4

491 59 3
                                    

Rachel meneguk minuman soda kesukaannya sembari memandang jauh ke bawah dimana banyak motor berlalu lalang.

Saat ini ia sedang berada di rooftoop terbuka milik gedung UKM dimana ia bisa merasakan hawa sejuk sembari melihat pemandangan kampusnya dari atas. Jarang orang mengetahui tempat ini ataupun kalau ada mereka malas terlalu lama disini karena sedikit gersang. Namun entah kenapa Rachel suka berada disana. Rachel suka kesepian yang membawa jiwanya tenang.

Rachel membuka HPnya dan terdapat beberapa pesan dari ibunya yang membuat Rachel menghembuskan nafas pendek namun tak berniat untuk membalas pesan ibunya bahkan pesan siapapun.

"Lo gak berniat lompat kan?"

Rachel menoleh dan mengernyit ketika melihat Jose mengapit puntung rokoknya di kedua jemarinya.

"Mau ngerokok lo? Jangan disini dong plis biarin gue yang disini hari ini."ujar Rachel,

Jose terkekeh lalu lebih memilih membuang rokoknya meski belum habis sepenuhnya.

"Enggak enggak santai aja."ujar Jose lalu malah ikut berdiri di samping Rachel,

"Lo ngapain dah sendirian disini?"tanya Jose,

"Gakpapa lebih tenang aja rasanya."ujar Rachel,

"Tadi si Lia nanyain ke gue lihat Rachel enggak."ujar Jose,

Rachel melotot, "Gak usah dibales!"

"Ya gue aja tadi gak tau lo dimana gimana mau jawab?"

Rachel terkekeh lalu fokus ke pemandangan di depannya.

"Lo boleh loh cerita ke gue kalo lo merasa gimana gitu."celetuk Jose,

"Emang gue gimana?"tanya Rachel,

"Serius!"ujar Jose, "Kalo lo ngerasa beban lo berat banget, lo boleh cerita ke gue."

"Kagak ada apa-apa,"ujar Rachel, "suntuk aja."

"Ribut sama Bang Bian?"

"PERAMAL YA LO?"

Jose terkekeh, "Ya kelihatan sih."

"Emang salah ya kalo gue gak mau dikenal publik sebagai pacar Bian?"

"Kenapa?"

"Gue gak siap, Jos. Gue takut nanti semua orang seakan melihat apa aja yang gue lakuin dan seakan menjadi pengkritik pantes enggaknya gue sama Bian."

"Konsekuensi sih,"ujar Jose, "tapi lo kan bukan artis jadi lo berhak nolak untuk mencegah hal itu."

"Bian pengen ngenalin gue ke media dan gue gak mau."ujar Rachel, "Dia kayanya kecewa."

Jose terdiam ketika melihat gadis di sampingnya mengacak pelan sembari memukul pelan kepalanya yang membuat Jose menahan tangan gadis itu.

"Apaan dah lo? Jangan nyakitin diri sendiri gitu."ujar Jose, "Gak papa. Itu hak lo, oke? Bian juga harus belajar menghargai keputusan lo."

Rachel menggeleng, "Masalahnya gue takut kalo yang dibilang orang bener."

"Emang orang bilang apa? Siapa yang bilang?"

Rachel terdiam lalu melepaskan tangannya dari genggaman Jose, "Gue sayang sama Bian, Jos."

"Well, everyone knows about this, so what is the point?"

Rachel tersenyum pahit, "Gue takut pokoknya."

Jose menghela nafas panjang. Gadis itu nampak memiliki rahasia yang Jose bahkan tidak tahu apa tapi Jose yakin gadis itu telah menanggung beban yang cukup berat.

Quiet SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang