16

311 47 0
                                    

Pagi menjelang. Berhubung Rachel tidak memiliki jadwal kuliah, Rachel menghabiskan waktunya untuk tidur karena begadang untuk menonton beberapa serial drama tadi malam.

Namun sayangnya, harapan Rachel untuk tidur dengan tenang tidaklah mulus karena HPnya terus berbunyi berkali-kali. Bukan alarm tapi tanda adanya panggilan masuk untuknya.

Dengan mata yang setengah terpejam dan bibir setengah menggerutu, Rachel mengambil HP yang berada tepat di sampingnya.

"Hello, babe! Masih tidur ya?"

"Anjing, Kak Bian. Apaan! Aku mau tidur."

"Don't you miss me?"

"Hah?"

"I am home."

"Ya terus?!"

"I am outside, dear."

Rachel langsung melotot. Kantuknya terganti dengan rasa terkejutnya hingga ia langsung berdiri dan meraih jaket dan maskernya. Ia memastikan sebentar bahwa penampilannya tidak seburuk itu untuk melihat Bian.

Benar saja, Bian berada di ruang tamu kosnya sembari tersenyum lembut. Jujur dalam hati Rachel bersyukur tidak ada manusia yang menotis keberadaan Bian. Kalau tidak, kos Rachel bisa menjadi tempat fanmeeting dadakan.

"Kok disini?"

"Ya Allah! Peluk dulu lah!"

Rachel terkekeh melihat Bian yang menampilkkan wajah memrotes.

"Not here, dumb,"ledek Rachel, "Ayo kemana aja gitu."

"Dengaren,"ujar Bian sembari berjalan disamping Rachel, "aku kira kamu mau balik tidur."

"Ya orang ada kamu! Gimana ceritanya!"protes Rachel,

Bian terkekeh lalu menjalankan mobilnya perlahan, "Mau makan?"

"Belum laper ah."

"Tapi aku laper."

"Aku mah ngantuk, Bi."

Bian terkekeh, "Yaudah balik lagi aja apa?"

"Kamu mau kemana ini memangnya?"

"Mau ke studio ngurus lagu soalnya mau comeback."

Mata Rachel berbinar, "Seriusan?! Ih! Mau ikut denger!"

"Yaudah ke studio aja?"tanya Bian,

"Tapi aku mau tidur dulu. Ngantuk."ujar Rachel,

"Iya sayang,"ujar Bian sembari mengusap pelan rambut gadisnya, "lagian aku juga nungguin Je. Dia lagi bucin sama Lia."

Rachel mengangguk pelan sembari menguap kecil dan matanya sedikit sayu karena masih mengantuk.

Akhirnya setelah Bian sempat mampir ke tukang jual nasi bungkus langganan mereka untuk membeli sarapan untuk Bian, keduanya sampai di studio tempat Bian biasa mengerjakan karyanya.

Studio milik 6Days ini sendiri tergolong studio yang cukup besar karena mereka juga biasa menggunakan studio ini untuk rekaman dan segala macamnya. Rachel sendiri sering numpang main ke studio ini entah untuk sekedar tidur atau membantu Bian membuat lirik lagu.

"Nama kamu aku masukin ke album boleh gak?"tanya Bian,

"Ngapain?"tanya Rachel dengan kening mengerut,

"Kan kamu sering bantuin aku bikin lirik."ujar Bian nyengir, "Apalagi kan sudah pada tau kalo kamu pacarku."

Rachel hanya tersenyum pahit tanda ia tak terlalu suka akan fakta tersebut namun ia menyembunyikan perasaannya, "Gak usah ah. Ngapain."

"Bagi hasil royalti lah sana kita. Lumayan loh."ujar Bian masih membujuk,

Quiet SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang