose mengangguk, "You can count on me."
Lia masih terdiam hingga Jose menatapnya lamat, "Trust me, Li. I just want to protect her."
Lia mengangguk pelan lalu tersenyum samar, "Kalo gitu makasih."
"Buat?"
"Setidaknya Rachel ada satu lagi malaikat pelindung."
Jose mengangguk, "Let she knows that everyone wants her to be happy."
Lia menatap kepergian Jose lamat. Mungkin baik Rachel maupun Jose tidak sadar, namun Lia adalah pengamat segalanya terlebih ini bersangkutan dengan Rachel.
Lia akui dia cukup protektif dengan Rachel karena Lia sadar dia tau banyak tentang gadis itu. Rachel sendiri mungkin jarang bercerita panjang dengannya namun Lia mengerti kunci permasalahan hidup gadis itu sehingga Lia setidaknya bisa menjaga gadis itu.
Lia juga sadar, Jose berbeda. Jose yang publik tahu adalah Jose yang bad boy kelas kakap dengan popularitasnya yang luar biasa. Namun bersama Rachel, Lia sadar.
Jose berbeda.
Setidaknya untuk perasaan, Jose memiliki perasaan yang berbeda untuk gadis itu.
--
"Lo gak usah turun."
Rachel yang hampir saja membuka pintu mobil Jose terhenti lalu menatap lelaki itu bingung.
"Lo bisa kelihatan banyak orang dan jadi skandal baru. Gue beliin aja."
Rachel terdiam menyadari kebenaran lelaki itu hingga memutuskan untuk mengikuti perintah Jose.
Sepeninggalan Jose, Rachel menggulung pelan lengan bajunya sebentar lalu mengembalikannya kembali seperti semula. Seiring dengan itu, ponselnya berdering. Nama Bian muncul di layarnya.
"Hello? Any body miss me? Cause i officially missing someone!"
Rachel tidak dapat menahan senyumnya mendengar nada tengil Bian di ujung sana.
