Maaf atas ke-gaje an cerita aku yaa.. Dan tata bahasa Yang berantakan, seperti puzzle dalam hidupku.. 😅😆
Semoga kalian suka..
Happy reading...
".Kai, kita ke pantai yuk.. Udah Lama nih kita nggak liburan, kita ke Gili Trawangan.."ajak Chika sembari memakan bakso Yang kemerahan karena didomonasi oleh sambal .Chika memang penyuka pedas
".Tapi kan kita belum libur sekolah"jawab Kaila memakan nasi gorengnya dengan lahap,ia memang tak sarapan hari ini karena bik Yati ijin pulang kampung karena anaknya sakit.
".Bukanya jumat sama sabtu depan libur ya karena kan ada persiapan lomba basket,drum band sama karnaval 17 agustusan yaa..."ujar Erin menyruput jus jeruknya hingga habis
".Oh iya yahh..jadi kan kita ada libur 3 hari dong...jumat,sabtu sama minggu..huhh senangnyaaa..kita ke pantaii yukkk"heboh Chika terseyum lebar
".Iya sih,tapi aku nggak berani minta ijin sama papa... "Lesu Kaila, ia masih agak trauma dengan kejadian saat ia menunjukan raportnya dulu. Perkataan Yang menusuk Dan tatapan kebencian dari papanya masih terbayang dalam otaknya,meski ia sudah sering melihat papa nya marah tetap saja ia selalu merasa hancur Dan sedih.
".Udahlah Kai jangan nyerah dulu , gimana kalau kita bantuin kamu ngomong sama papa kamu?? "Saran Erin mncoba menghibur Kaila.
".Iya Kai..ayo dong jangan cemberut aja,semangattt"Tambah Chika bersemangat, Kaila tersenyum lega tak henti-hentinya dia bersyukur karena mempunyai dua sahabat Yang sangat baik Dan menyayanginya ia pun memeluk dua sahabatnya erat.
Hari ini Kaila merasa sangat gugup dan deg deg an karena ia akan meminta ijin untuk berlibur besok. Sebenarnya Kaila ingin meminta ijin kemarin namun masih sangat sulit untuk menghadap papanya, mungkin sekarang ia masih takut namun ia menumpulkan seluruh keberaniannya. Mau bagaimana lagi, besok ia sudah akan pergi berlibur ke Gili trawangan yang berada di Lombok.
".Tenang aja Kai, ada kita"ujar Erin menenangkan
Erin dan Chika sama-sama mengenggam kedua tangan Kaila masing - masing dan berjalan menuju kantor papa Kaila karena tidak mungkin jika Kaila dkk minta ijin dirumah. Papa Kaila selalu berangkat pagi buta dan pulang tengah malam, mungkin karena ia ingin menghindari Kaila.
Perusahaan papa Kaila sangat besar berlantai 99 dan termasuk terbesar ke-2 didunia. Kaila dkk naik menuju lantai 99 ketempat dimana papanya bekerja,sesudah sampai didepan ruang kantor papanya Kaila disambut ramah oleh Rianti sekertaris dari papanya.
".Eh nona Kaila ,tumben sekali ke kantor bapak?"tanya Rianti ramah
".Iya mbk,saya mau ketemu papa..papa ada didalamkan?"tanya Kaila
".Iya nona.bapak sedang tidak ada meeting,nona Kaila bisa langsung masuk ke dalam"ujar Rianti mempersilahkan Kaila untuk masuk,Kaila masuk dengan hati-hati ia tak ingin membuat papanya terkejut.namun sebelum membuka pintu itu ia menarik nafasnya dalam dan kembali mengumlulkan keberanianya.Kaila membuka pintu dan melihat papa nya yang sedang duduk dikursi kebesaranya seraya membaca file-file yang ada dimeja besarnya,Kaila dengan berhati-hati mendekat ke arah papanya.
".Pah?"panggil Kaila lirih,terlihat papa nya yang terkejut dan dengan wajah kesalnya.
".Kenapa kamu kemari?!saya mohon cukup di rumah saja kamu membuat saya kesal,disini jangan!!saya lagi pusing melihat kamu saya jadi semakin pusing!!"Semprot papa Kaila,Kaila semakin menunduk takut menatap sorot mata amarah dari papa nya,ia sudah menduga akan seperti ini dan saat seperti ini ia hanya bisa diam.
".Maaf om,kami disini untuk minta ijin soalnya kita maj ajakin Kaila berlibur ke Lombok."ujar Erin menahan ketakutan,Hendra mengalihkan pandanganya pada Erin mungkin ia baru menyadari kalau ada dua sahabat Kaila yang ada diruang itu.ia terlalu marah melihat kehadiran Kaila hingga tak sadar jika ada dua gadis yang menatapnya benci dan kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/213323994-288-k780821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijinkan Aku Bahagia(Tamat)
Teen Fiction[Belum Revisi] Tamat Kaila Sherly Sifabella berarti anak perempuan yang seindah padang rumput yang selalu mendapat kebahagiaan dalam hidupnya. Namun di kehidupan kaila tidak ada kebahagiaan yang dirasakanya,.. Apakah suatu hari nanti akan ada kebaha...