25 : Finale

1K 71 9
                                    

Bian tak dapat menahan degup jantungnya yang berdetak kencang.

Saat ini, ia berada di sebuah pesta perayaan yang agensi berikan untuk 6Days, keluarga serta rekan terdekat mereka.

Tentu saja ada keluarga Bian yang jauh-jauh dari luar negeri datang untuk menengok anaknya. Kebahagiaan Bian terasa makin komplit saat ini.

Terlebih saat melihat seorang gadis dengan terusan biru selututnya memasuki gedung bersama kekasih Je dan Jose.

"Kenapa nak?"tanya Mamah Bian yang menyadari Bian terfokus pada satu titik,

"Mamah inget cewek yang selalu aku ceritain?"

"Yang tadi kamu ceritain juga?"tanya Mamah Bian, "Son? She is here?"

Bian mengangguk, "She is back, mom. She's here."

"Then, what are you waiting for, kid! Go over her!"ujar Papahnya,

Bian mengangguk pelan lalu akhirnya bangkit dari kursinya menuju ke arah gadis yang membuatnya hampir gila.

Rachel yang nampaknya sadar akan kehadiran Bian menghentikan percakapannya dengan Jose, Lia, Je dan Givano.

"Look who is here!"ujar Je, "Rachel, gak mau sekalian jalan terus meluk dia?"

Lia langsung memukul pelan lengan kekasihnya, "Kamu pikir drama?!"

Bian berdiri tepat di hadapan Rachel dengan nafas sedikit tersekat. Seakan tidak mempercayai figur yang ia lihat saat ini.

"No welcome hug?"tanya Rachel,

Bian memunculkan senyum trenyuh, "Ini beneran kamu, Chel?"

Rachel terkekeh, "Ya siapa lagi?"

Bian menghela nafasnya mencoba memghilangkan gugup, "Chel, kamu berhasil."

Rachel tersenyum, "Iya, aku berhasil makanya aku balik kesini buat tunjukin ke kamu."

Bian merasakan air matanya menetes hingga membuat Rachel mengusap pelan pipinya, "Ih cengeng."

Padahal Rachel sendiri ikut meneteskan air matanya, "Makasih sudah percaya sama aku. Makasih sudah berjuang buat aku, Bi."

Bian hampir saja memekik saking bahagianya, "Chel, aku boleh peluk kan?"

Rachel justru merentangkan tangannya, "Welcome then?"

Bian langsung menguburkan kepalanya di pundak Rachel dan memeluk erat gadis tersebut.

Astaga, sudah berapa lama ia tidak meraih gadisnya sedekat ini? Ia bahkan tak peduli bahwa emailnya tak pernah dibalas. Yang terpenting, gadisnya kembali lagi kesini.

"Chel, aku sayang banget sama kamu,"ujar Bian, "demi apa kamu tuh pake pelet apa sih kenapa bikin aku ga bisa lupa sama kamu."

Rachel terkekeh kecil, "Ini siapa yang ngajarin kamu tambah cringe gini ha?"

Bian tersenyum manis lalu mencium lembut kening gadis itu. Ah, sudah berapa lama ia tak melakukan ini?

Bian menatap gadisnya penuh cinta, "Thank you for coming back, Rachel."

--

Bian baru saja selesai mandi. Senyumnya merekah ketika mendapati gadisnya tengah berada di balkon dan mengamati pemandangan kota pada malam hari.

Ya, setelah pertemuan mereka, Bian mengajak Rachel untuk menginap di apartment miliknya. Ya, sudah cukup lama Bian membeli apartment untuk dirinya tinggal sendiri. Apartment ini bisa terbilang sangat mewah dan Bian berhasil membelinya menggunakan uangnya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quiet SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang